7×3 = 21

2.4K 241 36
                                    

--

Hari telah pagi,semuanya telah berjalan seperti biasanya. Daniel kembali bekerja dan Rifia kembali mengurus rumah.

Daniel bangun lebih awal hari ini,ia juga terlihat sudah mandi tanpa dibangunkan dan disuruh terlebih dahulu,lagi pula semalam Alarm tak terpasang karena lelah sekaligus kekenyangan memakan Pizza.

Daniel menoleh ke arah kasur,ia melirik ke arah Rifia yang masih bergulat didalam selimut,sebenarnya ia ingin sekali membangunkan wanita itu untuk mandi dan membuatkan-nya secangkir Susu cokelat, tapi rasa kasihan mengalahkan semuanya.

Daniel menghembuskan nafas perlahan,"membuka lembaran baru di Jepang? Malas sekali" kata Daniel ia mengeluh karena hari ini adalah hari terakhir Daniel bekerja di kantor sekaligus tinggal di Palembang,jadi ia ingin menyempatkan diri untuk meminta izin bersama dengan orang orang kantor untuk undur diri karena ia telah dipindahkan ke Jakarta oleh Ibundanya sendiri.

Sebenarnya berat meninggalkan Palembang tempat yang telah nyaman ia singgahi saat ini.

Namun ketika ibunda-nya telah bertindak,ia tidak bisa berbuat apa apa sekalipun ia telah membantah.

"Sudah memakai dasi?" Kata Rifia tiba tiba yang sontak membuat Daniel terkejut dan menoleh ke arah wanita itu.

Daniel menggeleng perlahan,"Belum,aku tidak bisa memakainya"

Rifia langsung beranjak dari kasur dan mengambil dasi milik Daniel diatas meja nakas dan kemudian memakaikannya kepada Daniel,"Biar aku pakaikan"

Daniel mengangguk-kan kepala seraya menatap Rifia yang tengah berjinjit untuk memakaikan dasi kelehernya.

Daniel tertawa pelan,ia melihat sepasang kaki mungil milik Rifia terus terusan berjinjit sewaktu Daniel menegapkan tubuhnya. Karena kasihan akhirnya Daniel langsung ber-inisiatif untuk membungkuk-kan tubuhnya sedikit,"Kalau aku ketinggian ya bilang dong,kasihan kakimu"

"Kau itu seharusnya ber-inisiatif sendiri" Kata Rifia setelah selesai memakaikan dasi untuk Daniel kemudian memerapikan beberapa bagian baju milik Daniel agar Daniel terlihat lebih baik.

"Sudah,kau mau sarapan apa? Sandwich? Mie? Atau apa?" tambah Rifia

"Tidak,aku sudah kenyang. Nanti aku sarapan di kantor saja kalau aku lapar"

Rifia mengangguk paham dan tersenyum sekilas kepada Daniel,"Baiklah"

"Buatkan aku Susu cokelat saja" perintah Daniel yang langsung dibalas anggukkan mengerti.

--

"Hah?! Kau ke Jakarta?! Bagaimana dengan nasibku?!" Irene meninggikan suaranya saat mendengar penjelasan dari mulut Daniel.

"Memang nya kenapa dengan nasibmu? Kau selama ini baik baik saja bukan tanpa aku?"

Irene mulai menjambak rambutnya sesaat dan kemudian beralih ke arah dasi milik Daniel.

"Kau jangan anggap aku ini mainan Daniel! Setidaknya kau ajak aku!"

"Aku tidak bisa! Kau tau ini perintah ibuku! Sudah ku bilang berapa kali ini ibuku yang meminta bukan aku!"

"Kenapa kau tidak lakukan sesuatu?! Kenapa kau tidak mengajak-ku?! Kenapa kau tidak menyuruh Istrimu untuk menggantikan dirinya denganku?! Bukankah kau sudah bilang bahwa kau tidak mencintai istrimu dan lebih mencintai aku!" Tangis Irene seketika pecah,ia kesal dan memukul dada bidang milik Daniel berulang kali dengan sangat kuat.

"Ajak aku setidaknya!" Racau Irene. Daniel bingung mau berbuat apa,ia dengan segera langsung memegangi kepala Irene dan memeluki tubuh wanita itu dengan lembut.

"Baiklah,berhentilah menangis. Kau akan ikut denganku,mengerti?" Daniel mengusap lembut air mata Irene dan mengecup kening wanita itu dengan lembut.

"Maaf sudah membuatmu menangis"

"Kita akan tinggal disana dan aku akan menyuruh Airi untuk tinggal di Apartemen yang berbeda"

"Aku janji" Ujar Daniel ia memper-erat pelukannya ketubuh Irene.

--

Apa? Kau ke Jakarta??! (Riko)

Benar,hehe

Terus hubungan kita bagaimana? (Riko)

Aku akan memikirkan hal itu nanti! Kalau kau rindu berkunjung saja

Kenapa kau selalu jauh sih ㅠㅠ baiklah jika aku mendapat cuti kerja,aku akan mengunjungimu sekaligus membawakan beberapa makanan yang lezat! (Riko)

Baiklah,jangan lupa bawakan Yogurt! Kalau kau tak bawa aku tak akan membukakan pintu untukmu 😂😂

Siap darl♥️(Riko)

Penerbangan dimulai pada pukul 7 malam. Tiket sekaligus perlengkapan lainnya sudah Rifia siapkan dan ditaruh di tempat yang aman.

Ibunda Daniel orangnya memang selalu membuat keputusan tiba tiba.

Seperti hari itu,tau tau langsung disuruh menikah.

'Ibunda Daniel memang penuh kejutan' batin Rifia.

Ting

Daniel Songong

Rif,kau tak perlu payah berberes barang. Kau tidak akan ikut denganku.
.
.

Loh? Kenapa? Bukankah tiketnya ada dua? Kata ibu juga aku ikut kamu pergi.

.
.
Tidak perlu,aku akan pergi bersama Irene. Kontrak Nikah kita sampai disini saja. Kau pulanglah ketempat asalmu,terima kasih banyak aku akan membalas semua yang kau lakukan^^
.
.

Oh iya baiklah,terima kasih kembali Daniel.

To be continued!
Divoment ya biar cepat up wkwk niatnya mau cepet cepet UP karena mau nunggu MV Wanna One Jam 4 nanti♥️♥️
Pokoknya voment ya awas aja ga:) aku maksa betul:))
Banyak sider? Aku unpub makasih~

Nikah Kontrak - Daniel✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang