[ Twentyfive : Classmeeting II ]

460 36 0
                                    

⚠ 2,5k words

Classmeeting hari kedua dimeriahkan oleh kelas-kelas yang kemarin berhasil lolos ke tahap final

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Classmeeting hari kedua dimeriahkan oleh kelas-kelas yang kemarin berhasil lolos ke tahap final. Kelas yang diketuai oleh seorang Ronald Damarikhsa itu berhasil lolos ke babak final pada tiga cabang lomba; futsal pria, tarik tambang, dan fashion show.

Terkait lomba fashion show, anak-anak sepuluh tigapun tak menyangka perwakilan kelasnya bisa maju di babak final. Karena disaat kelas lain sibuk merancang dan mempersiapkan segala tetek-bengek yang berhubungan dengan fashion show seperti kostum, sepatu, dan aksesoris lainnya dari jauh-jauh hari, kelas sepuluh tiga malah baru membuat konsep h-3 sebelum hari H. Garis bawahi baru membuat konsep, belum membeli bahan-bahan dan segala keperluan lainnya. Dan efeknya yaitu mereka harus kerja lembur bagai kuda selama dua hari. Manthap.

Final fashion show ini diikuti oleh enam kelas. Dari kelas sepuluh tiga sendiri diwakilkan oleh Mbak Wakil Ketua alias Viola. Kenapa Viola? Karena ciwi-ciwi di kelas ini tidak ada yang mau untuk jadi perwakilan. Nunjuk ini malah dilempar ke itu, terus itu dilempar lagi ke ono. Saling menunjuk hingga Viola gemas sendiri dan akhirnya perempuan itu dengan sukarela mengajukan dirinya.

Pada babak penyisihan kemarin, penilaian fashion show dinilai berdasarkan keterampilan dan kreativitas dalam pembuatan kostum dan aksesoris, lalu ada penilaian sikap dan gestur tubuh meliputi; cara berjalan, rasa percaya diri saat pentas, dan bagaimana si model mengimplementasikan barang-barang atau aksesoris yang ia pamerkan ke penonton.

Kelas sepuluh tiga hanya membuat gaun dari bekas plastik tisu nice yang dibentuk belah ketupat lalu ditempel di kerangka gaun yang terbuat dari kertas karton. Sedangkan barang yang ditampilkan atau aksesoris tambahannya yaitu tas yang terbuat dari bungkus marimas rasa cincau. Sengaja memilih kemasan rasa cincau karena si mbak modelnya alias Viola, meminta agar warna tasnya hitam. Biar nggak ngejreng semua, gaun sudah oren masak iya tas juga mau warna ngejreng kayak merah atau pink? Silau dong gan.

Dan pada babak final ini penilaiannya pun bertambah, selain jalan cantik di atas catwalk, model nantinya akan diberi satu pertanyaan dari juri dan dari penonton. Nantinya nilai dari tiga aspek diatas akan diakumulasikan hingga menjadi nilai akhir. Dan tiga nilai akhir tertinggi, ialah mereka yang berhak mendapat predikat juara satu, dua, tiga Puteri Lingkungan Batara Nusa 2018.

Gerombolan sepuluh tiga sudah stand by duduk mendeprok dipinggiran lapangan sambil membawa berbagai jenis atribut khas seorang suporter. Anak perempuan yang kemarin kompakan dikepang, kali ini berubah lagi jadi kuncir dua kayak sungu banteng. Rambut dikuncir dua udah lumayan rame, tapi yang namanya Yumna sama Elka masih aja pakai bando minnie mouse.

Reza dan Karel yang duduk tepat dibelakang kedua gadis itu udah uring-uringan nggak jelas gara-gara bando minnie mouse milik duo nyai itu sukses nutupin pemandangan mereka berdua.

Yumna membalikkan badannya, menatap tajam Reza dan Karel bergantian. "Lo dan elo, bisa nggak sih nggak ngebacot mulu? Kuping gue pengeng tau nggak?"

SKETCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang