♡Perubahan Sikap Prilly & Kesabaran Ali♡

3.9K 144 7
                                    

           Beberapa Saat Kemudian.
         Temmy dimakamkan.Prilly menangis di pelukan Ali melihat Temmy dimakamkan.Setelah pemakaman Temmy selesai.Prilly membungkuk di samping batu nisan Temmy.Prilly memegang batu nisan Temmy.
"Pa,Kenapa Papa ninggalin Prilly secepat ini Pa,Kenapa" Ucap Prilly menangis.
"Sayang,Kamu sabarnya Papa kamu sudah tenang disana" Ucap Ali merangkul Bahu Prilly dan Menyandarkan kepala Prilly di bahu Ali.Prilly menangis di bahu Ali.
"Om Saya janji akan menjaga,Merawat dan Membahagiakan Putri Om" Ucap Batin Ali memandang Batu Nisan Temmy.
           Malam Harinya Ali membawa Nampan berisi makanan untuk Prilly.
Ali membuka pintu Prilly dan Melihat Prilly bersandar di pinggir jalan dengan Tangisan.Ali berjalan menghampiri Prilly.Ali membungkuk di hadapan Prilly.
"Sayang,Aku bawakan makanan untuk kamu,Makan ya" Ucap Ali hendak menyuapi Prilly.
"Prang"
           Ali terkejut melihat Prilly menghempaskan Piring itu.Hingga Piring itu pecah.
"Aku nggak mau makan" Ucap Prilly Dingin.
          Ali terkejut mendengar nada dingin Prilly.
"Ya udah kalau kamu nggak mau makan,Kamu tidur ya" Ucap Ali.
          Ali mengusap kepala Prilly dan Mengendong Prilly.Ali hendak tidur di samping Prilly.
"Kamu tidur di luar,Aku mau sendirian" Ucap Prilly Dingin.
               Ali terkejut mendengar perkataan Prilly.
"Ya udah aku tidur di luar ya,Good Night Sayang" Ucap Ali mencium kening Prilly.
"Oeeek Oeeek Oeeek"
              Prilly mendengar suara tangisan Bayi Amar.Prilly menutup telinganya dengan Bantal.
"Hentikan Tangisan bayi itu" Teriak Prilly Marah.
             Ali terkejut mendengar perkataan Prilly.Ali berjalan menghampiri Ke keranjang Bayinya.
Ali mengendong bayinya dan Menimang nimang bayi Amar.
"Oh Amar Putra Papa,Diam ya sayang,Cup Cup Cup" Ucap Ali.
            Tapi Bayi Amar masih menangis.
"Sayang,Kayaknya bayi kita mau nyusui" Ucap Ali.
"Kasi aja susu formula" Ucap Prilly Dingin.
            Ali terkejut mendengar perkataan Prilly.Tapi Ali sabar menghadapi sikap Prilly.Mungkin gadis itu masih terpuruk.Ali berjalan keluar rumah menuju Dapur.Ali sedang membuat Susu untuk bayinya.
Ali dengan Prilly sudah tinggal di rumah Ali sendiri.Bik Darmi yang membuka Kulkas dan Mengambil minum.Bik Darmi terkejut melihat Ali yang sedang kerepotan membuat Susu sambil Mengendong Amar.
"Den Ali,Ngapain" Tanya Bik Darmi berjalan menghampiri Ali.
"Saya lagi bikin susu untuk Amar,Bi" Ucap Ali.
"Emang Non Prilly mana Den" Tanya Bibi.
"Dia masih tidur Bi" Ucap Ali.
"Sini den,Aku bikinkan susu untuk Den Amar" Ucap Bi Darmi.
"Makasih Bi" Ucap Ali.
           Ali menimang nimang Amar.
      Bik Darmi sedang membuat Susu untuk Amar.Setelah itu Ali memberikan Susu untuk Amar.
           Beberapa Saat Kemudian.
        Ali berjalan memasukin kamar Prilly dan Membaringkan Bayi Amar di keranjang Bayi.Melihat Prilly yang sudah tertidur.Ali membelai rambut Panjang Prilly.
"Aku tau kamu sedang terpuruk saya,Tapi kamu nggak perlu seperti ini Prilly,Kamu itu kuat bukan lemah" Ucap Ali.
             Ali mengambil selimut dan Bantal.Ali berjalan keluar dari kamarnya.Ali berjalan menuju Sofa di ruang tamu.Ali menaruh bantal di sofanya dan Membaringkan tubuhnya di sofa.Ali menarik selimutnya dan Mengingat kenangan Bersama Prilly sewaktu SMA dan Semasa Kuliah.Ali sudah tertidur.
           Keesokkan Paginya Ali terbangun dari tidurnya.Ali merasa palanya pening.Ali berjalan masuk ke kamarnya.Ali membuka pintu kamarnya.Ali melihat Prilly.Ali berjalan menghampiri Prilly yang duduk termenung dengan Tatapan Kosong.Ali menaikin kasur dan Memeluk Prilly dari belakang.Prilly menghempaskan tangan Ali.Ali terkejut dengan perlakuan Prilly.
"Sayang,Kamu nggak siapin sarapan" Ucap Ali dengan Lembut.
"Kamu aja siapin sarapan sendiri,Aku mau tidur" Ucap Prilly Dingin dan Berbaring lagi di kasurnya.
          Ali terkejut melihat perubahan Sikap Prilly terhadapnya.Ali hanya tersenyum dan turun dari kasurnya.
           Beberapa Saat Kemudian.
        Ali sedang masak tapi tiba tiba kepalanya Pening.Emang Ali sudah sembuh dari penyakitnya tapi Ali harus terus minum obat tapi Ali lupa minum Obat.Bik Darmi melihat Ali memijat kepalanya.Bik Darmi berjalan menghampiri Ali.
"Den Ali,Kenapa" Tanya Bik Darmi.
"Saya nggak apa apa Bi" Ucap Ali.
"Oh iya Den Ali belum minum obat" Ucap Bik Darmi.
"Ali lagi masak Bik nanti aja,Oh Iya Bik Nanti Ali harus ke Kampus dan setelah itu Ali ke kantor,Jadi Bibi jagain Prilly dan Amar" Ucap Ali.
"Oke,Den" Ucap Bik Darmi.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Ali berjalan di kampus dengan Melamun sambil memikirkan perubahan Sikap Prilly.Tiba tiba ketiga temannya menghampiri Ali.
"Woi Bro,Kenapa muka lo suntuk gitu,Bukan lo baru jadi Manten" Ucap Bobby.
"Baru 1 hari nikah Prilly udah berubah,Dia masih terpuruk atas kepergian Papanya jadi dia terlantarin gue dan Amar" Ucap Ali Lesu.
"Kenapa lo nggak Marahin dia,Lo kan suaminya" Ucap Ryo.
"Dia masih berduka atas kepergian Papanya,Jadi gue nggak bisa marahin dia" Ucap Ali.
         Malam Harinya Ali pulang agak Marah.Karena banyak pekerjaan di Kantor.Ali masuk ke dalam rumahnya.Ali menyalakan lampu rumahnya.Ali terkejut melihat Prilly sedang memainkan Pisaunya dengan Melamun.Ali berjalan menghampiri Prilly dan Berusaha Mengambil Pisau di tangan Prilly.Prilly berusaha mengambil Pisaunya dari tangan Ali.
Mereka saling berebutan Pisau.
"Aku tau kamu tertekan Prill,Tapi nggak harus kayak gini,Kamu lampiasin rasa sedih kamu dengan Pisau,Ini bahaya Prilly" Ucap Ali.
"Lepas,Lepas,Lepas,Aku ingin membunuh Elena yang udah bikin Papa aku meninggal" Ucap Prilly menahan Pisau.
"Prilly,Aku tau kamu marah sama Tante Elena,Karena Atas meninggalnya Papa kamu,Tapi dia sudah mendapatkan hukumannya,Dia sudah mendekap di penjara Prill,Belum cukup puaskan kamu" Ucap Ali berusaha menarik pisau itu dari tangan Prilly.
"Belum,Nyawa harus Di balas Nyawa" Ucap Prilly Tersenyum Licik.
"Prilly,Sadar.Kamu udah kelewatan batas,Jangan sampai sisi jahat itu menguasai kamu" Ucap Ali memegang bahu Prilly berusaha menyadarkan Prilly yang sedang Frustasi" Ucap Ali berusaha Menarik Pisau itu.
           Prilly berusaha menahan Pisau itu.Mereka saling berebutan Pisau.
"Sreett"
"Aw" Ucap Ali kesakitan di lengannya Karena Terkena Goresan Pisau.
           Lengannya mengeluarkan Darah.Prilly menjatuhkan Pisaunya melihat Ali terluka.Prilly menangis melihat atas apa yang di lakukan.
"Sayang,Aku nggak apa apa" Ucap Ali memegang Lengannya yang berdarah.
"Apa yang aku lakukan,Nggak,Nggak" Teriak Prilly menangis ketakutan.
          Prilly berlari meninggalkan Ali.
"Prilly,Prill" Panggil Ali.
          Ali mengambil Pisau itu dan mengambil beberapa pisau di beberapa tempat.Ali menggunakan tangan kirinya dan menyembunyikan Pisau pisau itu di tempat Aman.Dia takut Prilly berniat Menyakitin dirinya sendiri dan Orang lain.Ali berlari menaikin tangga dan Mengetuk Pintu kamar Prilly.Dia bersyukur karena Amar tidur di kamar Bibi bukan kamarnya.
"Apa yang aku lakukan,Nggak,Nggak" Teriak Prilly menangis ketakutan dan berjambak rambut panjang.
          Prilly duduk bersandar di Balik pintu.
"Sayang,Heh aku nggak apa apa,Luka ini nggak terlalu parah" Ucap Ali mengetuk Pintunya.
          Ali menangis terduduk di depan pintu.Dia nggak tau apa yang terjadi terhadap rumah tangganya.Dia menangis mendengar tangisan Prilly.
"Luka ini nggak sebanding dengan luka di hati aku,Melihat kamu berubah Prilly dan Mendengar Tangisan kamu,Membuat aku terluka" Ucap Ali menangis.
           Dia tidak nenghiraukan darah yang keluar dari lengannya.Yang dia pedulikan adalah Prilly.Istrinya.

"Inikah takdir darimu oh tuhan
Inikah suratan hambamu oh tuhan
Kau ciptakan siang oh berganti malam
Kadang bahagia terkadang kecewa"
            Ali bernyanyi sambio berjalan di taman.Mengingat Saat Prilly begitu terpuruk atas kematian Temmy.
Mengingat Saat Prilly yang duduk Terdiam dengan tatapan kosong.Ali mengingat Saat Prilly melempar makanan yang Ali bawa dan Berkata dingin ke Ali.Membuat Ali sangat terkejut dengan sikap Prilly.

"Bukan salah takdir
Pahit yang kau rasa
Di balik semua oh tersimpan Hikmah
Ikhlaskan semua apa yang terjadi
Karena semua itu sudah kehendaknya"
            Ali bernyanyi dan duduk di tangga taman.Ali mengingat Saat Prilly tidak mau menyusui Amar dan Saat Prilly Tidak mau memasak sarapan untuk dia.Ali mengingat Saat Ali berebutan Pisau denga Prilly dan Prilly bilang Ingin membunuh Elena.
Ali berusaha menyadarkan Prilly dan Lengannya tergores Pisau.Ali mengingat Saat Prilly menjatuhkan Pisau sambil menangis Ketakutan melihat darah Ali yang keluar dari Lengannya dan Ali yakin Prilly berpikir kalau dia Psikopat.Ali menangis mendengar teriakan Prilly dan Tangisan Prilly.


BERSAMBUNG.



                  Vote And Comment.

Cinta Sejati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang