"HEY KENAPA KAMU KALO NONTON DANGDUT SUKANYA BILANG??"
"Buka sitik josssss!!"
Dikta yang sedang fokus dengan dunianya mendengus sebal.
Lagi-lagi ia harus merobek kertas sketsanya, bedanya kali ini yaitu biasanya bekas kertas sketsa yang sudah tak terpakai ia remas lalu ia masukan ke dalam laci.Namun pada kesempatan ini dan pada suasana yang amat terik ini, Dikta mengambil bekas-bekas kertas di dalam laci lalu meremasnya menjadi sebuah bola kemudian pada detik selanjutnya bola kertas itu sudah melayang bebas menuju arah kumpulan orkes keliling yang sedang asyik dangdutan di depan pintu kelas.
'Dugh!!'
"WUANNNN.....JIRRRRRR!"
“SAPA NIHH YANG MAIN NIMPUK GUE PAKE KERTAS, SINI MAJU!"
Dikta tersenyum puas melihat bola kertasnya tepat mengenai sasaran. Apalagi sasarannya kini tengah mengaduh kesakitan sambil teriak-teriak bak satpol pp yang sedang merazia pedagang kaki lima. "Gue, Wir."
Dikta menutup sketch book nya kemudian berjalan santai menuju arah kelompok orkes keliling kemudian menyandarkan tubuhnya pada whiteboard. "Gue udah maju, mau ngapain lagi nih?"
Anggota orkes keliling langsung kicep tak bersuara bahkan siswa laki-laki yang dipanggil 'Wir' oleh Dikta hanya kedap-kedip bagai bohlam yang hampir kehabisan watt-nya.
"Giliran Dikta yang ngomong kalian langsung mlempem. Dasar manusia bernyali rengginan!" celetuk gadis berambut coklat yang sedang duduk di pojok kelas sambil meng-rol rambutnya.
Dikta melirik sosok Clarasya —atau yang kerap dipanggil Ara; sebentar. Kemudian mengernyitkan dahinya manakala melihat sebuah keganjilan pada gadis itu. "Kenapa yupi lo taruh di rambut, Ra?"
Ara tertawa kecil. "Doyan yupi juga enggak!"
Dikta makin membulatkan matanya, mempertajamkan penglihatannya pada sosok penampakan di rambut Ara. "Itu apa kalo bukan yupi di rambut lo, Ra?"
Ara yang penasaran langsung meraba-raba rambutnya.
Dikta menghitung dalam hati.
Satu
Dua
Ti..
"Aaaaaaaaaak!" Lengkingan suara Ara terasa lebih syahdu daripada suara orkes keliling bagi Dikta. Kemudian laki-laki itu terkekeh kecil dan berjalan keluar kelas.
"Yupi matamu! Apa susahnya anjir ngomong ada cicak di rambut gue. Dasar manusia bernyali keripik gedhang!" Ara misuh-misuh tak jelas melihat kelakuan temannya.
Dikta selonjoran di pinggir lapangan basket sambil menenggak sebotol pocari sweat. Kelasnya sedang jam kosong, kabarnya guru sejarahnya sedang kondangan di Malaysia. Wuih? Kerenkan??
Dikta menyipitkan matanya melihat sesosok murid perempuan yang mulai memasuki lapangan basket.
Cewek itu menyeka keringatnya kemudian berlarian kecil mengitari lapangan basket yang lumayan lebar ini.
Cewek berperawakan kecil itu mulai berlari mendekat ke arah dimana Dikta duduk.
Dikta hendak menyemburkan tawanya manakala melihat penampakan kaki cewek itu. Sepatunya cuma sebelah bung! Hanya sebelah kiri, sebelah kanannya zonk. Tinggal tersisa kaos kaki kuning bergambar spongebob squarepants.
Mata Dikta tak sengaja bersirobok dengan mata cewek itu dan tanpa disangka-sangka cewek itu langsung menyemprotkan kata-kata mautnya.
"Apa lo liat-liat? Gue tau gue cantik ya, Kak." Cewek itu mengibaskan rambutnya ke belakang. "Tapi biasa aja kali liatnya." Kemudian cewek itu kembali melanjutkan lari-lari kecilnya.
Tunggu...
Jangan-jangan ini cewek yang jadi bahan gibahan Ara dan kawan-kawannya tadi pagi?
Dikta berpikir sebentar kemudian kembali mengingat-ingat ciri fisik yang Ara gembar-gemborkan di kelasnya tadi.
Ting!
Dikta yakin seratus persen kalo anak itu adalah objek gibahan Ara dkk.
Dikta manggut-manggut sambil bergumam dalam hati. 'Oh jadi ini wujud cewek yang tadi pagi masuk parit gara-gara ikut tawuran anak smk seberang.'
Dikta tersenyum miring, kemudian melanjutkan acara santai menyantainya di pinggir lapangan basket sambil mengawasi keadaan sekolahanya.
Siapa tau tiba-tiba musuhnya ultraman kesasar kesini, kan dirinya bisa jadi pahlawan kesorean.
Muehehehe 🌚🌚
.
.
.Udah segini dulu, gebetannya Jungkook mau otw ke mars, ngadem sambil minum es kelapa muda 🍸
Jangan lupa pencet tombol bintang di sebelah kiri bawah layar.
Komen, kritik, dan saran eke terima dengan ikhlas. Asalkan menggunakan bahasa yang sopan ya tayangku ♥
—September 26, 2018 | Sketch | Dongdongpoo
KAMU SEDANG MEMBACA
SKETCH
Teen Fiction"Oh ini cewek yang tadi pagi masuk parit gara-gara ikut tawuran anak smk seberang?" -Aldikta S.P "Sepatu gue yang atu ilang kemana nih?" -Aelka S.R "Let's create an amazing sketch with me and we will produce a fantastic illustration at the ending la...