--
"Nikah?!" Zahra dan Titin memekik secara bersamaan,mereka merasa tidak percaya.
Mata mereka berdua membulat sedari tadi,masih dalam keadaan tidak percaya dengan isi komentar milik 'mukaemakemak'.
Dengan kecepatan mengalahkan FBI, Titin langsung menekan nama akun milik "Danielganteng', ia sekarang tengah melakukan misi Stalking.
"Dia belum ada buat postingan baru gila" Ujar Zahra sembari mendorong bahu Titin perlahan,Titin menoleh ke arah Zahra sambil menggigit bibir bawah.
"Tapi.. keknya aku kenal deh sama ini orang" Kata Titin sembari menatap sebuah postingan milik akun tersebut.
"Siapa tuh? siapa?" Tanya Zahra penasaran, ia menunggu jawaban dari Titin.
Titin memiringkan kepalanya ia mencoba mengingat ingat kembali wajah orang ini,dan dimana ia pernah menemukannya.
"AH!" Pekik Titin yang langsung direspon heboh oleh Zahra,"Apa woi apa?!!"
"Ini orang yang pernah aku temuin sama Rifia di minimarket! Dia hari tu bilang kalau Rifia itu Airi!" Kata Titin,ia membenarkan posisi duduknya,Zahra menatap Titin tidak mengerti,"Maksudnya?" Tanya Zahra.
Titin kembali menghembuskan nafasnya perlahan,ia menatap Zahra yang berada dihadapannya dengan lekat
"Jadi gini,kemarin lusa ada berita kecelakaan di televisi,kamu ada lihat?" Tanya Titin perlahan.
Zahra menganggukkan kepalanya perlahan
"Nah itu di berita si Airi itu lho mukanya kebetulan mirip sama Rifia" Kata Titin.
"Jadi?"
"Jadi si nama akun Danielganteng itu ngira kalau Rifia itu si Airi yang kebetulan si Airi tu mau nikah sama dia,tapi ga jadi karena meninggal" Jelas Titin yang sontak membuat mulut Zahra menganga lebar.
"Hah?! Serius?!" Kata Zahra,dia menggebrak kasur milik Titin. Dan Titin hanya mengangguk sebagai jawaban.
Zahra menggigit kuku jarinya,ia memutar kedua bola matanya dan mulai memikirkan sesuatu.
"Mikir apa?" Tanya Titin curiga.
---
06.00 A.M
Alarm handphone berbunyi dengan sangat nyaring,nada dering lagu 'Racun dari Jamrud' langsung mengisi seluruh ruangan kamar.
Rifia mengerjapkan kedua matanya perlahan, kemudian melirik Jam yang sedang menggantung di tembok.
Disana ia melihat jam
menunjukkan pukul 06.00AM.'Masih pagi sekali,'pikir Rifia. Tadinya ia berniat untuk tidur kembali,tetapi ia langsung mengurungkan niatnya karena ia melihat Daniel sudah tidak ada di sofanya lagi.
"Kemana dia? Masih pagi juga" gumam Rifia sembari menguap beberapa kali sebelum beranjak dari kasur.
-
"Kamu kerja apa?" Tanya Rifia yang tengah menyiapkan kemeja putih,dasi sekaligus jas untuk dipakai oleh Daniel.
Daniel melirik ke arah Rifia seraya mengeringkan rambut menggunakan handuk.
"Aku kerja di perusahaan Raise Co.Ltd" kata Daniel yang sontak membuat mata Rifia membulat tidak percaya.
"Pembohong" Kata Rifia tiba tiba,ia menaruh pakaian Daniel di atas kasur.
Daniel menghembuskan nafasnya,"Terserah sih mau percaya atau tidak, toh aku tidak rugi dan tidak untung"
"Kamu mau sarapan apa?" Tanya Rifia sebelum ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
"Emang kamu bisa masak?" Tanya Daniel tidak percaya
"Bisa dong! Sebut aja nanti akan aku masak kan! Aku ini lulusan Tata Boga tahu!" Ujar Rifia ,ia membangga banggakan jurusan yang telah ia tekuni selama 3tahun tersebut dengan nilai yang sangat memuaskan.
Daniel menaikkan alisnya dan langsung berkata,"Pembohong" Sembari tersenyum miring.
Rifia langsung mencebikkan bibirnya sementara daniel langsung tertawa.
--
"Wah,Ibu udah nyiapin makanan pagi pagi begini?" Tanya Rifia sembari menatap punggung Ibunda Daniel dari belakang.
"Ah iya,ini sudah biasa, Namanya juga Orang tua pasti setiap hari akan ibu seperti ini" Ujarnya sembari tersenyum lembut.
"Airi boleh bantu ya!" Ujar Rifia dengan semangat yang menggebu gebu.
"Dengan senang hati" Sahut Ibunda Daniel sembari tertawa karena melihat semangat calon menantunya yang begitu meluap luap .
"Ibu!!" Panggil Daniel,ia berjalan cepat menuju ke arah Rifia dan Ibundanya.
Rifia dan Ibunda Daniel sontak menoleh secara bebarengan.
"Kenapa?" Tanya Rifia yang kini tengah melihat Daniel mulai mendekat ke arah kami berdua.
"Pasangin dasi dong.." Ujar Daniel dengan melas,ia menekukkan kakinya,agar sang ibunda mudah menjangkau leher nya.
Rifia menaikkan alisnya ,ia menatap Daniel tidak percaya.
"Kamu ga bisa memasang dasi?" Tanya Rifia dengan nada meremehkan.
Daniel tidak menggubris pertanyaan Rifia,ia masih menekukkan lutut di hadapan Ibundanya.
"Pftt" Rifia menahan tawanya.
"Daniel kesulitan memasang dasi,padahal sudah diajarkan berapa kali. Tapi dia masih tidak mengerti juga" Jelas Ibunda Daniel yang sukses membuat Rifia tertawa keras. Daniel merasa di ejek sewaktu mendengar suara tawa Rifia karena begitu nyaring.
Memang benar Rifia tertawa untuk mengejek Daniel.
Tanpa Babibu,Daniel menarik lengan Rifia untuk menggantikan posisi Ibunya yang akan memasangkan dasi untuknya.
"Ehem,kamu kan sekarang istriku,pakaikan dasiku sekarang" Perintah Daniel yang sontak membuat Rifia terkejut.
"A-apa? Kenapa tiba tiba aku?" Ujar Rifia terperanga.
Daniel meraih kedua telapak tangan milik Rifia ke arah dua sisi dasinya tersebut.
"Tolong pakaikan untukku" Perintah Daniel kepada Rifia.
Rifia menatap Daniel seraya meneguk ludah perlahan,ia menoleh ke arah Ibunda Daniel berharap ibunda nya akan mengambil alih perintah Daniel, tetapi hasilnya,Nihil. Malahan ibundanya ingin melihat bagaimana Romantisme kedua pasangan itu bermanis manisan di hadapannya.
Pada akhirnya ibundanya Daniel membiarkan perintah Daniel berjalan begitu saja.
DEG
DEG
DEG
--
"Kamu kenal dengan cowo ini sayang?"tanya Titin ia menunjukkan foto Daniel kepada Derren.
Derren memincingkan matanya dan menatap wajah yang berada di dalam foto itu dalam dalam.
"Iya kenal,dia itu orang terkaya di Palembang. Dia pemilik perusahaan Raise Co.Ltd" Jelas Derren .
"Kenapa?" Tambahnya lagi
Titin menggeleng kepala perlahan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Dia kemarin nikah,apa bener?" Tanya Titin dan Derren langsung menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Dia menikah dengan Airi kan? Kok kamu tau dia? Pernah ketemu?" Tanya Derren
Titin menggeleng kepala perlahan sembari mengigit bibir bawahnya
"Kamu diundang tidak?" Tanya Titin kepada pacarnya itu.
"Iya aku diundang tapi aku ga sempat datang,karena sibuk"
"Dia maklum kok" Tambah Derren
Titin menatap Derren dengan tatapan memelas
"Sebenarnya itu bukan Airi,Der. Itu Rifia temen aku,Dia di culik sama Daniel!"
.
.
.
To Be Continued!
Jangan lupa voment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Kontrak - Daniel✅
Humor©Kudaniyelll Works 2018 Nikah kontrak dengan orang yang tak kau kenali sama sekali?