21. KMB | Dua Lelaki Mesum (21 +)

221K 10.6K 721
                                    

-Kamar Basecamp-

"Clara mau nikah sama kamu." Dipeluknya mesra tubuh Tommy. Hidungnya menghirup lekat aroma khas tubuh lelaki yang selama ini selalu mengejarnya.

Clara hanyut dalam sensasi manis itu, termasuk Tommy yang tanpa sadar tiba-tiba mengusung senyum nakal.

Tommy memutar tubuhnya hingga matanya bertemu langsung dengan Clara. Lalu digenggamnya jari jemari lentik dan lembut milik kekasihnya itu, "Kamu tahu apa yang biasanya dilakukan pasangan suami-istri setelah mereka menikah?"

Pertanyaan Tommy mengingatkan Clara dengan memori yang baru saja Clara ingat beberapa saat yang lalu. Tommy benar-benar tidak berubah.

Clara mengangguk tanpa berani membalas tatapan mata Tommy, "Ehm ... tahu ..."

"Jadi kamu siap untuk tinggal jauh dari orangtuamu dengan tinggal bersamaku?"

Clara merasa terintimidasi dengan pertanyaan Tommy. Antara yakin dan tidak, Clara berkata ragu, "ehm ... iya ..."

"Terakhir, kamu siap untuk bercinta denganku?"

Bercinta?!—Clara yang masih virgin tiba-tiba speechless. Apa di otak Tommy hanya ada satu kata itu. BERCINTA?!

"Aku nggak sabar buat nikahin kamu, Baby." Tommy menangkup kedua pipi Clara, lalu mencium bibirnya lembut. Lumatan ringan berangsur liar dilakukan olehnya. Lidah dan saliva keduanya saling bertaut tanpa dapat dicegah.

"Ahh ... Tommy ..." Clara menahan dada Tommy saat laki-laki itu ingin mencium bibirnya lagi. Namun yang lebih menakutkan adalah saat perutnya tiba-tiba terasa ditusuk oleh sesuatu. Saat Clara menunduk, Clara melihat kejantanan Tommy membesar dari balik celana abu-abunya.

"Tommy, kok kamu ngebet banget sih?" Tanya Clara ingin tahu dengan wajah yang memerah, "Punya kamu nusuk-nusuk perut Clara."

Tommy tersenyum. Ia mengambil tangan Clara dan memintanya untuk menyentuh kejantanannya yang tegang.

"Setelah menikah tidak ada lagi yang perlu ditahan, Baby." Tommy berkata serak dan meminta Clara untuk memegang juniornya yang masih terlindungi celana panjang.

"Misalnya masukin penis ini ke vagina kamu." Ucapan vulgar Tommy sontak membuat Clara tersedak salivanya sendiri.

Clara tiba-tiba merasa ngeri. Penis besar milik Tommy itu apa akan muat untuknya?

Clara tiba-tiba teringat dengan video yang dulu Tommy berikan kepadanya. Si wanita merintih kesakitan saat miliknya dimasuki oleh batang kemaluan milik si pria!

"I-itu pasti sakit!" Clara menjauhkan tangannya dari batang kemaluan Tommy.

"Nggak akan sakit, Baby." Tommy memberikan janjinya.

"Punya kamu besar banget ... itu pasti sakit kalau dimasukin ke ... ehm ..." Clara bingung mengungkapkan perasaannya saat ini. Clara malu mengatakan kata-kata vulgar itu.

Tommy tersenyum, "No, Baby. Hanya awalnya yang terasa sakit. Selebihnya kamu akan merasa nyaman." Janjinya sekali lagi dengan mata tak berkedip sedikitpun saat menatap Clara.

"Bagaimana kamu tahu? Kamu kan cowok?!" Tanya Clara kesal.

Dasar cowok maunya yang enak!

***

- Basecamp Luar -

Tiara tidak tahu berapa lama ia telah menatap pintu masuk yang beberapa waktu lalu telah dimasuki oleh sahabatnya yang super naif, Clara, dengan siswa paling berbahaya yang pernah Tiara kenal, Tommy.

Tiara mengabaikan kondisi sekelilingnya dengan mencoba berpikir keras dan akhirnya ide yang tidak cukup cemerlang muncul juga di kepalanya.

'Fix, gue SMS pak Jati!'—Tiara tersenyum seraya merogoh ponsel di saku rok abu-abunya.

Pak Jati adalah satu-satunya guru BK yang paling berani memberikan hukuman kepada Tommy—di saat para guru lainnya mencoba mencari muka—termasuk memberikan skorsing sampai hampir satu bulan kepadanya.

'Hidup Pak Jati!'—dalam hati Tiara bersorak gembira.

Sambil tersenyum sendiri seperti cewek milenial, Tiara mengetikkan beberapa kata pada kotak pesan yang akan ia kirim kepada Pak Jati. Tapi baru juga mengetik dua kata sempurna dan satu kata yang belum selesai terangkai, tiba-tiba seseorang mengambil alih ponselnya.

"Eh!" Tiara mengangkat wajahnya dan melihat lelaki dengan wajah sok tampan tersenyum mengejek kepadanya.

"Ck, lo mau kirim pesan ini sama Pak Jati?" Roland berdecak sambil membaca isi pesan yang diketik oleh Tiara.

"Sini balikin!" Tiara berdiri dan berusaha meraih kembali smartphonenya, namun Roland mengangkat tangannya tinggi-tinggi sampai membuat Tiara berjinjit dan melompat dengan kesal agar dapat menjangkaunya, tapi na'as Tiara gagal

"Coba aja kalau bisa." Roland tertawa sinis kepada Tiara.

"Dasar Homo!" Tiara mengumpat dengan kesal.

Dua kata itu menarik perhatian Roland. Wajah yang sebelumnya dipenuhi senyum kini berubah mengerikan.

"Apa lo bilang? Lo ngatain gue homo?!" Roland berkata dengan suara yang menyerupai geraman.

"Iya, lo nggak tahu homo erectus?! Kalian itu pantas disebut sebagai manusia purba, yang tingginya semena-mena ngalahin tinggi manusia yang lain!" Tiara berkata melantur karena begitu kesalnya dengan Roland.

Roland memiliki tinggi di atas rata-rata anak SMA pada umumnya, 181 cm. Namun masih kalah tinggi dengan Tommy yang memiliki darah blasteran, Indonesia-Inggris dengan tinggi badan mencapai 190 cm.

Roland menatap cengo pada Tiara. Roland kira kata 'homo' menunjukkan pada salah satu arti kelainan seksual tapi ternyata ...

Roland akhirnya dibuat tertawa terpingkal-pingkal

Tiara yang melihatnya hanya mengerutkan kening, "Dasar kurang obat."

Roland mencoba menghentikan tawanya dan menatap Tiara.

"Gue tanya sekali lagi, lo mau kirim pesan ini sama Pak Jati?" Roland menatap layar ponsel milik Tiara.

"Bukan urusan lo! Balikin ponsel gue!" Tiara berusaha menjangkau, namun Roland tiba-tiba menahan pergelangan tangan Tiara.

"Daripada lo minta seks sama Pak Jati, lebih baik lo nge-seks sama gue aja. Gue kuat kok."

Mata Tiara membulat lebar mendengar ucapan vulgar Roland.

Seks?!

"Dasar gil—"

Ucapan Tiara menggantung di udara saat Roland menyerahkan ponselnya dan ... Tiara baru sadar bahwa ia typo!

Tiara memang baru menulis dua kata sempurna dan satu kata yang belum sepenuhnya terangkai. Parahnya ia mengalami typo dan kali ini typo-nya ternyata bikin Roland nafsu.

Kepada : Pak Jati

Pak Jati, ayo seks

Tiara menelan ludahnya. Ia sebenarnya ingin menulis —Pak Jati, ayo sekarang— tapi saat ia mencoba mengetik kata 'sekarang', tiba-tiba ada yang mengambil ponselnya dan berakhir dengan salah menulis huruf.

Ini karena huruf A berdampingan dengan huruf S!

Sialan!—Tiara merutuki kebodohannya!

"Daripada seks sama si tua bangka sialan itu. Lebih baik lo seks sama gue aja."

Tiara tersentak ketika Roland secara tiba-tiba menarik pinggangnya.

"Mungkin sekarang Tommy lagi ML sama Clara." Roland berkata semakin vulgar dan membuat Tiara melongo, "Jadi, daripada lo cuma diem di sini, lebih baik lo gituan aja sama gue di sini."

BIG NO!

Tiara perawan, guys!

"Gue mainnya lembut kok. Tenang aja. Lo mau gaya doggy, gue ikutin."

What! Ternyata nggak cuma Tommy aja yang Sarap! Roland juga sama sarapnya! 

Me & RandomRay_Edo

Cerita ini udah ada versi pdf di Karyakarsa ya

Kiss Me, Baby! : Let's Married! / Session 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang