"Yang bersama bukan berarti akan bersama selamanya... bisa jadi Allah hanya meminta mu untuk menjaga jodoh orang"-Sari Mutiah-
Ini baru jam 2.45 wib tapi putra sudah terbangun dan enggan untuk bangkit dari ranjang kingsize nya"Kalo tidur ajah cakep banget giliran melek ajah galak kaya macan.. Hehe tetep cakep menggoda lagi" ucap putra yang terkekeh jijik mengingat kalimatnya barusan
Chup...
Putra mencium bibir rahma dengan gemas sampai yang dicium nya terganggu
Dengan cepat putra pura-pura tertidur pulas
"Eunghhh" wanita itu terusik karena sesuatu mengenai wajah nya
"Hoammmh udah jam berapa ya" ucap nya dengan suara khas orang bangun tidur
Rahma wanita itu masih sibuk menggeliat di dalam selimut tebal nya menyadari ada sebuah tangan yang melingkar di pinggang nya membuat rahma membalikan badan nya menghadap sang suami
Yap tangan itu adalah tangan suami nya, putra.
Suami nya yang 'pura-pura' pulas menjelajahi mimpi nya, melihat wajah tampan putra yang sedang tertidur membuat rahma gemas
"Polos banget lu ta kalo lagi tidur tapi kenapa pas bangun mesum banget ya" gumam rahma dengan nada yg benar² kecil tapi masih bisa di dengar oleh putra
"Itu mah karena badan kamu nya ajah yang bikin hasrat aku naik" ucap putra sambil menarik rahma lebih dekat lagi
Membuat rahma terlonjak kaget sejak kapan suami nya itu bangun?
"Aku udah bangun dari tadi sebelum kamu bangun malah" ucap putra dengan suara yang serak khas orang bangun tidur
"Siapa juga yang nanya" ucap rahma
"Aku tau dari alis kamu yg ngerut ini" ucap putra sambil nunjuk alis rahma
"Awas Ishh jam brapa ini" ucap rahma sambil berusaha melepas kan pelukan putra
Rahma yang berusaha melepas pelukan putra dengan sekuat tenaga tapi sia² putra malah memutar badan nya membuat rahma berada diatas nya
"Ehhh uta ishhh bego" umpat rahma pada putra
Chup!
"Masih pagi jangan ngumpat ke suami dosa tau!" Ucap putra dengan santai nya sambil merubah posisi mereka seperti semula
"Lu mah cium-cium ajah masih pagi belom juga sikat gigi...mulut lu bau nyet" ucap rahma yang membuat putra mendelik kesal
Putra melepas kan pelukan nya pada rahma dengan kesal berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri sekalian wudhu karena setengah jam lagi adzan subuh karena jam menunjukan pukul 3.37 WIB
"Bodoamatyaa ta"ucap rahma sambil bangkit dari kasur nya dan berjalan ke kamar mandi yang berada di kamar tamu melakukan hal yg sama dengan putra
※※※※※※※※※※※※
Setelah shalat subuh berjama'ah bersama ayah dan bunda putra, kini mereka sedang makan dengan tenang sebelum suara putra menginterupsi mereka bertiga
"Ayah... surat kontrak yang perusahaan Fahri corp ajuin gimana menurut ayah?"
Uhukk!
Ucapan putra membuat Rahma tersedak makanan yg sedang dimakan nya bunda yang duduk disamping nya memberikan air
Putra yang melihat rahma seperti itu menatap khawatir, bingung, juga aneh
"Pelan-pelan dong sayang" ucap bunda sambil mengelus punggung rahma pelan
"Makasih bun" ucap rahma sambil tersenyum seakan mengatakan bahwa dia baik-baik saja
"Setelah makan baru kita bahas put" ucap ayah sambil melanjutkan makan nya
"Iya yah"
Setelah percakapan itu mereka melanjutkan makannya dengan tenang
Saat semua nya selesai makan putra&ayah pergi Ke ruang kerja ayah
Sedangkan rahma&bunda membereskan bekas makan mereka dan membagi tugas untuk beres-beres rumah karena ART dirumah putra sedang cuti※※※※※※※※※※※※※※※※※
Saat ini sari dan April sedang dikantiin kampus mereka duduk berhadapan sambil mengerjakan tugas masing-masing dari dosen mereka. Sekedar informasi Mereka berdua berbeda jurusan
"Alhamdulillah kelar juga" ucap sari sambil mendesah lega
"Anjir gua kira paan..gua juga udah kelar tinggal ngirim ke email tu dosen doank" ucap april yang matanya menatap layar laptop nya
"Ga nanya btw..." celetuk sari dengan sengaja sambil tertawa keras setelahnya
"Bazengg" ucap april yang membuat sari tertawa makin kencang
※※※※※※※※※※※※※※
"Eum Bun, uta dimana ya?" Tanya rahma saat selesai mengerjakan tugas yg bunda berikan
"diruangan ayah deh kayanya, kenapa rah?"Tanya bunda
"Eum gapapa kok bun" ucap rahma dengan senyum yang dipaksakan
Rahma berjalan ke kulkas dan mengambil botol yang berisi jus cepat saji lalu dituangkan ke dalam gelas yang berukuran kecil
Baru saja akan meminum gelas nya sudah direbut oleh seseorang
"Jangan diminum!" Ucap putra yang tadi merebut gelas yang berisi jus dari tangan rahma sambil berjalan ke wastafel untuk membuang isi dari gelas itu
Bunda hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah putra yang begitu over protektif sama seperti ayahnya
Sedangkan rahma hanya diam sambil menahan amarahnya
"Lain kal-" ucap rahma yang disela oleh putra
"Lain kali liat tanggal expaet nya" ucap putra dengan tenang dan tatap an yang tajam
"Ya Allah ta lain kali Gausah asal rebut ajah nanti kalo gelas nya pecah gimana" ucap bunda yang terkejud mendengar ucapan putra
"Ekhem...iyaiya maaf" ucap rahma sambil meringis pelan
Bunda yang mengerti watak putra yang akan marah lebih lanjut dan memperpanjang masalah kecil langsung mengalihkan pembicaraan
"Oh iya ta gimana perundingan nya sama ayah?" Tanya bunda
Pertanyaan bunda seketika membuat wajah rahma menjadi tegang dan was-was
"Masih dipikirin bun" ucap putra
"Ohh... kamu harus pikirin baik-baik perusahaan mereka lumayan berkembang bunda cuma ga mau perusahaan mereka menjadi bumerang untuk perusahaan kita nantinya" ucap bunda
"Iya bun doain putra sama ayah terus ya" ucap putra
"Pastinya dong" ucap bunda
Putra menoleh ke arah rahma yang tepat berdiri disamping nya
"Kamu kenapa? Sakit?" Tanya putra sambil menangkup kedua pipi chuby nya
"Eum..a-aku baik kok" ucap rahma yang terus menatap mata putra
Dengan perlahan putra mendekat dan sedikit lagi jika saja tidak ada suara yang menginterupsi putra dari nafsunya
"Ekhem!... masih ada bunda loh"ucap bunda sambil tertawa pelan
~OoO~
Hai gimana menurut kalian? Aku tuh up sesuai mood nulis nya😅 jadi ga nentu kapan:v
Kira-kira mereka berdua di Depan bunda mau ngapain?🌚😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Attack [ON GOING]
General Fiction"Sampe kapan mau boongin perasaan lu"-sari Aliski "Orang bego juga tau kalo perasaan lu ga pernah berubah ke dia"-aprilia pasaribu "Bacot ya kalian berdua"-rahma wulandari ◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎ Perjodohan mungkin terdengar buruk karena kebanyakan orang yg d...