JS #11 : Pikiran Aneh

16.1K 1.2K 72
                                    

*Song : Loco  feat Punch : Say Yes*

Coba dengar lagu ini di part ini yyaaa..
🥰🥰





*
*
*





Karina menghela napas saat dirinya merebahkan tubuhnya. Sudah dua minggu  ini Karina menjadi asisten pribadi Raka, selama dua minggu itu juga Karina menjadi tau bagaimana Raka. Raka adalah seorang Ayah yang tidak pernah memanjakan Rasya, Anaknya. Raka memikiki sifat yang cuek. Menyukai warna hitam-putih, dan menyukai makanan yang tidak bersayur.

Karina terkadang berpikir jika Raka punya perempuan simpanan atau apapun itu panggilannya. Siapa sih yang tidak tertarik pada Raka?? Pengusaha sukses, tampan, Duda? Bahkan tidak menutup siapa dirinya. Raka tetap orang yang menarik bagi kaum hawa.

Dddrrrttt Dddrrrttt

Karina kembali membuka matanya saat merasakan getaran di ponselnya.
Panggilan masuk. Ia mendudukkan tubuhnya melihat jam yang menunjukkan pukul sepuluh malam. Karina mengucek mata sebentar. Ia menarik ponselnya di meja kecil samping ranjang.

"Pak Raka?" gumam Karina pelan, lalu menggeser warna hijau menjawab panggilannya.

"Dimana?"

"Waalaikumsalam Pak. Di kosanlah," jawab Karina sedikit menyindir.

"Siap-siap. Saya jemput sekarang."

Karina langsung membelalak, rasa ngantuk sedari tadi sudah hilang karena mendengar ucapan bosnya.

Gila nih Pak Bos. Jam segini mau jemput, mau meeting sama siapa coba. Batin Karina.

"Pak? Bapak lagi ngelindur, ya? Ini malam Pak, belum pagi loh," jawab Karina mencoba mengingatkannya. Raka sendiri mendengkus pelan mendengar jawaban Karina.

"Saya tau. Tidak usah kamu ingatin Karina. Pokoknya sekarang kamu siap-siap, sebentar lagi saya jemput kamu. Saya lagi dijalan sekarang."

"Tapi Pak—"

Panggilan itu di tutup sepihak sebelum Karina bicara.
Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah
Batin Karina beristigfar sambil mengelus dadanya.

Karena tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi yang akan menambah omelan Raka, Karina terpaksa pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka lebih dahulu lalu, mengambil jaketnya. Karina tidak perduli jika Raka berkomentar dengan penampilannya, karena memang Karina sudah tidur dan tidurnya di ganggu olehnya. Tidak lama kemudian ponselnya kembali berdering membuat Karina terkejut karena mengantuk duduk di sofa. Karina mengangkat panggilannya.

"Saya di luar."

Sebelum Karina menjawab perkataan Raka, telepon itu sudah di matikan oleh lelaki itu. Karina mendengkus menatap ponselnya lalu keluar indekos setelah merasa aman dan mengunci pintu. Bisa terlihat Raka berdiri di samping mobilnya menatap ke arahnya.

"Pak kit—"

"Cepat masuk!"

Karina tidak diberi kesempatan untuk bicara, Raka langsung mendorong Karina untuk masuk ke mobil. Setelah Raka sudah duduk di tempatnya, Raka mulai menjalankan mobilnya meninggalkan indekos Karina.

"Pak! Bapak sebenarnya kenapa, sih?
Pakai nyuruh saya ikut sekarang! Ini tuh waktunya saya istirahat, Pak. Bapak gak berprikemanusiaan ya, sama saya!"

Raka tidak mendengarkan rentetan ucapan Karina yang sedari tadi bicara tanpa henti. Karina sendiri sudah kesal pada Raka yang tidak merespon apapun.

"Pak! Bapak denger saya nggak, sih?"

Janji Suci - [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang