"Tommy, jangan ... punya Clara masih sakit ..." Clara menggelengkan kepalanya sambil menekan pangkal pahanya.
"Tidak apa-apa, Baby. Nanti juga terbiasa."
"Tapi ... tunggu ... Tom" Saat Clara ingin menjerit, Tommy telah membekap mulutnya.
"Jangan berteriak." Sambil menutup mulut Clara, Tommy menempelkan jari telunjuk ke bibirnya sendiri, "Diam."
"Mmmmmpphh!" Clara menggelengkan kepalanya. Ia ingin berteriak tetapi Tommy membungkam mulutnya hingga suaranya tak mampu keluar sebagaimana mestinya.
Kenapa Tommy menjadi berubah?! Clara tiba-tiba merasa asing dengan sosok Tommy yang ada di hadapannya saat ini.
Clara menutup matanya kuat-kuat saat Tommy membuka kedua kakinya lebar-lebar.
Clara tidak berani untuk membuka mata. Bahkan saat nafas dan bibir Tommy menyapu telinga ... leher ... dan perlahan mulai merambat turun ke bahunya, Clara tiba-tiba merasa sedikit takut dengannya.
"Mmmmmpphh!" Clara tidak berdaya ketika kewanitaannya dimainkan oleh Tommy. Clara merasakan jari-jari tangan milik Tommy menerobos masuk ke liang senggamanya yang tadi malam telah berhasil dimasuki oleh lelaki itu.
Clara menggelengkan kepalanya karena rasa sakit di vaginanya masih dapat dirasakan olehnya. Namun di antara rasa sakit itu, Clara tiba-tiba merasakan geli yang bercampur dengan kenikmatan yang belum pernah Clara rasakan ketika Tommy mulai memainkan gayanya.
Tommy mengaduk lubang kemaluannya dengan ritme yang tak beraturan. Kadang pelan, kadang cepat, bahkan cubitan di klitorisnya ternyata memberikan sensasi yang luar biasa untuk Clara.
Tommy yang tampaknya tahu dengan perubahan ekspresi pada Clara perlahan mulai melepas bungkamannya.
"Tommy ..."
"Yes, baby?" Tommy mencium bibir Clara, lalu melumatnya kasar.
Clara merasakan serangan ganda pada tubuhnya. Ciuman pada mulutnya, lalu kedua pada area intimnya yang sejak tadi di mainkan oleh Tommy.
Clara tidak kuat dengan sensasi itu.
Clara yang telah kehabisan pasokan udara di paru-parunya memaksa Tommy untuk melepas pagutan di bibirnya. Didorongnya sedikit dada bidang milik Tommy agar sedikit menjauh.
Saat Clara bernafas, Tommy masih saja mengambil kesempatan itu dengan mengendus dan menciumi lehernya.
"Aaaahhhh ... please ...." Clara ingin meminta jeda atau istirahat kepada Tommy, tetapi lelaki itu terlalu agresif.
"Tolong apa, Baby?" Tanya Tommy serak dan kali ini lelaki itu tak lagi menciumi wajahnya. Pusat perhatian Tommy telah beralih pada area intim Clara.
---
Cerita ini udah ada versi pdf lengkap di platform KARYAKARSA ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me, Baby! : Let's Married! / Session 1
RomanceWARNING : COMEDY ROMANCE, VULGAR, MATURE (21+), LOVE "Mau kucium atau tidur denganku? Pilih." -Tommy Romero Algasio (18 tahun) *** "Mama! Tommy sudah gila! Tommy mau memperkosa Clara!" -Clara Michelle D'Angelou- (17 tahun) ___ Sebuah game yang dibu...