Chapter 34 B

6.3K 699 138
                                    

Previous Chapter...

Luhan memperhatikan telapak tangannya yang sudah tertutup sempurna oleh perban tebal ala Do Kyungsoo, tersenyum ketika dia melihat semua darah yang mengalir tadi sudah bersih berkat keahlian tangan sahabatnya, "Lalu bagaimana kau kembali ke cafe? Aku tidak bisa mengantarmu"

"Rumah calon suamiku hanya berjarak beberapa belas meter dari rumah mu"

"Aaah kau benar", kekehan Luhan kembali menjadi kekehan yang merdu, suka ketika Kyungsoo mau mengakui Kai sebagai calon suaminya.

.

.

.

.

.

"Gomawo Kyungsoo-ya, titip salam untuk Kai ya?"

"Eoh, masuklah. Jangan lupa panaskan lagi makanannya", Kyungsoo menunjuk kantung makanan di tangan Luhan, yang mana kantung itu berisi makanan yang ia buat di cafe tadi. Di saat tangan penuh luka seperti itu Kyungsoo berani bertaruh jika Luhan tidak akan bisa memasak, jadilah Kyungsoo berinisiatif membawa makanan dari cafe agar sahabatnya tidak di marahi suaminya.

Cklek

"Ibu/ibu"

Seperti sudah di tunggu kehadirannya, kedua kaki Luhan langsung di gantungi Haowen dan Ziyu yang sepertinya sejak tadi asik bermain dengan Sehun.

"Apa yang ibu bawa?", Haowen mengambil alih kantung kertas berlogo nama cafe milik ibunya. Meskipun terasa berat dan masih agak panas tapi dia tetap membantu Luhan membawanya. Haowen benar-benar anak yang baik.

"Itu makanan sayang, ibu masak di cafe sama bibi Kyungsoo", bohong sedikit tidak apa-apakan? Yang jelas semakin dekat langkahnya ke arah Sehun semakin dalam pula Luhan menyembunyikan satu tangannya di dalam tasnya, berpura-pura merogoh sesuatu agar Sehun tidak melihat lukanya meskipun itu mustahil di karenakan perban yang di lilitkan Kyungsoo hampir memenuhi seluruh telapak tangannya.

"Hun-ah mau makan siang dulu atau belum?"

"Nanti saja Lu, setelah menjemput anak-anak tadi kami mampir ke kedai ice cream"

"Ice cream lagi", Luhan menarik pipi gembil Haowen dan Ziyu menggunakan satu tangannya yang tidak luka sehingga mengundang kikikan gemas dari kedua bocah itu, "Ibu ganti baju dulu ya, tubuh ibu bau, bau bumbu dapurnya bibi Kyungsoo", celotehnya sambil memasuki kamar. Dia benar-benar takut jika Sehun mengetahui lukanya. Pasalnya Luhan yakin jika Sehun mengetahui apa yang terjadi padanya maka bukan hanya Hayoung yang akan terkena semburan amarah pria itu, melainkan juga dirinya karena lagi-lagi terlibat pertengkaran dengan wanita yang seharusnya dia hindari itu.

Drrrttt

Menghempaskan tubuhnya di ranjang Luhan menslide tombol hijau yang tertera di layar phonselnya untuk menerima panggilan dari sepupunya.

"Iya Baek, tumben menghubungi ku"

"Aku dengar kau bertengkar lagi dengan Hayoung, seru tidak?"

"Tck, aku baru tahu jika Kyungsoo mulai pandai mengadu"

Di seberang sana Baekhyun terkekeh menanggapi gerutuan Luhan, "Tadi aku mampir ke cafe mu, tapi kata Lucas kau dan Kyungsoo sudah pulang setelah kalah bertengkar dengan Hayoung"

Hide and SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang