♡Kehidupan Prilly Tanpa Ali♡

3K 130 5
                                    

             Prilly masih berjalan di tengah hujan dan Prilly melihat pos ronda.Prilly berjalan menghampiri Pos ronda dan Duduk di pos ronda.
Prilly menyandarkan badannya di dinding pos ronda sambil mengelus perutnya yang membesar.
"Non Prilly" Teriak Seorang.
            Prilly terkejut mendengar suara teriakan Bibinya.Bibi melihat Prilly di pos ronda.Bibi berlari menghampiri Prilly dengan payungnya.Bibi duduk di samping Prilly.Prilly terkejut melihat Bibi.
"Bibi ngapain disini" Tanya Prilly.
"Bibi mau ikut Non" Ucap Bibi.
"Tapi Bi,Prilly nggak ada uang untuk Bayar gaji Bibi" Ucap Prilly.
"Cukup Non menjadi anak Bibi,Udah cukup untuk Bibi" Ucap Bibi membelai rambut panjang Prilly yang basah.
"Apa Prilly masih pantas untuk bibi anggap Sebagai anak bibi sendiri,Prilly kotor Bi,Hina dan Prilly udah hamil di luar nikah Bi,Prilly akan bawa Aib untuk bibi" Ucap Prilly menangis terisak.
              Bibi masuk ke dalam pos ronda dan duduk di samping Prilly.
Bibi memeluk Prilly dan menyandarkan kepala Prilly di bahunya.
"Menurut Bibi non masih suci,
Walaupun Non hamil di luar nikah,
Rasa sayang Bibi ke Non nggak akan hilang,Seperti waktu Mama non nolongin Bibi yang histeris karena di tinggal mati suami dan anak bibi,Tapi mama non dengan Baiknya,Setelah melahirkan Non Prilly,Dengan baik hatinya,Mama non mengizinkan Bibi untuk ngerawat Non Prilly dan menganggap Non Prilly sebagai Anak kandung Bibi" Ucap Bibi.
"Prilly,Kangen sama mama,Bi,
Seandainya kejadian itu nggak pernah dan seandainya mama tidak merawat Prilly yang depresi karena di tinggal Ali,Mama nggak mungkin ninggalin Prilly" Ucap Prilly menangis terisak mengingat kejadian yang merenggut nyawa mamanya.

             Prilly duduk bersandar di pinggir ranjang dengan Diam sambil menangis.Mengingat Kecelakaan dia dan Ali berpisah.Revi yang melihat putrinya begitu terpukul atas kepergian Ali ke luar negeri.Revi berjalan menghampiri Prilly sambil membawa nampan untuk Prilly.
"Sayang,Makan ya kamu pasti lapar" Ucap Revi hendak menyuapi Prilly.
"Prang"
              Prilly menghempaskan nampan itu hingga pecah.Revi terkejut melihat itu.
"Prilly nggak mau makan,Prilly mau Ali" Ucap Prilly.
"Sayang,Jangan kayak gini terus nak" Ucap Revi memeluk Prilly.
"Ini semua salah Prilly,Makanya Ali ninggalin Prilly Ma" Ucap Prilly menangis di pelukan Revi.
             Berhari hari Prilly histeris dan mengamuk.Dia sering menangis dan Teriak teriak.Serta menghancurkan barang di sekitarnya.
Temmy geram dan menampar Prilly.
            Temmy menarik Prilly untuk membawanya ke rumah sakit jiwa.
Tapi Revi berlari menghampiri Prilly dan Temmy.Revi menarik Prilly menjauh dari Temmy.
"Mas,Kamu gila ya,Kamu mau bawa putri ke rumah Sakit jiwa" Ucap Revi memeluk Prilly.
          Prilly masih terdiam dan Menyebut nama Ali.
"Dia itu Gila tau nggak,Di otaknya cuman Ali,Ali dan Ali,Prilly,Kamu mau tau Ali dimana,Dia udah mati di bunuh kamu" Ucap Temmy geram.
"Nggak,Ali nggak mungkin mati,Prilly bukan pembunuh" Ucap Prilly histeris dan menjambak Rambut panjang.
"Sayang,Dengarin Mama,Ali belum mati,Ali masih hidup untuk Prilly" Ucap Revi memeluk Kepala Prilly.
"Ali masih hidup untuk Prilly" Ucap Prilly Dengan tatapan kosong.
"Iya sayang dan Prilly harus menjadi gadis yang kuat" Ucap Revi mencium Pelipis Prilly.
            Berhari hari Revi merawat Prilly sampai dia sakit sakitan dan Keadaan Prilly sudah membaik.
           Keesokkan Harinya Prilly pulang dari sekolah.Dia terkejut banyak warga berpakaian Hitam di rumahnya.Dia melihat Bibi yang menangis menghampiri Prilly dengan tangisan.
"Bi,Siapa yang meninggal" Tanya Prilly.
"Nyonya Revi,Non tadi pagi meninggal karena kecelakaan setelah mengantar non ke sekolah" Ucap Bibi menangis histeris.
"Mamaaa" Teriak Prilly terluruh ke tanah dan menangis.
            Bibi memeluk Prilly sambil menangis.
             Beberapa Saat Kemudian.
         Revi di makamkan.Membuat Prilly menangis histeris dan Berkali kali Pingsan.Prilly berjongkok di samping batu nisan Revi.Dan Temmy dia pergi keluar negeri Karena merasa terpukul atas kepergiaan istrinya.
Prilly memeluk batu Nisan Revi.
"Ma,Kenapa mama begitu cepat ninggalin Prilly,Prilly masih butuh Mama,Setelah kehilangan Ali,Prilly juga harus kehilangan Mama,Apalagi Papa tadi Pagi langsung berangkat ke luar negeri,Apa Prilly bisa kuat tanpa Mama,Tapi Prilly janji sama Mama,
Prilly akan menjadi Anak yang kuat buat Mama,Ma,Makasih ya Ma,Mama selalu ngerawat Prilly dengan kasih sayang,Maafin Prilly yang udah merepotkan mama,Sampai kapanpun posisi mama tidak akan tergantikan oleh siapapun di hati Prilly,Mama tetap Mama Prilly dan Selamanya akan seperti itu,Prilly sayang banget sama Mama" Ucap Prilly menangis dan Mencium Batu nisan Mamanya.
             Sejak Kehilangan Ali dan Mama.Kehidupan Prilly benar benar berubah.Prilly menjalani masa putih putih Abu tanpa Warna,Hanya hitam yang melambangkam kesunyian dan kegelapan sampai Prilly kuliah dia semakin menjadi Misterius.

"Non Prilly,Jangan nangis terus atas semua yang terjadi,Itu bukan kesalahan Non tapi itu Tadi" Ucap Bibi.
"Bi,Prilly bukan Anak Majikan Bibi,Bibi panggil Prilly Ya jangan pakai Non,Soalnya Prilly Bukan anak majikan Bibi lagi dan Prilly boleh manggil Bibi,Ibu." Ucap Prilly.
"Ya boleh Non Eh Prill,kamu boleh manggil Bibi ibu,Oh iya Prill kita pulang yuk ke rumah ibu di dekat sini" Ucap Bibi memeluk Prilly.
            Prilly menganggukkan kepalanya.Hujan sudah berhenti.
Prilly bersama Bibi berjalan menuju rumah Bibi.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Prilly dan Bibi sampai di depan rumah Bibi.Prilly melihat rumah Bibi yanh kecil dan Sederhana.Mereka berjalan masuk ke dalam.Prilly duduk di lantai beralaskan Tikai.Prilly mengelus perutnya yang membuncit.
Bibi duduk di hadapan Prilly.
"Prill,Maafin ibu ya,Rumah ibu kecip nggak sebesar rumah Prilly" Ucap Bibi Darmi.
"Ibu,Ini rumah udah cukup untuk Prilly,Setidaknya Prilly dan Bayi yang Prilly kandung ada tempat tinggal" Ucap Prilly mengelus perutnya.
"Prilly,Apa ibu boleh nanya" Tanya Ibu Darmi pembantu Prilly.
"Apa bu" Tanya Prilly.
"Siapa ayah dari bayi yang Prilly kandung" Tanya Ibu.
"Ali Bu,Tapi ini kesalahan Ali saja,Tapi kesalahan Prilly juga,Karena terlalu larut,Kami tanpa sadar udah melakukan hubungan itu dan lama kelamaan kami semakin sering melakukan hubungan nista itu,Karena kami berpikir kami Akan menikah,Tapi Saat Ali mau melamar Prilly,Ali kecelakaan dan terbaring koma lagi di rumah sakit London,Mungkin ini hukuman atas hubungan hina kami" Ucap Prilly menangis.
"Prill,Udah jangan nangis,Walaupun tanpa den Ali,Ibu akan ngerawat Bayi Prilly" Ucap Ibu memeluk Prilly erat.
"Ali,Aku dan Bayi kita sengsara,Tapi aku janji sama kamu,Aku bakal ngerawat bayi kita sebaik mungkin Ali,Itu janji aku" Ucap Batin Prilly menangis di pelukan Bibi.

"Kehidupan di dalam dunia
Tiada kekal dan Abadi
Ada gelap dan Ada terang
Seumpama malam dan siang
Itulah dunia Ho ho ho ho......."
             Prilly bernyanyi sambil bersandar di tiang dermaga dan Memeluk tubuhnya sendiri.Mengingat Kenangan Indah Bersama Ali pas SMA dan Bertemu lagi saat kuliah,
Mengingat kasih sayang mamanya yang merawatnya dengan sabar dan Mengingat Papanya yang dulu selalu menyayanginnya.

"Cobaan hidup silih berganti
Bagai gelombang air laut
Setiap waktu tiada berhenti
Ada saatnya kita bertemu
Ada saatnya kita berpisah
Itulah Dunia Ho ho Ho....."
             Prilly bernyanyi mengingat Perpisahan dengan Ali untuk kedua kalinya.Mengingat saat Mamanya terbujur kaku di hadapan Prilly yang saat itu baru pulang sekolah.
Mengingat Papanya yang menikah lagi dengan wanita dan Mengingat Papanya dengan tega mencap seorang Pelacur dan mengusirnya dari rumah.


BERSAMBUNG.



                Vote And Comment.

Cinta Sejati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang