Hhaaaiiii....
Ada yang kangen Raka dan Karina??Cek dulu ccoobbaaa 😙😙😙
Okey jangan lupa pencet Bintang dan komen yyaaa^^
Selamat membaca^^
*
*
*Raka menghentikan mobilnya di depan gerbang indekos Karina. Semenjak kejadian di rumah Karina, dan membicarakan semuanya. Raka dan Karina pamit untuk pulang bersama. Deri dan Rina sudah menyuruh Karina dan Raka untuk menginap. Namun, Raka menolak karena besok dirinya ada meeting penting, begitu juga dengan Karina harus menemani Raka meeting.
Karina berdiri di depan Raka, melihat sekliling untuk menormalkan detak jantungnya. Suasana menjadi canggung saat kejadian itu, bahkan perjalanan pulang pun mereka berdua saling diam. Raka berdehem pelan, kenapa sekarang dirinya jadi seperti anak ABG yang baru jatuh cinta saja?
"Ya sudah masuk sekarang," perintah Raka.
Karina tersentak pelan mendengar ucapan Raka. Ia mengumpat dalam hati tepatnya pada suasana yang membuat mereka berdua menjadi kaku dan canggung.
"Iya, ya udah aku masuk duluan."
"Hmm," gumam Raka.
"Hati-hati pulangnya P-Pak,"
Raka yang mendengar itu tersenyum kecil, senang dalam hatinya makin menjadi saat Karina berbicara seperti itu. Ia hanya mengangguk, Karina masuk ke dalam setelah membuka gerbang lalu dengan perlahan menutupnya kembali. Raka yang melihat Karina sudah masuk pun kembali ke dalam mobil dan melajukannya untuk pulang. Senyum di bibirnya tidak pernah luntur mengingat kejadian hari ini. Walaupun Ia harus menahan amarahnya karena tertipu dengan ucapan Galang. Ingatkan Raka untuk memberi perhitungan pada Galang nanti.
"Awas kamu Galang."
*
*
*Raka turun dari mobil setelah memakirkan mobilnya di garasi. Ia masuk ke dalam rumah setelah membuka pintu, beruntung ia selalu membawa duplikat kunci rumah. Raka sudah tidak sabar ingin membicarakan ini semua besok pada Neri dan Rahmat. Ia berjalan pelan untuk ke kamarnya, namun langkahnya terhenti saat mendengar tangisan Rasya di kamarnya.
"Rasya?"
"Ay-ayah.."
Raka yang berdiri di depan kamar Rasya menatap anak semata wayangnya menangis di pelukan Neri.
"Bunda kira kamu belum pulang, Ka."
Raka masuk ke dalam kamar Rasya dan meraih Rasya yang masih menangis,
Neri mengusap kepala dan punggung Rasya dengan pelan untuk menenangkannya. "Rasya terbangun dan cari kamu," Jelas Neri."Raka bawa Rasya ke kamar aja, Bun," Ucap Raka.
"Ya udah, Bunda ke kamar lagi."
Raka mengangguk lalu menggendong Rasya dan membawanya ke dalam kamarnya. Sementara Neri kembali ke kamarnya. Raka menidurkan tubuh Rasya di ranjang lalu menyimpan guling di sisi lain. Rasya tidak lagi rewel dan menangis saat mencium aroma yang dia tau, Rasya mengeratkan genggamannya pada baju Raka dan kembali tidur.
"Sebentar lagi, kamu akan punya Bunda baru Sya. Bunda Karina akan benar-benar jadi Bunda kamu," ucap Raka sambil mengusap kepala Rasya dengan pelan lalu mencium keningnya.
Raka berbalik menatap langit kamarnya. Mengingat kejadian lamaran dirinya tadi, bayangan Dara datang dalam benaknya.
"Doakan aku, dan beri restuin aku Ra," batin Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Suci - [ Sudah Terbit ]
ChickLit[SUDAH TERBIT] Bisa pesan di IG : @takis.publishing . . [#Series : Baby-1] . . Menikah dengan seorang duda bukanlah impian dalam pikiran perempuan beranama Karina Aruelia. Namun, semua seperti mimpi baginya, Dimana saat malam itu dirinya di lamar da...