8. Dia?

43 9 0
                                    

Please
Tinggalkan jejak
Coment and vote kalian

*
*
*

Sekarang lapangan basket sudah di isi dengan 4 anak yang sangat bergairah akan kemenangan

"kalah pijitin gue" kata Daira seraya mendribel bola basket

"kalah traktir gue" sambar Andin

Dan permainan yang sangat bergairah pun sudah mulai

"Ra" panggil Andin sembari meng-oper bola

Hampir ditangkap dengan Dinda tetapi kalah gesit dengan Daira

DUAR!!

Daira langsung memasukkan ke dalam ring

"SIP! three point" kata Daira sembari tossan dengan Andin

score anak Volly tertinggal jauh, membuat Indi dan Dinda tidak punya harapan untuk menang

Permainan kembali berlangsung

"Andin" teriak Daira seraya meng-oper bola

Namun bukannya di tangkap Andin, melainkan cowo tinggi dengan rambut hitam pekat belah samping

"Buset nih bocah!! kaga dimana-dimana pasti ngerusuh" murka Daira di bawah sinar matahari yang sangat terik

"tolong dengarkan, dengan segala hormat, di perkenankan supporter diharapkan untuk berada di luar lapangan" sambar Andin yang sekarang sudah berdiri di samping Daira

"kalian jangan manfaatin kelemahan orang! gue tau dia bukan anak basket" Deva seraya menunjuk Indi dan Dinda yang berada di belakangnya

"lah dia berdua yang nantangin" sahut Daira tak mau kalah

"kalo gitu gue di pihak mereka" Deva nantangin

"bararti gue di pihak mereka" sambar Gio yang tiba-tiba muncul

"oke" Deva sembari melempar bola dan ditangkap Andin

Gio mendekati Daira dan menatapnya, Ica yang lebih pendek membuat dia mendongak

"gak gerah pake sweater hoodie? kan tebel" kata Gio yang terlihat tenang dibanding temennya, Deva

"kaga elah" ketus Daira sembari membuang muka

"kalo gitu buka kacamatannya" Gio mengambil kacamata bulat Daira

"kalo lagi ngebasket jangan sambil dipake, tar jatoh terus pecah" ujar Gio sambil mengantongkan kacamata Daira

Andin yang di sebelahnya hanya memerhatikan adegan di depannya itu, sedikit ada rasa---entahlah

Deva yang sudah berada di dekat ringnya, jengah melihat orang yang berada di tengah lapangan itu

"WOI! CEPET..PANAS NIH" teriak Deva

Apa Deva cemburu?

Ya gak mungkinlah, mikir positif aja kalo dia panas gara-gara panas matahari

Permainan kembali berlangsung

"Andin" panggil Gio sambil melempar bola

Andin menerimanya dan langsung berlari membawa bolanya

"Ra" teriak Andin sembari meng-oper bola

Daira langsung lari ke arah ring seraya melempar bola ke ring. Dan...

Bolanya tidak masuk ke ring karena keburu di tangkap Deva

Daira, Andin dan Gio sudah sangat cepat akrab mereka bekerja sama dengan baik sedangkan Deva, Indi dan Dinda adalah tim yang sangat egois---ralat, bukan Indi dan Dinda yang egois tapi Si Deva yang egois tidak mau berbagi bola dengan Indi maupun Dinda

"MAKANYA JANGAN EGOIS" omel Dinda karena sedari tadi Deva gagal memasukakan bola ke ring lawan kerena bocah itu terlalu egois. Pikirnya

"tau lo aneh" sambar Indi

"ya udah iya" sahut Deva

Score Tim Deva sudah tertinggal beberapa point dengan tim Ica 10:5

"WOI" Deva meng-oper bola

Indi dan Dinda mengambil bola hasil operan Deva dengan rebutan alhasil mereka beradu dan jatuh

"AH KAN! GILIRAN GUE OPER LO BERDUA, LO BERDUA JATOH! LO KIRA INI LAGI SAWERAN PAKE REBUTAN SEGALA!" omel Deva frustasi

"lah gue kaga tau, lo mau ngoper kemana" semprot Dinda tak mau kalah

"lagian malah teriak 'woi' doang orang mah teriakin namanya" semprot Indi pula

Daira, Andin dan Gio melihat ada keributan langsung menghampiri mereka

"udahan aja dah, tim lo dinyatakan kalah" kata Daira seraya bersalaman dengan Indi dan Dinda sedangkan Deva di biarkan

Deva langsung pergi begitu saja

"eh Dev" Gio langsung lari mengejar Deva

"eh woi, bentar kalian tungguin gue" Ica juga ikut mengejar dan meninggalkan Andin, Indi dan Dinda yang masih sibuk mengelap peluh yang bercucuran

Daira berlari mengejar dua orang itu hingga akhirnya sampai di kantin, dua orang itu langsung berhenti

Deva berhenti di meja segerombol sohib nya

"buset, dah kaya film India, lari-larian gitu" celetuk Kharel

"tapi kurang tiang nya" sambar Galen

Mereka tertawa kecuali Deva dan Gio yang masih mengatur nafasnya karena lelah berlari

"haduh...gila lo pake lari-larian" tiba-tiba Daira baru sampai mengejar Deva dam Gio dan sontak membuat para cowo itu mengalihkan pandangannya ke Daira

"ngapain lo ngikutin gue," ketus Deva

"siapa yang ngikutin lo" jawab Ica sekenanya dan langsung menghampiri Gio

"awas tar dimakan Gi" celetuk Fadil

"jangan lupa follow ig gua @dim_masnya_kamu" kata Dimas

"Ra lo ngapain disini?" tanya Galen heran

Namun tak di hiraukan dengan Daira

"kacamata gue" Daira sambil mengangkat tangannya tanda meminta

"oh iya" jawab Gio sembari mengambil kacamatnya dan langsung memakaikan ke Daira

Dan itu membuat para temannya-lebih tepatnya hanya Dimas, Galen, Fadil dan Kharel yang bersuit

"hmm" Deva tersedak jus buah milik Fadil karena jengah melihat adegan di depannya

"awas tar demen terus jadian" ledek salah satu temannya

Daira yang merasa tak nyaman langsung mundur

"Thanks" jawab Daira sekenanya dan langsung pergi dari tempat yang suram itu


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Deva?

Gio?

Siapanya Ica dkk ya?

Look next partnya deh:b

See you on next part !!!

Girl X BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang