Agen & Love

Bagian 18

        ∆ Love You Agen ∆

Bagian 18
Bye : SisilCantik
#NathanDiandra

Chapter para Agen !

Sebuah gedung tua yang luas, terlihat seorang laki-laki dan perempuan, berjalan mengendap-ngendap.
Tidak lupa tangan mereka memegang senjata dan sebuah earphone.

"Bay, fokus ?!." ucap Renata menegur, saat melihat pemuda di samping nya sedikit lengah.

"Sorry Ren, gue jadi kepikiran Diandra." ucap Bayu.

Renata menghela nafas pelan. Dia juga merasa kawatir pada Diandra, tapi mau bagaimana mereka semua sama-sama mempunyai tugas .

"Gue gak tau kenapa rumah walkot bisa di serang, gak sesuai dugaan." ucap Bayu.

"Kayanya mereka punya rencana baru deh Bay, gue yakin mereka sengaja bikin ricuh di sana." ucap Renata.

Kreekkk...

Bayu dan Renata menahan nafas seketika. Di belakang mereka ada seseorang yang baru saja menginjak ranting kering.

Mereka berdua menegang, apa mereka akan ketahuan, padahal misi belum di mulai.

"Kalian ngapain bengong gitu ?." tanya seseorang dengan nada bingung.

Bayu dan Renata saling melirik, mereka kenal betul suara di belakang nya.

"Renal... " ucap mereka berbarengan.

"Kalian ngapain di situ ?." tanya Renal mengulang pertanyaan nya
"Lah, harus nya kita yang nanya ! Lo sendiri ngapain di sini ? Lo kan harus nya nyusul Diandra." ucap Bayu bertanya.

"Gue di kirim bang Aji ke sini !." jawab Renal datar.

"Apa ???."

"Jangan berisik Bay, nanti ketahuan." ucap Renata memperingati.

"Lo gimana si Al, yang lagi butuh pertolongan lo itu Diandra bukan kita." ucap Bayu dengan nada tinggi, tanpa mengubris Renata.

"Jadi lo gak butuh pertolongan ? Denger Bay, gue tau lo kawatir sama Diandra. Tapi lo harus tenang, Bang Aji turun langsung bantuin Diandra." ucap Renal menjelaskan.

Bayu yang mendengar itu menarik nafas pelan, ada kelegaan setelah mendengar bahwa Aji yang turun langsung membantu.

"Jadi, sekarang apa strategi lo Bay  ? Gue liat mereka juga banyak." ucap Renal bertanya, dengan mata yang masih pokus pada beberapa orang di depan.

Bayu mulai menjelaskan dengan detaile apa saja yang akan mereka lakukan.
____

   Sedangkan di kediaman Walikota. Diandra bersembunyi di belakang tiang besar mengatur nafas yang memburu.

Gadis itu sudah kewalahan menghadapi penyusup yang lebih dari dua puluh orang.

"Tsk ! Gimana sih si Bayu, kenapa belum ada yang datang. Apa mereka relain gue mati gak terhormat gini." ucap Diandra mendengus kesal.

Kedua tangan bergerak memasukan peluru ke dalam pistol, sedangkan mata nya bergerak pada setiap juru memastikan di mana letak para penyusup itu.

Terlihat dua orang, berbadan besar siap memasuki rumah Fadil, dengan cepat Diandra menebak mereka hingga tumbang.

Doorr... Dorrr....

"Itu dia ! Ada di balik tiang." teriak seseorang

"Sial, ketauan...." umpat Diandra. Gadis itu langsung berlari melompati pot bunga, dia berlari ke arah air mancur.

Dorr... Swurrr...

Suara peluru yang menembus air, membuat wajah cantik itu terciprat basah sampai sebagian rambut nya, ikut lepek.