Nadyra - Satu

130 10 6
                                    


Surabaya, 2010

Surabaya. Sebuah kota yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia, sekaligus kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut.

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.

Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali.

Surabaya terletak di pantai utara Pulau Jawa bagian timur dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.

Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-pemuda Surabaya) dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari serangan penjajah.

Surabaya juga sempat menjadi kota terbesar di Hindia Belanda dam menjadi pusat niaga di Nusantara yang sejajar dengan Hongkong dan Shanghai pada masanya.

Kata Surabaya (bahasa Jawa Kuno: Śūrabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan antara darat dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan sura / suro (ikan hiu) dan baya / boyo (buaya), yang menimbulkan dugaan bahwa terbentuknya nama "Surabaya" muncul setelah terjadinya pertempuran tersebut.

Versi lain menyebutkan, Surabaya berasal dari cerita tentang perkelahian hidup-mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling.

Konon, setelah mengalahkan pasukan Kekaisaran Mongol utusan Kubilai Khan atau yang dikenal dengan pasukan Tartar, Raden Wijaya mendirikan sebuah keraton di daerah Ujung Galuh dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah itu. Lama-lama karena menguasai ilmu buaya, Jayengrono semakin kuat dan mandiri sehingga mengancam kedaulatan Kerajaan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono, maka diutuslah Sawunggaling yang menguasai ilmu sura.

Adu kesaktian dilakukan di pinggir Kali Mas, di wilayah Peneleh. Perkelahian itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan berakhir dengan tragis, karena keduanya meninggal setelah kehilangan tenaga.

Nama Śūrabhaya sendiri dikukuhkan sebagai nama resmi pada abad ke-14 oleh penguasa Ujung Galuh, Arya Lêmbu Sora.

Surabaya. Kota yang penuh dengan kenangan, kota yang menjadi saksi bisu atas kehidupan seorang wanita yang mempunyai ambisi kuat dan keinginan setinggi langit.

Nadyra Elvira Keysa.

****

"Shireen."

Lagi. Lagi. Dan lagi nama itu kembali disebut-sebut. Entah berapa kali, sampai terdengar begitu panas di telinga Nadyra. Ia tidak tau pasti. Mengapa mereka selalu menyebut-nyebut nama artis yang cukup terkenal itu? Lalu siapa yang mereka maksud? Sepengetahuan Nadyra, anak kelas XII IPA maupun IPS tidak ada yang wajahnya mirip dengan Shireen.

Dan mengapa pula saat ia sedang lewat di hadapan mereka. Nama itu kembali keluar dari mulut salah satu temannya.

Seolah nama tersebut adalah sebuah sapaan yang ditujukan kepada seseorang. Apakah itu untuk dirinya? Entahlah.

Mungkin saja hanya kebetulan. Tapi kalau kebetulan, mengapa tidak hanya satu, dua kali saja nama itu disebut saat dirinya juga ada di tempat yang sama.

NadyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang