3. Perang Dunia

53 9 1
                                    

Jangan langsung memberi kesimpulan, peneliti aja butuh pengamatan sebelum mengambil kesimpulan

*
*
*

Daira pov

Entah kenapa setiap pagi gue bawaannya mau marah terus dan irit ngomong apalagi sekarang ditambah sama ledekan Helen dan Aqilla, gak lucu sumpah

Akhirnya gue memutuskan pergi ke kantin sendirian meninggalkan mereka ber tujuh, biarin mau dia nyamperin gue, mau gak, terserah

Gue mesan banyak menu yaitu bakso 1 porsi, kentang goreng 1 cup, snack kecil-kecilan 5 bungkus dan juice mangga 1 gelas, emang terlihat boros sih tapi gimana lagi itu emang porsi makan gue dan udah menjadi menu setiap gue pesen

Tiba-tiba ada yang ganggu gue dari meja belakang meja yang gue dudukki

"cewe kok makan nya banyak"

Sebelumnya gue masih cuek aja

"jangan mulai bikin masalah lagi Dev"

"tau nih Deva"

"Gio, Galen, lo tau gak, kebanyakan cowo tuh gak suka sama cewe yang banyak makan"

Gue merasa orang itu menyindir gue, karena terdengar dari nada bicaranya

"kaya lo gak banyak makan aja Dev"

"lah lo ngapa Dil, gak suka? bilang, jangan nahan"

"udah-udah, ngapa jadi ribut"

Gue merasa jengah dengan orang yang di belakang gue, langsung aja gue samperin tuh orang dan membuat perhitungan

BRAK!

Gue menggebrakkan meja makan 4 orang di hadapan gue

"siapa yang tadi nyerocos, kalo cowo itu gak suka sama cewe banyak makan?" cecar gue

"gue, gue Devalino Bagas yang nyerocos kalo cowo itu gak suka sama cewe yang banyak makan, kenapa?" ujar orang itu sambil mensejajarkan tinggi gue yang lebih pendek

"gue gak per-du-li, gue gak minta saran lo, lagian lo cewe apa cowo, punya mulut kok kaya cewe, gue yang cewe aja gak kaya lo" jawab gue sadis

"ternyata masih ngaku cewe"

Mendengar kalimat itu, hati gue jadi membara dan terbakar, dengan spontan gue langsung siram dia dengan teh manis di dekat gue

BYURR

"kalo ngomong di saring dulu, nih teh manis buat mulut lo yang pahit" geram gue

●●●●●

Author pov

"berani ya lo siram gue, dasar cewe ber gajulan" marah Deva meledak

"tahan Dev" lerai Gio

Melihat Daira sedang berantam, Manda dan kawan-kawan langsung berlarian ke arah tempat pertempuran

Andin yang paling dekat dengan Daira langsung menahannya sambil mengusap lengan milik Daira

"ada apa sih ini" akhirnya Manda yang angkat bicara

DUG

Daira menonjok bagian perut Deva

"DAIRAAAA!!!" teriak Helen dan Aqilla spontan

"sakit gak?" tanya Daira dengan seringaian setannya

Deva tidak menjawab, dia hanya meringis

"kalo meringis kaya gitu artinya sakit, sama kaya rasa hati gue saat lo ngomong kaya tadi, inget sekali lagi GUE BUKAN CEWE BER-GA-JU-LAN" cecar Daira dan langsung berlalu pergi kemudian di kejar Andin

"ih pada ganteng banget sih" celetuk Helen sambil menggigit tasnya sendiri

"udah jangan kumat!" geram Manda yang langsung menarik pergi Helen, Aqilla pun juga membuntuti

"beraninya sama cewe" bisik Indi ke Deva yang sedang meringis kemudian berjalan pergi

"GAK TAKUT" kata Dinda kemudian menginjak kaki Deva sambil memberi jempolnya yang menghadap bawah kemudian ikut pergi meninggalkan Deva yang tambah meringis

"sialan tuh cewe-cewe, liat aja nanti" kata Deva kesal

"lo yang mulai" semprot Galen

"DASAR PEMBUAT MASALAH" semprot Gio pula lalu meninggalkan 3 temannya

"mao kemana lo Gi?" teriak Deva susah payah

tidak dijawab

diantara cewe-cewe tadi kaya ada satu cewe yang gue kenal banget sama suaranya, apa dia Indi? ah gue kangen dia. lamun Galen

Memang saat ada segerombol cewek yang menhampiri meja yang di tempatinya, tiba-tiba ada sesuatu yang mengganjal di sepatunya, kemudian dia berjongkok lalu membuka sepatu dan mengikatnya kembali. Dia memng tidak melihat wajah segerombol cewek itu namun telinganya masih normal untuk mendengar cerocosan mereka

"lah lo ngapain ngelamun" sewot Deva

"berisik lo" sahut Galen

"ini juga, diem aja dari tadi, cepet bersihin baju gue sama muka gue pake tissue" akhirnya yang sedari tadi Fadil diam saja, kena sewotan Deva juga

"iya iya, lagian salah lo juga, cari masalah" jawab Fadil tenang

"diem aja lo" semprot Deva

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

See you on next part !!!

Girl X BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang