Rasya menatap jalanan yang tidak ia ketahui, kemana mereka akan pergi. Raka langsung menancapkan gas mobil membelah jalan. Ya, Raka akan menemui Karina di rumah orang tuanya. Raka sudah memberitahu Neri dan Rahmat, awalnya ia tidak diberi izin dan meminta Raka putar balik dan pulang karena ini sudah malam. Apalagi Rasya tidak memakai jaket dan mereka tidak membawa baju ganti. Namun, Raka tetap menjalankan mobilnya, urusan pakaian ganti Raka bisa beli. Raka melirik GPS yang muncul di layar ponselnya yang menempel di tempat khusus. Beruntung Raka masih menyimpan biodata Karina waktu itu di ponselnya.
"Ayah? Apa masih jauh?" Tanya Rasya.
Raka menoleh ke arah Rasya yang sudah kesal karena lama, Raka mengusap kepala Rasya yang tidak ditutupi topi. Bisa Raka rasakan keringat Rasya di tangannya. "Iya, Sayang. Rasya lapar?" Tanya Raka.
Rasya menggeleng, Rasya menyenderkan punggungnya ke kursi. "Lasya bosen." Jawabnya.
Raka yang mendengar itu tersenyum lalu menoleh ke arah jam di tangan kanannya. Hampir magrib. Bayangkan Raka nekad melajukan mobilnya ke rumah Karina sekarang. Raka membelokan mobilnya ke parkiran Minimarket, lalu membuka seltbeat dirinya dan Rasya, setelah itu mereka keluar mobil. Ia menggandeng tangan Rasya masuk ke dalam minimarket, lalu mengambil keranjang untuk menyimpan makanan yang akan mereka beli.
"Rasya gak boleh beli Ice Cream, ingat?" Ucap Raka memperingatinya.
Rasya mengangguk samar mendengar ucapan Raka. Padahal dalam hatinya ingin sekali makan itu. Ia mengikuti langkah Raka ke rak yang mengambil beberapa mie, dua kecap manis, saus, dua bungkus sosis ayam, dua roti tawar, dan susu kaleng rasa coklat dan putih, lalu gula pasir.
"Rasya mau beli apa?" Tanya Raka.
Rasya dengan cepat mengambil chiki kesukaannya, susu coklat lalu permen coklat kesukaannya. Raka mengambil kembali sosis ayam, susu coklat kotak dua lagi dan dua chiki kesukaan Rasya kembali, lalu terakhir mengambil dua botol air mineral.
"Sudah?"
"Ayah."
Raka menoleh dan menatap Rasya yang masih diam menatap tempat ice cream.
Raka menghela napas melihat Rasya yang menginginkan ice cream, Raka berjongkok di depannya. "Ya sudah, hanya untuk hari ini saja, oke?" Ucap Raka.Rasya yang mendengar itu tersenyum, lalu berlari ke arah tempat ice cream dan mengambil satu cup ice coklat dan menyimpannya ke keranjang. Raka ikut tersenyum lalu menutup kembali kaca tempat ice cream. Raka menggandeng tangan Rasya untuk ke kasir dan membayar.
Raka meminta agar mie, dua kecap manis dan saus, dua bungkus sosis ayam, dua roti tawar dan susu kaleng rasa coklat dan putih lalu gula pasir di pisah kantung plastiknya. Setelah membayar semua belanjaannya, Raka menggandeng Rasya dan kembali masuk ke dalam mobil.
Raka menyimpan belanjaan yang lain di jok belakang, sementara makanan Rasya di simpan di depan Rasya. Anaknya duduk sambil memakan ice cream-nya sementara Raka meminum air yang ia beli lalu setelah itu ia kembali fokus melanjutkan menyetirnya.
*
*
*Suara adzan magrib sudah terdengar, Raka melirik Rasya yang tertidur. Swetelah makan ice cream, cemilan dan satu sosis ayam sambil menonton video film tayo, Rasya tertidur. Raka melirik ke ponselnya menatap GPS yang sebentar lagi nyampai di daerah rumah Karina.
Akhirnya.
Raka kembali melirik Rasya yang tertidur lelap, badannya diselimuti jaket Raka yang tadi dipakai. Raka melirik sekitar yang dia yakin sudah masuk ke kawasan rumah Karina, Raka menghentikan mobilnya dan turun untuk bertanya pada sebuah warung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Suci - [ Sudah Terbit ]
ChickLit[SUDAH TERBIT] Bisa pesan di IG : @takis.publishing . . [#Series : Baby-1] . . Menikah dengan seorang duda bukanlah impian dalam pikiran perempuan beranama Karina Aruelia. Namun, semua seperti mimpi baginya, Dimana saat malam itu dirinya di lamar da...