Better stand tall when they're calling you out. Don't bend, don't break, baby, don't back down. It's my life. And it's now or never.
-It's My Life; Bon Jovi.Elka melepas helm fullfacenya kemudian menggantinya dengan sebuah topi hitam dengan tulisan freedom di bagian depannya.
Sebelum benar-benar pergi dari area parkiran, Elka membenarkan ikatan rambut yang sedikit berantakan kemudian mengambil lipblam rasa vanila yang selalu ia kantongi di saku rok abu-abu, lalu dengan gerakan super kilat ia mengolesi bibir keringnya dengan lipblam tersebut.
Elka tersenyum miring, sudah menjadi sebuah rutinitas dirinya dijadikan objek gibah terang-terangan oleh kakak kelas atau teman seangkatannya.
Apalagi setelah insiden masuk parit kemarin. Elka percaya seratus persen, orang-orang dari segala penjuru kelas di sekolah ini sedang berlomba-lomba membicarakan dirinya.
Elka berjalan santai sambil sesekali bersenandung pelan. Dalam perjalanan menuju kelasnya, Elka harus dihadapi dengan suara orang saling berbisik ataupun secara terang-terangan menyindir Elka.
"Masih kelas sepuluh aja udah hobi bikin onar."
"Percuma cantik tapi kelakuannya kayak macan tutul belum dikasih makan setahun."
Deg!
Elka memberhentikan langkahnya, lalu dengan cantiknya ia membalikan badannya sambil mengibaskan ikatan rambutnya ke belakang.
"Makasih sekali loh, Kak. Pagi-pagi gini udah dipuji cantik, duh gue tersanjung banget nih."Elka tersenyum manis pada dua kakak kelasnya ini. "Tapi setidaknya walaupun gue nakal, gue masih punya wajah cantik yang bisa gue banggain. Dari pada situ, wajah pas-pasan aja belagu, sok ngenilai orang dari 'covernya', sok ngomongin orang dari 'katanya' dan sok merasa senior lantas bisa semena-mena ngatain orang sembarangan. Pengen ketawa tapi takut dosa. Gue cabut, Kak! Kalau ada kritik dan saran berlanjut bisa disampaikan melalui media sosial gue."
Elka berjalan meninggalkan dua senior laki-laki yang sedang geregetan menahan amarah.
Baru lima langkah, Elka membalikan badannya lagi. "Gue follback kok Kak, jangan khawatir." Setelah menuntaskan 'olahraga pagi' nya, Elka langsung bergegas menuju kelasnya.
Sesampainya di depan ruangan bertitel sepuluh tiga, ia memasuki kelasnya dengan wajah berseri-seri. "Selamat pagi eperibadehh."
Teman-temannya melirik ke arah Elka sebentar lalu kembali melanjutkan aktivitasnya masing-masing, mereka sudah tak heran melihat kelakuan random dari seorang Aelka.Pito -teman sepermainan Elka di kelas, melebarkan matanya melihat sosok Elka dengan santainya masuk ke kelas setelah insiden mengejutkan kemarin pagi. "Gue kira lo hari ini mau bolos lagi, Ka."
Elka menggelengkan kepalanya. "Gue kemarin enggak bolos ya, Kakanda. Seharian penuh gue kena hukuman, nggak dibolehin masuk kelas."
"Kenapa bisa sampai masuk parit sih, Adinda?" tanya Pito sambil menopangkan dagunya di antara kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKETCH
Teen Fiction"Oh ini cewek yang tadi pagi masuk parit gara-gara ikut tawuran anak smk seberang?" -Aldikta S.P "Sepatu gue yang atu ilang kemana nih?" -Aelka S.R "Let's create an amazing sketch with me and we will produce a fantastic illustration at the ending la...