Please
Tinggalkan jejak
Coment and vote kalian:)*
*
*Hal sepele bisa menjadi besar jika tidak saling terbuka - Indira Clauretta
“Sampe kapan kaya gini terus?” ucap pria berperawakan tinggi, berkulit putih, manis, rambut kemerah-merahan
“aku gak tau Galen!” sahut Indi frustasi
Untuk menenangkan kekasihnya, Galen meraih tangan Indi dengan lembut
“kita udah berjalan 2 minggu lebih loh, masa harus pura-pura gak kenal terus, lagian—” kata Galen terputus
Mendengar Galen tidak melanjutkan omongannya, membuat Indi menyipit sambil menatap Galen intens
“lagian kenapa?” Kini Indi dibuat kebingungan
Galen menarik napas panjang sebelum melanjutkan omongannya
“Deva dan lainnya udah tau semua, ta—tapi aku udah bilang ke mereka, mereka harus berlagak gak tau apa-apa, mereka ngertiin aku kok, ya-- emang awalnya Deva ngancem akan nyebarin ke satu sekolah, tapi setelah aku mohon dan beliin dia PS, dia baru jinak” jelas Galen yang kini sudah berlutut dibawah Indi yang sedang duduk di bangku taman
Saat ini mereka berdua sedang berada di taman belakang sekolah yang keadaannya selalu sepi. Masih ada setengah jam sebelum bel masuk berbunyi.
Bertemu dengan Galen harus membuat beribu alasan agar tidak di curigai para sahabatnya sedangkan Galen hanya bilang dengan sahabatnnya ingin bertemu Indi sudah tidak ada gangguan lagi“tapi aku takut kalo tiba-tiba Daira dan yang lainnya tau, aku nyesel gak terbuka sama mereka dari awal, aku udah anggap mereka keluarga, kita udah hidup bareng dari kecil, sampe sekarang kita satu atap, gimana ini? aku gak mau mereka marah” keluh Indi yang kini sudah menitikkan air mata segera Galen berdiri dan menarik Indi dalam pelukannya
“gak akan terjadi, aku pasti bantu” kata Galen, melihat Galen kesulitan meraih sesuatu di kantongnya, Indi segera melepas pelukannya
Galen meraih ponselnya, setelah mencari nomor yang dituju, dia menempelkan di telinga kanannya
“Dev, tolong ke taman belakang sekarang” suruh Galen
“....”
Mendengar penolakan dari lawan bicara membuat Galen mengeluarkan ultimatumnya
“gua ambil lagi PS nya” kata Galen
“....”
“mentang anak mami!!, tapi gue yakin lo gak bakal di kasih makan seminggu kalo minta PS ke mami lo” hasut Galen dengan seringaian liciknya
“....”
“ya udah cepet! ajak juga yang lainnya” Galen langsung mematikan sambungan sepihak
●●●●●
“eh gue denger katanya Erlangga School bakal ngadain pesta ultah yang ke 10 tahun” kata Helen, dia memecahkan keheningan yang terjadi sejak Indi izin ke toilet yang sampai sekarang belum balik
Kini mereka sedang berada di kantin sekolah, sudah menjadi rutinitas mereka setiap pagi untuk menghabiskan waktu setengah jam sebelum bel masuk sekolah berbunyi
“kapan? kok gue gak tau sih” sahut Aqilla seraya memasukkan stik kentang ke dalam mulutnya
“gue dengernya sih minggu depan, itu gue juga gak sengaja nguping di depan ruang kepsek, mubazir kalo di lewatin” tukas Helen sambil memamerkan sederet giginya
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl X Boy
Novela JuvenilJika kamu di posisiku, mana yang kamu pilih? Hatimu atau hatinya? - Daira - Apakah benar? Selama ini kamulah bayanganku? Bukan dia. - Gio - Kamu tahu kan kalau aku alergi dingin? Jadi jangan dingin-dingin ya sama aku - Aqilla - Aku bukan cenayang ya...