"thank's Qilla ku" teriak Helem sembari memberi kiss bye pada Aqilla
"bye-bye. Hati-hati Helen"
•••••
"udah paham semua kan?" tanya Deva sambil mengelus si Stephen, kucing kampung yang biasa asal masuk ke kelas.
Jangan salah, si Stephen itu salah satu warga Erlangga School, walau mukanya tak selucu Anggora tapi si Stephen sangat berwibawa dari semua kucing yang berwibawa, dermawan dan rajin menabung. Cerdik juga, sampai ngambil bakwan Bude Ngatijan engak ketahuan.
"oh iya. Nanti gue sama Daira yang duel" Deva melirik Daira dengan senyum sinis.
Sontak Daira terkejut lalu berdiri, bersiap untuk memaki ciptaan Tuhan yang satu ini.
"enak aja. Gue gak mau. Kan masih banyak yang lain" teriak Daira sambil menunjuk ke arah anggota lain, terutama ke adik kelas.
Deva ikut berdiri dengan Stephen masih di gendongannya.
"lo ta-"
AAAA-
DAK
DUK
JEDAK
Daira heboh sendiri sampai lupa kalau pintu ruang basket sedari ditutup dan endingnya dahinya terbentur pintu.
Hahahaha. Pecah sudah gelak tawa anak basket
Daira malu, dia lari terbirit keluar dari ruangan sambil membawa tasnya.
Ya. Dia heboh karena ulah Deva. Deva menunjuk dirinya dengan tangan si Stephem. Bagaimanaa tidak tawuran jantungnya Daira. Kucing kan hewan yang paling dia takuti. Bukan kucing doang sih, dia memang pobia dengan semua hewan.
"DIEM LO SEMUA" gretak Deva sampai si Stephen kaget dan loncat dari gendongannya
Suasana langsung hening.
"latihan selesai. Sekarang bubar semua" suruh Deva kemudian langsung cabut dari ruangan.
Drrrtt...drrtt
Ponsel Andin berdering. Setelah melihat nama si pemanggil, dia langsung menslide tombol hijau.
"hallo Fadil?"
"...."
"Gio kenapa?"
"...."
"oke. Gue ke sana sekarang"
Andin langsung bersiap, menyelampirkan tasnya, mencepol rambut dan tak lupa dia mengabari Daira terlebih dahulu supaya tidak menunggunya
To Daira 🐯
Raa...lo pulang dewek ye, gue naek ojol aja. Gue pulang palingan abis magrib.Send
Oh iya. Ada yang ketinggalan. Batin Andin.
Andin balik ke ruang basket dan hanya menemukan si Stephen. Dia mendekat ke Stephen dan bertekuk lutut di depan Stephen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl X Boy
Teen FictionJika kamu di posisiku, mana yang kamu pilih? Hatimu atau hatinya? - Daira - Apakah benar? Selama ini kamulah bayanganku? Bukan dia. - Gio - Kamu tahu kan kalau aku alergi dingin? Jadi jangan dingin-dingin ya sama aku - Aqilla - Aku bukan cenayang ya...