Chapter 37

7K 647 175
                                    

Seharusnya Sehun tidak pernah menepati janjinya untuk menemani Luhan berbelanja. Seharusnya Sehun menjadi pria pengecut saja yang bersembunyi di balik dinding kamar ketika Luhan menagih janjinya. Karena dengan begitu Sehun tidak perlu mengalami hari yang berat di dalam hidupnya karena sudah membuat Luhan marah.

Semuanya di mulai dari dua hari yang lalu saat Sehun dan Luhan keluar malam bersama Chanyeol, Baekhyun dan si malang Kim Kai. Awalnya semuanya baik-baik saja. Mereka berhenti sementara di Sungai Han untuk sekedar menghirup udara segar dan menikmati keindahan yang ada di sana sambil membicarakan indahnya masa depan keluarga kecil mereka nanti saat si putri impian sudah hadir di tengah-tengah mereka. Luhan pun tak sungkan bergelayut menja di lengan Sehun sambil terus membayangkan betapa cantiknya putri mereka nanti yang berhasil membuat Baekhyun mendengus iri.

Setelah kurang lebih satu jam berada di sungai Han Sehun dan Luhan berlanjut ke Myeongdong, salah satu tempat yang paling Luhan ingin kunjungi semenjak dia tinggal di Korea. Di tempat surganya belanja jajanan kaki lima dan brand make up tersebut Luhan sukses membuat Sehun mengerutkan keningnya ketika wanita itu membeli apa saja yang ingin dia beli termasuk make up, dress, tas dan sepatu seperti yang sudah Luhan dan Baekhyun rencanakan. Luhan pun dengan rakusnya memburu jajanan kaki lima di sana yang membuat Sehun geleng-geleng kepala melihat betapa meningkat drastisnya nafsu makan Luhan ketika berada di sana. Setidaknya sepuluh tusuk odeng, lima jenis tteokbokki dan udon Jepang berhasil meluncur ke usus wanita mungil tersebut. Luhan pun berhasil membuat Kai mengumpat karena Luhan benar-benar menjadikan Kai sebagai kurirnya.

Aku tidak akan menemani mu membeli cincin jika kau tidak mau membawakan belanjaan ku

Dan Kai menelan umpatannya di dalam hati saat Luhan mengancamnya dengan begitu jahat.

Semuanya baik-baik saja, meskipun uang Sehun berhasil di gerus Luhan tapi Sehun tetap tersenyum melihat betapa bahagianya Luhan di malam itu. Luhan terlihat banyak tertawa yang menandakan betapa bahagianya wanita yang dia cintai itu.

Tapi sayangnya kebahagiaan Sehun tidak berlangsung lama. Saat mereka keluar dari sebuah Jewelry store yang menjual begitu banyak perhiasan cantik di dalamnya di sanalah kemarahan Luhan berasal.

Senyuman Luhan karena berhasil memilih cincin yang cantik untuk Kyungsoo dan Kai luntur seketika. Tawa renyah di wajah Luhan karena berhasil menyelipkan satu set perhiasan di dalam tasnya yang membuat Sehun meremas bokongnya karena kesal lenyap entah kemana.

Hal itu di sebabkan oleh pertanyaan sepele dari seorang wanita cantik yang merupakan teman kerja Sehun, wanita yang menduduki posisi nomor dua sebagai wanita yang paling Luhan benci di dunia itu berpapasan dengan mereka saat mereka masih di depan Jewelry Store.

"Sehun-ah, apa itu kau? Oh astaga ini benar kau Sehun-ah"

Dan kepala Luhan langsung berasap melihat wanita yang kerap di sapa Sejeong itu berdiri tepat satu langkah di depan Sehun, tersenyum dengan begitu cantiknya untuk menggoda Sehun yang mudah tergoda.

"Ekhm", Luhan berdehem, berhasil mengembalikan kesadaran suaminya yang sedang terpesona pada senyuman manis rekan kerjanya.

"Ooh kita bertemu lagi, kau wanita yang menunggu Sehun di parkiran kantor waktu itu kan?"

"Iya itu aku", Luhan menjawab ketus, hatinya sedang kesal karena Sehun diam saja dan melepaskan genggaman tangan mereka, "Oh Sehun kau tidak ingin mengenalkan ku pada teman sekantor mu?", bola mata Luhan sudah berkilat kesal menagih janji suaminya yang katanya akan jujur mengakui statusnya pada teman-teman sekantornya. Tapi bukannya Sehun yang menjawab melainkan Sejeong lah yang membuka suara yang membuat Luhan ingin mencekik leher suaminya yang sedang bertransformasi menjadi pria pengecut.

Hide and SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang