####
Tap!
Tap!
Tap!Bunyi langkah kaki seseorang menuruni tangga membuat seorang wanita paruh baya menoleh dan menghentikan aktivitasnya di dapur.
"Kamu mau berangkat, Sayang?" Geara yang baru saja keluar dari dalam dapur terkejut mendapati putri kesayangannya untuk pertama kalinya berlari dengan pakaian seragam yang telah lengkap.
Geara melihat jam dinding, "Ini masih jam setengah enam loh."
"Mulai sekarang Clara mau berangkat pagi, Mah!" Ucapnya sambil berusaha merapikan bandana yang menghiasi kepala.
"Mau Mama siapin bekal?"
"Nggak Mah. Nanti Clara makan di res-ehm maksudnya di kantin." Clara hampir keceplosan. Rencana yang ia buat matang bisa-bisa hancur dalam sekejap.
Untuk menutupi salah tingkah dan rasa gugup, Clara buru-buru mencium pipi sang ibu.
"Clara berangkat dulu ya, Mah." Pamit Clara seraya berjalan cepat menjauhi Geara.
"Kenapa buru-buru? Tidak mau pamitan sama Papa?" Suara lain bernada tegas berhasil membuat langkah Clara terhenti.
Clara menoleh dan melihat ayahnya yang masih memakai piyama tidur berjalan menghampiri.
Clara menatap muram wajah sang ayah. Ucapan Tommy kembali melintas dan mengganggu pikirannya.
"Bokap lo jadi kepala polisi karena bantuan keluarga Algasio."
Ayahnya, Reymond adalah direktur kepolisian di cabang pusat selama tiga periode. Selama ini Clara berpikir pekerjaan itu didapat dengan mudah atas bantuan kakek Jerome, mertua sang ayah yang memang memiliki latar belakang polisi. Tapi ...
Tiga periode di usianya yang hampir mencapai 56 tahun. Cukup aneh memang, dan karena perkataan Tommy itulah, Clara mulai dilanda rasa ragu dengan ayahnya sendiri. Selama ini Tommy bisa dengan begitu mudah untuk keluar masuk rumah karena mendapat izin dari pria yang selama ini menjadi ayah kandungnya.
"Ada apa, Sayang? Tidak mau mencium pipi Papa?" Rey merentangkan kedua tangannya dan disambut dengan setengah hati oleh Clara.
"Clara berangkat dulu, Pah." Ucapnya pelan tanpa membalas pelukan Rey.
"Kok pakai tas piknik, Sayang?"
Rey menahan kepergian Clara dengan sebelah alis terangkat, curiga."Ehm, Clara bawa baju ganti olahraga Pah."
"Bukankah jadwal olahragamu besok selasa?" Reymond menatap curiga pada Clara.
"Ih, udah deh Pah. Clara mau berangkat dulu." Clara bersungut sambil mendesah kesal.
Tidak ingin membuang waktu, Clara mengambil langkah cepat menuju pintu garasi, diikuti Karman yang ikut diseret merta olehnya.
"Pak, ayo cepat!" Clara mendorong tubuh Karman agar segera bersiap.
"Iya, Non. Sebentar."
Clara berkali-kali mencuri pandang ke arah pintu gerbang milik Tommy yang beruntung masih tertutup. Dalam hati, Clara tersenyum dan berdoa, berharap lelaki itu masih tertidur lelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me, Baby! : Let's Married! / Session 1
RomanceWARNING : COMEDY ROMANCE, VULGAR, MATURE (21+), LOVE "Mau kucium atau tidur denganku? Pilih." -Tommy Romero Algasio (18 tahun) *** "Mama! Tommy sudah gila! Tommy mau memperkosa Clara!" -Clara Michelle D'Angelou- (17 tahun) ___ Sebuah game yang dibu...