4 Tahun Kemudian...
12 Agustus 2012,Guntur berjalan menuju sebuah gedung yang begitu ramai dengan pengunjung, mereka begitu rapi dengan penampilan mereka yang terbaik. Lambaian kain putih di tiang tiang berkibar tertiup angin begitupun juga banyak bunga lili putih terpajang indah di kanan dan kiri jalan berkarpet. Senyumnya sangat lebar hari ini, ia memasuki gedung itu ia melihat seorang lelaki tampan mengenakan jas putih sama dengan apa yang dikenakannya. Satriya tersenyum lebar seakan menyambutnya. Tapi tiba-tiba tubuh Guntur diterobos oleh Heri ayah Satriya yang tengah menggandeng seorang wanita mengenakan gaun putih yang sangat anggun dan cantik.
Guntur bengong dan tak percaya sepertinya tidak ada satupun pengunjung yang mengetahui keberadaanya termasuk Satriya."Apa Aku sudah meninggal? "Guntur meraba-raba dan menepuk nepuk pipi nya. Sambil terus bengong melihat prosesi pernikahan Satriya dan wanita itu.
"Tidaaaak mungkin...
Satriya jangan lakukan itu!! " Guntur melihat Satriya memakaikan cincin bermata berlian itu di jari manis wanita itu."Satriyaaaaaaaa... "
Guntur terbangun dari tidurnya ia melihat jam dinding menunjukan pukul 20.00, ia melihat sekeliling ruangannya."Maaf Pak... Saya menerobos masuk
Apa kah Bapak baik-baik saja? "tanya seorang staff hotel yang mendengar teriakan Guntur."Terima kasih kepeduliannya.. Aku hanya mimpi buruk" jawab Guntur
"Bapak mungkin terlalu kecapekan.. Sebaiknya Bapak bisa pulang dan beristirahat..
Soal persiapan Grand Opening Satriya hotel besok bapak tidak perlu khawatir semua pasti akan berjalan lancar" kata staff itu."Aku tidak apa-apa.. Kamu bisa pergi sekarang! " perintah Guntur
"Baiklah Pak..
permisi.." Orang itu berpamitanGuntur mengambil kotak cincin di tas nya dan melihat isinya. Cincin yang akan diberikannya untuk Satriya yang sampai saat ini tidak ada kabar sama sekali.
"Aku rindu sekali denganmu Satriya.. Aku sudah tidak sabar memakaikan cincin ini ke jarimu."***
"Kenapa Kamu selalu murung.. Apa yang kamu pikirkan?" Tiara menghampiri Satriya yang sedang berdiri di teras menatap malam.
"Aku tidak yakin bisa membahagiakanmu Tiara..? "jawab Satriya tanpa menoleh ke Tiara.
Tiara pun mendekap tubuh itu dari belakang.
"Kenapa Kamu seperti ini.. dengan memelukmu seperti ini saja aku sudah sangat bahagia..
perasaanmu wajar kok..
Semua lelaki yang akan menikah merasakan hal yang sama..
Karena pernikahan adalah langkah yang besar yang menentukan kehidupannya selanjutnya.."Satriya membalikan tubuhnya lalu ia memeluk tubuh Tiara. Pikirannya kacau pilihan hidupnya sulit antara Guntur atau Tiara. Melanjutkan rencana pernikahan itu atau pulang ke Indonesia melihat Guntur. Di liriknya layar laptop di meja yang menampilkan artikel yang membahas keberhasilan putra Bumi alias Guntur mendirikan Grand Satriya Hotel di Ubud Bali, Guntur benar-benar membuktikan janjinya, Guntur benar-benar menunggu Satriya sampai sekarang.
***
(Soundtrack Thousand Years)
Guntur memotong tali bunga Grand Opening Satriya Hotel, senyumnya lebar dan terharu dengan pencapaian yang di raihnya. Ini sangat berat sekali, muwujudkan permintaan terakhir Satriya ini sangatlah sulit. Matanya nanar memandang hotel nya yang berdiri kokoh dan megah dengan tulisan huruf besar "GRAND SATRIYA HOTEL".
kilatan-kilatan flash kamera bersahutan berebut mengambil gambar terbaik momen itu. Dan segerombol wartawan mengerumuninya menodongkan microphone mewawancarai keberhasilan seorang putra konglomerat terkenal di Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot School 2 (Sunny day)
General FictionSetelah ditinggalkan Satriya study ke luar negeri, Guntur melanjutkan Study di Victoria Campuss Sekolah Tinggi milik Ayahnya The Chairman.. Guntur menyamar sebagai orang biasa tanpa dikenal oleh pengurus. Siapa nyana di balik nama besar Victoria C...