Sider? Pantatnya numbuh gigi.
Author pov's
Sera membuka kedua kelopak matanya, 2 obsidian berwarna hazel itu menerjap pelan. Mencoba mengerti apa yg telah terjadi.
Merasakan sesuatu yg berat membebani perutnya. Sera pun melihatnya. Sekilas senyum terukir di wajah indahnya.
Di usapnya lembut.
"Sehun.."
Lelaki yg diusap itupun terbangun refleks.
Sebuah senyum lirih terukir disana.
Park chanyeol.
"Segitu cintanya lo sama sehun sampe ngira gua itu dia? " tanya chanyeol.
Hatinya teriris.
Beberapa sekon, sera tersentak. Menutup mulutnya.
"Aa-h maaf. Eh btw lo kok disini? " tanya sera mengalihkan pembicaraan.
"Lo sakit apa ra? " tanya chanyeol. Untuk beberapa detik sera terdiam.
Menyadari bahwa pertahanannya telah runtuh.
Namun berupaya mengontrol ekspresinya. Menutupi dengan rapih semburat wajah terkagetnya.
"Laaa? Biasa kebanyakan makan seblak guee.. Lagian dari minggu lalu gue belom berak. Mungkin pencernaan gua ada masalah" ucap sera nyerocos membuat alasan.
Namun sepertinya niatnya itu gagal.
Raut wajah chanyeol sama sekali tidak berubah. Masih sama, dingin.
Tanpa ekspresi.
"Perlu diingat lo nggak bisa bohong dihadapan park chanyeol, jung sera"
Ucapan itu membuat sera terkejut, yaa pasti chanyeol sudah tau penyakitnya.
Sera memang sudah mengetahui penyakitnya sejak 1 tahun lalu, namun ia selalu menutupinnya
Aaah bukan menutupi, tapi lebih tepatnya tak ada yg peduli untuk sekedar menanyakan mengapa ia selalu mengonsumsi permen itu'
Obatnya sengaja ditaruh dalam sebuah tempat permen. Itu membuatnya dengan mudah mengonsumsi obat tanpa dicurigai.
"Ra"
"Sera"
"Jung sera! " sera tersadar tersentak untuk sekian sekon.
"Napasi su?berisik dong tot" ucap sera sambil berdecih malas.
"Jawab, kenapa lo nyembunyiin rahasia sebesar ini dari gua? " tanya sehun.
Membuat sera bungkam, ia bingung ingin membalas apa.
"Jawab! "
Desak chanyeol.
"JAWAB JUNG SERA! " sentak sehun
"KARENA GUA NGGAK MAU DIKASIHANI! DAN SATU HAL LAGI.. KEBANYAKAN BERTANYA TANPA PEDULI! itulah teman, park chanyeol"
Jawaban sera membuat chanyeol mematung sementara.
"Apa gua temen lo? Gua sahabat lo ra. Inget " jawab sehun.
Runtuh sudah pertahanan sera, tangisnya mendesak keluar tak bisa dibendung lagi.. Penglihatan nya menjadi buram tertutup air mata.
Lengan kekar chanyeol tak tinggal diam,lengan itu merengkuh tubuh sera dalam sekali sentakan.membuat tubuh sera seutuhny dalam dekapannya.
Dalam perlindungannya.
"Guaa nggak mau kehilangan semua sahabat gua hanya karena gua penyakitaan..gua nggak mau chaann hiks--" sera menumpahkan segalannya di dalam dada bidang itu.
Tangan chanyeol mengusap punggubg sera lembut.menyalurkan rasa sayangnnya.
"Bulan depan kita kemo" ucap chanyeol membuat sera melepaskan pelukan mereka cepat.
Menatap chanyeol dengan tatapan tak bisa diartikan.
"Nggak! " sentak sera.
Kening chanyeol mengkerut.
"Harus" jawab chanyeol mutlak.
"Setahun ini gua minum obat udah cukup! Gua gak butuh kemoterapi nggaaakk" jawab sera merengek.
"Tidak ada alasan, jung sera"
"TAPI GUA NGGAK MAU, PARK CHANYEOL! " bentak sera tepat di wajah chanyeol.
"Ini satu²nya cara buat lo sembuh raa.. Lakukan itu demi diri lo sendiri"
"Banyak orang yg sayang sama lo.. Lo harus sayang sama kesehatan lo juga"
Kedua bola mata sera merenung, menatap ke arah selimut rumah sakit yg menutupi kakinya.
Merenungkan apa yg ia takuti.
"Gua nggak mau kehilangan mahkota berharga gua"
"Itu akan nampak sangat menyeramkan" -sera
"Lo takut sehun tambah ngejauh?"
"Itu sisi paling menyeramkannya "
-seraTBC
SETDAH ILAAHH GUA KAMBEK WOY.
MAAP JARANG PUBLISH SOALNYA GUEE SIBUK WOE.
oke babay.
Ketjup manjah dari dipa jodoh sehun
😚😚😚😚😚😚😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
PEKA -osh
Teen FictionTentang perasaan yg tak pernah tampak, tersembunyi Indah dan rapih dalam sebuah tawa dan senyum. Tentang hati yg nyaman tanpa alasan dan tanpa diketahui. Jung sera dan oh sehun.