Clara mencoba mendorong kepala Tommy, namun kedua tangannya ditangkap olehnya.
"Tommy! Udah ... Clara nggak kuat lagi!" Rengekannya kian keras dan itu dirasakan oleh Tommy.
Tommy merasakan kedutan cepat di area Clara yang menandakan bahwa Clara hampir menuju klimaks.
"Tommy! Clara mau ... mauuu pipishh ... aahhh!" Clara meremas rambut Tommy dengan kencang. Merasakan desiran dan aliran hangat yang tidak lagi dapat ia tahan untuk segera keluar dari dalam tubuhnya.
"Tommy!!!" Clara menjerit keras bersamaan dengan orgasme yang melanda.
Tommy melihat cairan kental keluar dari dalam milik Clara. Dihisapnya cairan itu tanpa sisa dan membuat Clara tidak bisa berhenti untuk mendesah kegelian.
"Tommy, kamu curang ..." Clara berkata lirih di antara kabut kecil di matanya. Tubuhnya mulai lemas tak berdaya karena serangan Tommy di area intimnya.
"Tapi kamu suka kan?" Tommy mengangkat kepalanya, dan mulai merangsak naik ke atas tubuh Clara. Lalu diciumnya bibir ranum menggoda milik kekasihnya itu penuh gairah.
Disela-sela ciumannya, Tommy masih saja nakal dengan mencoba membuka piyama milik Clara. Melepasnya secara perlahan hingga Clara tak lagi memakai pelindung di tubuhnya, kecuali bra.
"Tommy, udah!" Clara mendorong dada Tommy agar menjauhinya, "Clara nggak mau main lagi!"
"Tapi aku mau, Baby." Tommy kali ini merajuk polos.
"NGGAK MAU! KAMU NAKAL BANGET!" Clara mencoba duduk dengan susah payah. Lalu diikatnya kembali tali pada piyama bajunya dengan kencang.
"Tapi aku nakalnya cuma sama kamu," Tommy merengkuh tubuh Clara dari belakang. Diciumnya tengkuk Clara dengan lembut.
"Ihh, Tommy ..." Clara mencoba mengelak dari cumbuannya yang tidak juga berhenti. Kedua tangannya yang kekar masih saja memeluknya dengan kencang, menyusahkan Clara untuk melepaskan diri, "Jangan lagi ..."
Kalau seperti ini terus, Clara takut Tommy khilaf dan mencoba menjebol keperawanannya sebelum mereka benar-benar menikah.
Tommy susah diprediksi.
Clara memejamkan kedua matanya menahan cumbuan Tommy di lehernya. Payudaranya diremas dari belakang dan membuat Clara tidak lagi kuat untuk menahan Tommy.
"Tommy ..."
Clara memohon dengan suara yang menyerupai lirihan kecil.
Mereka benar-benar dalam gairah labil yang masih memuncak.
Gairah yang membuat mereka tidak lagi sadar bahwa seseorang telah berhasil membuka kunci pintu kamar Tommy.
"Apa yang kamu lakukan, Tommy?"
Clara terkejut, begitupun dengan Tommy yang buru-buru segera melepaskan pelukannya.
Clara melihat seorang wanita yang begitu cantik. Mata abu-abunya tampak begitu indah dan menawan. Rambut pirangnya digelung di atas kepalanya dengan anggun. Usianya boleh saja menua, tapi keanggunannya masih tetap terlihat.
"Mom!" Tommy menjauhi Clara dan turun dari atas ranjang dengan cepat.
"Mom tidak mengajarimu untuk melakukan itu, Tommy!"
"Auh! Sakit, Mom!" Tommy meringis karena wanita itu menarik telinganya.
Clara terkesima menatap Tommy yang tampak lemah di hadapan sang ibu. Seorang pemimpin geng merengek di bawah ketiak ibunya.
"Sudahlah, Sayang. Mereka juga sebentar lagi akan menikah." suara lain datang dari arah pintu kamar. Seorang pria berperawakan tinggi berdiri tegak di depan pintu.
Samudra Romero Gunawan, ayah Tommy memiliki tubuh tinggi bugar dengan mata berwarna hitam. Auranya begitu tegas dan dominan. Tampak mengerikan jika saja dua sudut bibir itu tidak tertarik ke atas membentuk sebuah senyum tipis.
Clara pernah mendengar kisah hidup Samudra. Semasa mudanya, pria itu terkenal begitu kejam dengan banyak meninggalkan catatan hitam di kepolisian. Pria itu bahkan pernah hampir mendekam lama di penjara karena kasus penculikan seorang mahasiswi asing. Namun karena status sosialnya yang tinggi dan kebal hukum, Samudra terhindar dengan mudah dari segala bentuk aduan yang dilakukan oleh korban.
Korban yang dirugikan merasa kecewa. Kekecewaan yang berlarut semakin dalam karena si korban kedapatan hamil saat masa penculikan terjadi.
Dan yang Clara tahu korban itu adalah wanita yang kini menyandang sebagai ibu Tommy.
Samudera dan Sasha adalah sepasang suami istri beda budaya dan negara. Samudra mengunakan kekuasaannya untuk mendapatkan Sasha.
Bahkan konon ayah Clara, Reymond, mendapatkan jabatan sebagai direktur kepolisian, semuanya atas bantuan ayah Tommy, Samudra.
"Kamu terlalu memanjakannya!" Sasha menatap sinis kepada Samudra.
"Dia laki-laki, Sayang."
Sasha ingin mengucapkan ribuan murka untuk suaminya, namun ditahannya dengan segera saat matanya bertemu dengan Clara.
"Tommy, malam ini kamu tidur dengan Papamu." Perintah Sasha dengan nada tinggi.
"No, Mom!"
"Tidak!"
Penolakan yang dijawab serentak oleh ayah dan anak.
Clara kembali dibuat terkesiap karena sikap mereka.
"Kalau begitu, kami akan tidur di hotel." Sasha menarik lengan Clara dan mengambil gerakan seolah akan mengajaknya pergi.
Samudra tampak geram dan itu terlihat dari aura wajahnya yang menggelap.
Samudra menahan lengan istrinya dengan kencang.
"Tommy, malam ini kamu tidur sama Papa." Samudra menggeram dan akhirnya memilih untuk mengalah.
"Tidak mau! Aku cuma mau tidur sama Clara!" Teriak Tommy tidak terima.
"Turuti Papa." Samudra mendesis, dan dengan mudah ia memiting kepala Tommy yang tingginya hampir menyerupai dirinya.
Samudra membawa Tommy keluar kamar bersama dengannya.
"TIDAK MAU! AKU CUMA MAU TIDUR SAMA CLARA PAH!!"
Clara menatap Tommy tanpa berkedip.
Clara sekarang tahu ...
Tommy yang selama ini aktif tawuran dan ketua geng ternyata begitu lemah jika berhadapan langsung dengan kedua orang tuanya. Khususnya ibunya sendiri .... Sasha.
"Lama tidak berjumpa denganmu, Clara."
Clara terkesiap dari lamunannya tentang Tommy.
"Tante kenal sama Clara?"
Sasha menoleh dan menatap Clara dengan tenang, "Tentu saja. Kamu adalah perempuan yang membuat putraku hampir meninggal, Clara."
"Me .. meninggal?"
"Ya, dan sekarang memang sudah sepantasnya kamu membayar hutang budimu kepada putraku."
"Hutang ... budi?"
"Memberikan semua yang kamu miliki untuk putraku. Dan menikah adalah jalan termudah untuk melunasinya."
---
Udah ada versi PDFnya di platform KARYAKARSA ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me, Baby! : Let's Married! / Session 1
Storie d'amoreWARNING : COMEDY ROMANCE, VULGAR, MATURE (21+), LOVE "Mau kucium atau tidur denganku? Pilih." -Tommy Romero Algasio (18 tahun) *** "Mama! Tommy sudah gila! Tommy mau memperkosa Clara!" -Clara Michelle D'Angelou- (17 tahun) ___ Sebuah game yang dibu...