35

694 115 18
                                    

Sera's pov#

Nggak gue sangka dia​ bakal tau gue disini. Tau dari mn ya?

Dan sekarang gue lagi duduk depan jendela yg hmm pemandangannya Indah bngt. Gemerlap singapore.

"Mau cari angin? "

Sehun.

"Angin bukan nafkah,gausah dicari" jawab gua.

Dan tiba2 kursi roda gue ditarik dari belakang.

Sialan')

"Maen tarik2 aja kalo gue ngejungkel gmn anjy:)"

Trus dia cuman nyengir kyk orng tolol. Hhhh ga berubah2.

"Kan gue bakal jagain lo"

Tai ucing.

"Up gan"

"Lah emng disini ada apgan? "

"Mau mati gua deket lu kunyuk "

Trs dia cuma ketawa aja. Dasar albino stress!

.
.

Author's pov

Mereka sampai di taman melihat betapa indahnya bulan. Hhh

"Bintang lagi jahat " ucap sera tiba2.

"Kenapa? " tanya sehun

"Dia ninggalin bulan! Kasihan tuh sendirian " ucap sera.

"Mungkin Bintang sedang menemani temannya yg redup. Siapa tau? " jawabnya sehun.

"Kayak lo ninggalin gue buat nemenin seulgi ya? "

Stop!

Waktu seakan membeku. Seakan oksigen telah habis terhirup.rasa canggung yg seketika datang memeluk mereka.

Tatapan sehun tak hentinya menghujami sera.

Mampus salah bacot -sera




"Ah becanda gue ngapa di ambil hati sih? " ucap sera yg tiba2 ketawa g jls.

Namun sehun masih diam menatap sera.

"Nggk usah ketawa buat nyembunyiin rasa kecewa lo ra, gue tau" ucap sehun tiba2 membuat sera yg sedang tertawa garing tersendak.

"Ehk uhkm ukhm" batuk sera

Sehun pun panik dan langsung lari nyari air.

"Ukh cepet woi! Ukh mau mati nih ukh ukh rasanya!" teriak sera.

Panik.

Gelagapan.

Udh kek orng goblok.

Definisi oh sehun saat ini.

Hingga akhirnya dia menemuka air dan langsung diminum sera.

"Ahhh lega! " ucap sera.

Namun seketika raut wajahnya berubah.

"Eh kok ada yg aneh sm airnya yak.. Kayakk---"

Trs sehun langsung nyengir ke arah sera.

"Aer keran') maap ya ra" ucapnya dengan cengiran tolol tak berguna.

"KAMPRETOS KAU ALBINO BLANGSAK! WOI JING UMUR GUA NAMBAH PENDEK AJA SAMA LO! "

.
.

Mereka pun kembali ke dalam ruang inap yg serasa kamar hotel bahkan penthouse.

Saat ini chanyeol datang.

"Kalian dari mana? " tanya chanyeol yg udah duduk ganteng di sofa.

"Luar" jawab sehun singkat.

"Ngapain dibawa keluar, kalo sera nambah sakit gmn " ucap chanyeol.

"Gua bawa dia keluar karena dia bosen didalem mulu" jawab sehun.

"Ya tapi kalo ke luar trs dia kena polusi singapore dia bakal tambah sakit! "

"Gue nggak mau liat dia stress! "




"WOI UDAH NGAPA PUYENG PALA GUA DENGER LU BEDUA DEBAT. UDH KEK PILPRES AJA"






Mereka pun langsung sungkem ke kaki sera.

The real nyai.

"Maap ya ra"
"Mohon maaf kanjeng nyai"

.
.

Malam sudah larut. Semakin Indah pemandangannya.

Chanyeol tidur pulas di atas sofa. Kayaknya abis jd kuli dah. Katanya dia "kuli disini gaji nya mahal mayan lah nyambi "

Masyallah :)

Gaji nya kasih aku ya mas cahyo ntr aku masakin tutut pedas :)

Never mind.

Mata sera masih terbuka lebar. Menatap langit malam ke luar jendela.

"Lo belom tidur ra? " tanya sehun namun tak digubris sera ntah karena dia terlalu asyik memandangi langit luar sampai tak mendengarnya.

Sehun pun berjalan menghampiri sera.

Menepuk pundak wanita itu lembut.

"Eh apaan? " tanya sera sedikit terkejut.

Sehun tersenyum manis padanya.

"kenapa belom tidur? "

Sumpah sera berani taruhan kalau itu suara terlembut yg pernah ia dengar dari mulut sehun.

Tertegun sekejap.

"Liatin langit " jawab sera.








"Wah, langit bisa salah tingkah diliatin cewek cantik kayak lo. Gue cemburu "

TBC

AH SHE UP GENGSS..

MAAP YA GUA LAMA BAT UP NYA ASTAGFIRULLAH. MONMAAP BENER DAH AYE.

BYE1!1!1

saranghae
💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚

PEKA -oshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang