Author's pov#
Sepulang sekolah, seulgi di kejutkan dengan mamanya yg tbtb datang ke sekolah.
"Ma? Mama ngapain? " tanya seulgi saaat mereka duduk berdua di taman sekolah.
"Mama mau pamit sayang" jawab wanita paruh baya itu lembut namun tegas.
"Pamit kemana lagi ma? Mama kan baru sampai kmarin " jawab seulgi dengan nada tak suka.
"Hanya sebentar, 2/3 minggu"
Lengan wanita itu beranjak naik, menyusuri rambut anaknya yg lembut itu.
"Itu lama maa"
"Mama harus pergi sayang, jaga diri ya nak mama pergi dulu..bye"
'Cup'
Kecupan di kening seulgi menjadi tanda perpisahan diantara ibu dan anak itu.
Wanita paruh baya itu pun melenggang pergi meninggalkan putrinya yg mulai berkaca².
Wajah sedih tercetak dengan begitu jelasnya, menegaskan bahwa saat ini hatinya berkecambuk.
Ingin melarang, tapi tak bisa.
"Selalau bertemu utuk membicarakan sebuah perpisahan "
"selalu saja! Seulgi nggak butuh uang yg melimpah ma! Seulgi hanya butuh mama! "
"Dari kecil bahkan seulgi baru tau kalau mama itu orang tua seulgi saat kelas 6 sd! "
" seulgi punya orang tua yg lengkap, tapi serasa yatim piatu"
"Bahkan bisa dihitung oleh jari setiap kata yg keluar dari mama saat kita bicara"
"Bahkan mama pasti nggak tau, kalau penyakit ini semakin membuat seulgi lelah"
"Hidup sekaan tak bernyawa, bernapas tapi serasa tak berarti, ramai tapi hati ini selalu sepi"
"Maa, seulgi butuh mama saat ini"
"Nggak, bukan sekarang tapi dari dulu"
"Hikss"
Tangis seulgi pecah.
Rasa iba gadis di ujung pohon itu membuncah ingin keluar, menjadikan pundaknya tempat bersandar.
Sudah cukup.
Sera berjalan mendekati bangku taman dimana seulgi duduk menangis.
"Hey, jangan nangis " ucap sera membuat pandangan seulgi beralih dari rumputan hijau di bawah kakinya.
"Nggak, jangan deketin gue.. G-gue jahat" jawab seulgi
Sera tersenyum.
Lalu duduk di samping seulgi.
"Nggak ada manusia yg bener2 jahat di dunia ini"
"Ada dan itu gue" jawab seulgi.
"Sini, sepertinya anda membutuhkan sebuah pelukan" ucap sera membuat seulgi menoleh sarkas.
Tanpa pikir panjang, seulgi menghujami sera dengan pelukan nya.
Memeluk sera erat seakan tak ingin kehilangan.
Rasa basah itu menghampiri pundak sera dan itu pasti air mata seulgi. Tangan sera tak ingin diam saja, dia mengusap lembut punggung wanita yg tempo lalu menyakitinya.
Membuatnya menjauh dari seseorang yg dia cintai.
Setelah puas, seulgi melepas pelukannya. Menatap sera begitu intens.
"Gue mohon, berikan sehun seutuhnya untuk gue pleasee "
'Degh'
Untuk beberapa detik, jantung sera seakan berhenti berdetak.
Seulgi meraih kedua tangan sera.
"Gue mohon ra, gue Cinta sama sehun.. Gue Cinta dia lebih dari apapun, dia yg bisa membuat sebagian hidup gue Indah"
"Tolong, jangan bawa dia menjauh dari gue ra.. Gue mohonn"
"Walau sehun jelas2 nolak gue, tapi gue Cinta sama dia ra.. Gue akan berjuang sebisa gue untuk memiliki hatinya.. Please ra"
"Dan.. Gue minta maaf karena salah memperlakukan lo waktu itu.. Maaf maaf maaf itu semua gue lakuin demi sehun"
"Raaa"
Sera terdiam 1000 bahasa, hatinya mencelos. Bingung apa yg harus ia perbuat.
Seulgi melepaskan tangan sera dari genggamannya.
Menatap sera dengan lirihnya mata itu. Menyeret sera dalam sebuah mata yg kosong.
"Silahkan, gue relain sehun demi lo"
ucap sera membuat cahaya berbinar muncul di mata seulgi.
Dengan bahagianya seulgi memeluk tubuh sera begitu eratnya untuk yg kedua kali.
"Terimakasih"
TBC
YAELA GUA BARU BACK ANJIRT..
MAAPIN YA SAYANK
SOALNYA AQ KEMAREN MAGER.
JANGAN LUPA VOMMENTS BEBP.
SARANGHAE
💜💛💛💛💜💛💚💚💜💛💚💙💋💙💗💗💜💜💜💚💚💙💗💗💚💜💜💝💝💝💜💚💚💙💙💚💜💜💝💝💕💜💜💛💚💚💙💙💛💜💜💜💛❤❤❤❤💚💛💜💜💜💜💛💚💚💚💙💙💙💗💗💗💙💗💙💚💚💛
KAMU SEDANG MEMBACA
PEKA -osh
Teen FictionTentang perasaan yg tak pernah tampak, tersembunyi Indah dan rapih dalam sebuah tawa dan senyum. Tentang hati yg nyaman tanpa alasan dan tanpa diketahui. Jung sera dan oh sehun.