Kita tidak tahu rencana Tuhan apa, terkadang Tuhan berkehendak saat kita belum sanggup menerimanya, namun Tuhan lebih tahu yang terbaik untuk hamba-Nya
*
*
*Selama perjalanan, Raya terus saja berpatokan dengan GPS yang sudah di setting ke alamat rumah yang sudah di kirim Dimas yang tentunya juga tau dari Andin, sedangkan Darel yang naik motor tidak mungkin ikut berpatokan dengan GPS, mau di taruh mana handphonenya? Nanti di kira ojek online, maka dari itu dia mengekor mobil yang dikendarai Raya
Ketika sudah sampai dan memastikan alamatnya, Raya tidak langsung turun, entah kenapa. Dan Darel pun sama, bedanya dia tidak membuka helm fullface nya seraya duduk di atas motor kuda milik Deva. Salah sih sebenarnya Dimas memerintahkan orang dingin macam mereka berdua
Tetapi tidak lama, Manda, Indi, Dinda dan Meilita keluar entah kebetulan atau apa. Manda pun langsung membuka gerbang
"yang jemput kita siapa ya?" tanya Helen pada Aqilla di sampingnya
Hanya mereka berdua yang masih di dalam rumah. Memang mereka berdualah yang paling heboh
"entah, tapi semoga aja Darel" jawab Aqilla santai sambil mengunci pintu rumah
"ya aminin aja deh, tar biar gue yang bareng sama dia" tukas Helen seraya menjulurkan lidahnya ke arah Aqilla dan berlari kecil ke arah Manda, Indi, Dinda dan Meilita yang masih berdiri di samping mobil
Dengan grasak-grusuk Helen mengintip di balik kaca hitam mobil itu
"ah si ganteng Raya" teriak Helen
Saat Helen mengintip, benar, Raya yang dia lihat yang sedang memainkan ponsel tanpa ada niatan menyuruh si para cewek masuk, pantas si Manda, Indi, Dinda dan Meilita mematung saja di samping mobil
Sedangkan Darel? Belum ada yang menyadari keberadaannya
"yaudah ayo masuk, tapi gue di depan bareng Ray-" ucap Helen terpotong saat melihat Aqilla sudah siap membuka pintu mobil samping kemudi. Tetapi Helen tidak tinggal diam, dia mendorong Aqilla hingga tersungkur ke aspal dan masuk ke mobil menyusul Manda, Indi, Dinda dan Meilita yang sudah dahulu masuk ke bangku belakang. Kemudian mobil itu melaju kencang
"ih Helen gil-eh kok gue ditinggal?" teriak Aqilla miris
Tiba-tiba ada tangan yang terulur di hadapannya, kemudian Aqilla mendongak untuk memastikan kalau itu memang nyata tangan orang
"bangun" kata orang itu
Bukannya menerima uluran tangan orang itu, Aqilla malah melamun menatap orang tersebut
Tuhan mengabulkan doa gue. Batin Aqilla
"Darel?" ucap Aqilla dengan polosnya
Darel langsung saja menarik tangan Aqilla dan membimbingnya ke motor yang dia bawa. Darel terlebih dahulu naik ke motor dan memakai helm fullface nya. Namun Aqilla belum juga naik ke atas motor
Entah emang pekaan atau apa, Darel menepuk pundaknya sendiri yang memerintahkan Aqilla untuk berpegangan pada pundaknya
Dengan ragu, Aqilla mempraktekkannya
"pake jaket gue" tukas Darel sambil menyerahkan jaketnya yang yang sedari tadi sudah dilepas
Aqilla langsung menerima dan memakainya kemudian mereka jalan
⚫⚫⚫⚫⚫
"hallo mom" sapa Deva setelah handphonenya berdering
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl X Boy
TienerfictieJika kamu di posisiku, mana yang kamu pilih? Hatimu atau hatinya? - Daira - Apakah benar? Selama ini kamulah bayanganku? Bukan dia. - Gio - Kamu tahu kan kalau aku alergi dingin? Jadi jangan dingin-dingin ya sama aku - Aqilla - Aku bukan cenayang ya...