JS #1 : Bos Baru

30.3K 1.5K 34
                                    

Perempuan ber-name tag Karina Aruelia itu baru saja masuk ke perusahaan dimana gedung tempat ia bekerja. Ia keluar dari lift saat sudah menginjakkan kaki di lantai tiga belas ruangannya.

Apa yang di harapkan perempuan di umur dua puluh lima tahun saat ini? Pasti banyak. Ingin pergi belanja, bersenang-senang, bebas dan ingin punya banyak uang. Namun, tidak baginya. Bagi Karina sekarang adalah kerja, kerja dan kerja. Karena Karina harus mengumpulkan uang untuk kesembuhan bapaknya yang sedang sakit. Sementara ibu Karina hanya diam di rumah menjaga sang bapak dan mengurus rumah.

Sebagai anak tunggal keluarga, Karina tidak ingin dimanja, apalagi dalam proses melanjutkan kuliahnya yang memang selama ini dia impikan. Karina tidak mau keluar bekerja hanya karena ingin kuliah. Sementara mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah saat ini. Kalau tidak ada uang, tidak akan dapat pekerjaan. Percayalah ingin masuk kerja dengan gampang itu hanya satu, harus memiliki uang.

Karina menyimpan tasnya di meja setelah dia mendudukan dirinya di kursi kerjanya. Karina menghela napas pelan saat melihat berkas-berkas yang menumpuk.

"Eh, Mbak! Ayo kebawah ada pengumuman." Ucap pegawai bernama Alina.

"Kumpul apa, Lin?" Tanya Karina.

"Lah? Kamu lupa, Mbak? Kan, sekarang
Pak Rahmat mau umumin kalau jabatannya di gantiin sama anaknya." Jawab Alina.

"Eh iya Lin, Aku lupa," ucap Karina sambil tertawa.

"Wajar sih kamu lupa Mbak, kan sudah umur dua puluh lima." Ucap Alina tertawa.

Karina hanya tersenyum mendengar ucapan teman kerjanya yang satu devisi dengannya.

*
*
*


Aula utama perusahaan yang luas dan bisa menampung banyak orang ini sekarang penuh dengan semua pegawai berdiri menunggu pengumuman dari CEO perusahaan mereka. Karina berdiri di samping Alina yang tadi berbicara dengannya di ruangannya, tak lama suara ketukan dari mic membuat suara gaduh di aula menjadi terhenti dan semua menoleh ke depan.

"Selamat pagi semuanya."

"Selamat pagi!"

"Sebelumnya, mungkin kalian sudah tau kabar dimana saya akan memindahkan jabatan saya kepada Anak Saya untuk melanjutkan perusahaan," ucap lelaki paruh baya di depan sana.

"Saya membenarkan berita itu. Saya akan pensiun dari jabatan, tapi saya akan memindahkan semua tanggung jawab ini kepada anak saya."

Semua menjadi gaduh kembali. Beberapa tidak rela Pak Rahmat lepas jabatan. Beliau sangatlah ramah dan baik kepada semua pegawai. Beliau tidak pernah membeda-bedakan status selama ini. Beliau juga tidak akan segan memberikan bonus kepada semua pegawai jika bisnis kerja sama perusahaan meningkat.

"Sini, Ka."

Pak Rahmat meminta seseorang untuk naik ke podium berdiri di sampingnya. Semua kembali menjadi gaduh saat melihat seseorang itu. Apalagi suara kagum dan teriakan pegawai perempuan menjadi dominan dalam aula.

"Lelaki di samping saya ini adalah orang yang akan menggantikan saya. Perkenalkan diri kamu, Ka."

Lelaki yang memakai kemeja abu-abu dengan dasi berwarna merah itu menatap semua orang di depannya. "Selamat pagi semuanya. Perkenalkan, nama saya Raka Nazril Dranendra, saya adalah orang yang akan menggantikan beliau saat ini. Mohon untuk kerja samanya."

Perkenalan singkat Raka membuat gaduh aula membuat mimik wajahh laki-laki itu menjadi dingin. Raka mengedarkan pandangannya dan berhenti, menatap perempuan yang tidak heboh seperti pegawai perempuan lainnya, Perempuan itu hanya diam dengan kedua tangan yang masuk ke dalan saku jas.

DEG

Tatapan mereka bertemu, membuat si perempuan mengalihkan tatapannya ke arah lain. Sementara Raka masih menatapnya dengan jantung yang berdebar.

Ada apa dengan jantung ku?? Kenapa berbedar cepat sekali?. Batin Raka.

Sementara Karina masih menormalkan debar di dadanya.

"Oh sial, kenapa sampai tatapan segala sih!"







*
*
*



Hhaayyyooo
Aku datang dengan cerita baru..
Semoga pada suka yyaa ^^

Jangan lupa vote dan komenan yyaa...


Bandung 19 september 2018

Janji Suci - [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang