4. Kelas IPA 1

69 7 2
                                    

Kelas sudah dimulai sejak pukul 08.00, tetapi sekarang sudah pukul 09.00, artinya jam pulang sekolah masih lama

Daira, Andin, Manda dan Dinda satu kelas yaitu kelas IPA 1 sedangkan Helen, Aqilla, dan Indi satu kelas yaitu di kelas IPA 2, namun kenapa cuma 7?, yang satunya mana?

Ternyata satunya Meilita, kelas dia terpisah sendiri, yaitu di IPA 3

Di kelas IPA 1

"selamat datang di kelas baru kalian" suara Pak Karto Manalu menggelegar di ruangan yang cukup luas itu dengan bahasa daerahnya yaitu Medan

Semua murid bertepuk tangan meriah

"Wihh..Pak Karton ternyata wali kelas kita..tepuk tangan untuk-" sengaja Daira menjedanya sejenak

"untuk diri sendiri" lanjut Daira sambil berdiri dan bertepuk tangan meriah

Namun krik

"Daira diem dah jangan mulai" Andin yang duduk disamping langsung menarik sweater si pembuat masalah sampai beliau terduduk

"pantes udah jam 09.00" sambar Manda yang duduk disamping Dinda tepatnya duduk di belakang tempat duduk Daira dan Andin

Pak Karto mencari asal suara yang terdengar meledek itu, namun tak tunggu lama orang itu pun tertangkap oleh mata elangnya, dia-tepatnya Daira, dia duduk di deretan nomor 3 paling pojok

"kamu? bukannya dulu walikelas kamu saya juga?" walikelas itu manggut-manggut yakin

"kepedean nih bapak, tapi-" Daira memikir dahulu karena apa yang dia ucapkan terlupakan

"wali kelas berapa dulu nih, eh tapi-" Daira kembali menjeda omongannya

Pak Karto memijit kedua pelipisnya

"saya gak pernah di wali kelasin sama bapak,atau bapak-"

Pak Karto memotong omongan Ica
"GUA GAK PERDULI" teriak Pak Karto sontak membuat Daira dan murid di dalam ruangan kelas melongo

"khem..saya tidak perduli, sekarang kamu diam, tidak ada yang bicara selain saya" Pak Karto menetralkan kembali dirinya

"Udah lo jangan ngomong mulu makanya" bisik Dinda sambil menonjok pelan pundak Daira dari belakang

"abisnya, gue bosen di kelas, mau cabut rasanya" Daira terus mengoceh

Manda, Dinda dan Andin hanya memutar bola mata malas

"hari ini saya tidak akan mengajar, melainkan memberi arahan untuk hari pertama, apa ada yang ingin, bila saya meng-"

GUBRAK!!

"MENGHAJAR KALIAN BER EMPAT" lanjut Pak Karto dengan mata yang sudah siap keluar ditambah kepalanya yang botak plontos, terkesan seram, mungkin kalian tidak sanggup melihatnya

"maaf pak" ujar siswa yang baru saja bikin onar dengan nafas yang masih terengah

"KALIAN BERDIRI TEGAK, DAN PERKENALKAN DIRI KALIAN SATU-SATU" Pak Karto siap dengan rotan panjang yang sedari tadi dia pegang

Beberapa murid cewe yang berada di dalam kelas IPA 1 terlihat terpesona dengan 4 murid cowo yang sedang menunduk dan berdiri didepan kelas, mungkin karena malu

"CEPAT" Pak Karto menyentakkan meja kebesarannya

Sontak itu membuat semua murid yang didalam kelas terkejut

"Devalino Bagas Pak"

"oh oke, nama kamu Devalino Bagas Pak" kata Pak Karto sambil manggut-manggut memastikan

Merasa ada yang ganjal, Deva langsung geleng-geleng

"bukan Pak, Devalino Bagas doang"

"Devalino Bagas Doang, cukup unik"

Deva menggeleng cepat

"BUKAN"

"LALU SIAPA NAMA KAMU?" bentak Pak Karto

botak ribet, DASAR CEBOL. geram Deva dalam hati

"DEVALINO BAGAS"

"YANG LENGKAP!!" tegas Pak Karto

"Devalino Bagas, ganteng orangnya, yang jomblo merapat, follow aja akun instagram nya @deva.gas.teng, kl nomer hp gak bisa, privasi, soalnya ada nganunya" Deva mengucapkannya dengan lancar,cepat,padat,jelas dan tak terbelit-belit

Otomatis membuat seisi ruang kelas berisik dengan gelak tawa murid-murid sedangkan Pak Karto sudah semakin geram pada salah satu murid dari 4 murid yang berdiri di depan

"ULANGI YANG SERIUS" Pak Karto sudah siap dengan rotan yang dihentak-hentakkan ke meja kebesarannya

"DEV-"

"sudahlah lanjut" Pak Karto sudah kesal dengan orang yang satu ini

hufft...kalo bukan guru udah gua amplas tuh kepala. batin Deva

"Galen Leonardo Rafardhan, dari kelas 10 IPA 2 dengan wali kelas bernama Ibu Lia Aryanti dan naik ke kelas 11 IPA 1 dengan wali kelas bernama-" Galen yang awalnya mengucapkan dengan lantang namun seketika panik karena lupa nama guru yang baru menjadi wali kelasnya

Pak Karto tau maksud Gio, langsung saja menunjuk Deva tanpa permisi tentu saja membuat orang yang ditunjuk terkejut parah

"NAMA SAYA SIAPA?"

"SI BOTAK CEBOL" jawab Deva spontan tapi dengan cepat menutup mulutnya

"ma-maksud saya Pak Drs. Karto Manalu S.Pd. MM" untung saja Deva buru-buru melihat name tag yang di kenakan Pak Karto

"saya Febryan Gio Ardhani dari kelas 10 IPA 2 naik ke kelas 11 IPA 1"

"saya Raya Wijaya, dari kelas 10 IPA 1" Raya dengan sikap cuek dan angkuh

"terima kasih silahkan duduk dengan kursi seadanya" kata Pak Karto

Kemudian mereka berempat lebih memilih duduk di belakang

"SAYA AKAN MENGATUR ORGANISASI KELAS DAN MENGATUR TEMPAT DUDUK KALIAN" jelas Pak Karto santai

"CEWE DAN COWO" lanjut Pak Karto dan langsung berlalu keluar kelas

Tiba-tiba kelas kembali ramai bagaikan pasar

apa? cewe cowo?

udah kaya anak SD aja

tar kalo ada yang jadian gimana

tar tercetus cintaku bersemi di bangku sekolah

tar kalo ada yang berbuat hal senonoh gimana

Karton Manila ribet nih

DASAR BOTAK CEBOL

Gitulah gambar racauan murid kelas IPA 1 dikala ramai saat itu





.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Oh iya jadi aku akan kasih tau susunan pasangan sebangku yang akan pak Karto susun

□□           □□           ⭐⭐          □□         Depan

□□           □□            ◼◼          ⚫⚫

□□           ♦♦             □□           □□

□□           □□            □□           □□      Belakang

Anggap aja itu tempat duduknya yaa:)

= Galen - Ica
◼ = Andin - Deva
⚫ = Manda - Gio
♦ = Raya - Dinda

See you on next part !!!

Girl X BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang