*Cerita ini jauh dari realita dan nggak ada logika. Jadi... Jangan terlalu serius kalau baca....*
***
Gigit ... gigit ...
***
"Nikmati hari bahagiamu untuk sementara ini, Baby."
Ucapan Tommy yang diiringi siulan mengancam masih berputar di ingatan Clara. Memiliki fisik mencolok di antara beberapa siswi lain di sekolah membuat Clara tidak nyaman. Kulit putih halus dengan bentuk tubuh proporsional. Rambut coklat madu panjang yang bersinar menarik perhatian. Lalu bentuk dadanya yang membusung padat terkadang membuatnya tidak percaya diri. Clara tidak ingin menarik para cowok hidung belang untuk menggodanya. Memikirkannya saja sudah membuatnya jijik dan takut.
Clara tiba-tiba teringat tentang masa lalu. Tommy pernah menjadi satu-satunya sahabat yang dimiliki Clara saat pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta. Tommy memiliki darah campuran Inggris-Indonesia, sehingga pola pikirnya terbuka, bebas, dan terkesan vulgar. Saat itu Tommy mendekatinya dan entah kenapa Clara bisa begitu mudah untuk bergaul dengannya. Tommy mengenal dirinya lebih baik dari orang tuanya, walau nilai minusnya dia selalu berbuat mesum kepadanya.
Namun seiring berjalannya waktu, sikap Tommy mulai berubah. Saat itu adalah ... saat dimana Clara baru berusia 15 tahun, selisih satu setengah tahun lebih muda dari Tommy.
"Tommy itu apa?"
"Ini kondom, alat pengaman yang biasa dipakai laki-laki ketika sedang bercinta. Ini dipakai agar perempuan tidak hamil."
Setelah mengucapkan itu, sikap Tommy menjadi semakin lebih agresif. Lelaki itu selalu mencoba melakukan kontak fisik yang kelewat vulgar. Bahkan jika kedua orang tuanya tidak ada, Tommy berani mengajaknya melakukan hal intim.
Sejak saat itulah hubungannya dengan Tommy mulai renggang. Clara berusaha seangkuh mungkin jika bertemu dengannya, sementara Tommy masih bersikap seperti biasa, dan kadang membuat Clara ketakutan.
Clara mendesah kecil. Hingga kini Clara masih perawan dan ia bangga telah mempertahankannya sekuat tenaga!
"Lihat! Itu Tommy kan?!"
"Wah, bebeb gue dapat hukuman lagi!"
"Habis ngapain sih dia kok dihukum?"
"Halah kayak nggak tahu Pak Jati aja. Dia kan hobi hukum bebeb Tommy!"
Lamunan Clara lenyap begitu mendengar celotehan itu. Clara menoleh dan melihat teman-teman satu jurusannya berbisik ria di depan jendela. Mata mereka saling menyerbu ke satu arah, menatap seseorang dengan mata berbinar penuh hasrat.
Clara ikut berdiri, berjalan mendekati jendela. Dia melihat seorang pemuda dengan tubuh jangkung tengah melakukan push up di lapangan.
"100 kali lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me, Baby! : Let's Married! / Session 1
RomantikWARNING : COMEDY ROMANCE, VULGAR, MATURE (21+), LOVE "Mau kucium atau tidur denganku? Pilih." -Tommy Romero Algasio (18 tahun) *** "Mama! Tommy sudah gila! Tommy mau memperkosa Clara!" -Clara Michelle D'Angelou- (17 tahun) ___ Sebuah game yang dibu...