Kelas IPA 2 terlihat tenang, karena sedang ada pengumuman yang di sampaikan Bu Diah yaitu guru terbaik di dunia tentunya selaku wali kelas IPA 2. Bu Diah menjelaskan dimulai dari mereka yang belum efektif untuk kegiatan belajar mengajar dilanjuti acara ultah Erlangga School yang ke 10 akan di adain minggu depan
Otomatis menciptakan sorakan girang dari anak murid IPA 2. Sudah merasa puas, Bu Diah meninggalkan kelas
Tiba-tiba Kharel dan Fadil langsung berlari ke depan yaitu meja yang di duduki dua wanita yang masih setia mengobrol
“HAI” sapa Kharel dan Fadil saat sudah berada di depan Helen dan Aqilla dengan keadaan berjongkok mensejajarkan tubuh mereka dengan dua wanita di depannya
Helen dan Aqilla terlonjak kaget
“Heh ganteng, tumben ada apa?” Helen tanpa rasa malu
Bedanya dengan Aqilla yang tiba-tiba menatap terkejut seraya belum bisa menutup mulutnya saat melihat Darel sudah ada di depannya tentunya bersama Dimas
Awalnya Darel tidak mau tapi dengan paksaan dan ancaman Dimas pada dia, membuat dia mengalah dan mengikuti permainan temannya dengan setengah hati
“hai” sapa Darel dengan ekspresi seadanya
Aqilla masih terperangah sampai tidak membalas sapaan Darel. Membuat Dimas membuka suara
“jangan bengong” tegor Dimas pada Aqilla, detik itu pun dia baru sadar
“jadi kita mau tanya sama kalian, boleh gak?” kata Kharel sebagai pembukaan
“ya boleh dong” sahut Helen spontan sedangkan Aqilla hanya diam
“pertama kita tanya sama lo Len” kata Fadil
“gimana kalo ada sahabat lo yang gak ada hujan gak ada angin mengungkapkan kejujurannya setelah bohong sama kalian berlarut-larut” tukas Dimas
Seketika dia bertatapan dengan Asma sekilas. Jujur, walaupun Helen si cerewet gak punya malu dan Aqilla si pemalu dan cerewet juga, dia masih memasang wajah curiga saat ada orang yang membahas tentang persahabatan
Indi yang terlihat sedang sibuk dengan ponselnya tapi tidak menutup penasaran untuk tidak melihat dan mendengar dari belakang, sahabat Galen yang sedang berjuang demi dia—eh maksudnya demi membantu sahabat mereka yaitu Galen
4 cowok itu melihat keraguan dari Helen dan Aqilla, kemudian Kharel dengan cepat memberi pengertian
“selow, just ask”
Helen menghela napas sambil memberi senyuman manis ke 4 orang di depannya
“gue gak suka sama orang yang bertele-tele kaya biasa di senetron yang adegan dengan percakapan 'ada saatnya yang tepat aku beri tahu pada kamu, siapa sebenernya aku, aku adalah istri dari papah kamu yang berarti ibu tiri kamu' hahaha” jawab Helen dengan lawakan, dia meniru gaya bahasa sinetron yang pernah dia tonton tapi dengan sengaja dia melencengkan
4 cowok itu hanya menatapnya jengah karena lagi seriusnya malah di bercandain
“kalo lo” tanya Darel ke Aqilla dengan terpaksa karena di paksa Dimas untuk ikut ngomong
Aqilla gugup seketika mendengar siapa yang bertanya, benar saja , dia bukannya menjawab malah memperkenalkan diri
“Aq—Aqilla”
Sedetik kemudian Helen menyikut lengannya dan berbisik
“mereka nanya pendapat lo bukan nama lo”
Aqilla langsung sadar dan menjawab pertanyaan tersebut dengan cepat
“gue gak suka dan gue juga akan marah sama dia”
Mereka ber-4 mengangguk mengerti
dan langsung mengambil kesimpulan“berarti intinya kalian gak suka dengan yang namanya kebohongan” kata Kharel
“apa lagi dibohongin kalo ada orang yang bilang gue dia gak punya pacar yang nyatanya punya cuma alasan membahagiakan jomblo macam gue” sergah Helen cepat dengan gaya kalo dia sedang nangis
Indi banget. pikir 4 cowok itu dengan tuker pandang dengan temannya
Melihat jam di pergelangan tangan membuat Helen berfikir kalau dia pasti udah bikin sahabatnya menunggu lama di kantin. Dengan cepat, Helen menarik tangan Aqilla untuk mengikutinya dan tanpa menghilangkan rasa hormat, Helen dan Aqilla pamit pada 4 cowok itu
“Indi!!!ayo kantin” teriak Helen seraya masih berjalan tanpa menoleh ke belakang tetapi Indi tetap membuntuti. Saat Indi melewati 4 sahabat dari kekasihnya itu, membuat Indi tenang saat mereka memberi kode yang artinya 'tenang, jalanin aja dulu'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.OKEE
GAK MAU BANYAK CINGCONG
CUSSSS
SEE YOU NEXT PART !!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl X Boy
Teen FictionJika kamu di posisiku, mana yang kamu pilih? Hatimu atau hatinya? - Daira - Apakah benar? Selama ini kamulah bayanganku? Bukan dia. - Gio - Kamu tahu kan kalau aku alergi dingin? Jadi jangan dingin-dingin ya sama aku - Aqilla - Aku bukan cenayang ya...