16. Membaik

41 6 0
                                    


"Ngomong apa kamu?!" ucap putra dengan nada dan ekspresi dingin nya

Rahma tak berani menjawab karena kalau rahma menjawab putra akan kehabisan kata-kata nanti

"Kalo suami nanya jawab!" ucap putra yang susah meletakan kaca matanya yang sedari tadi bertengger di hidung mancung nya

Mendengar ucapan putra rahma mencebikan bibir nya kesal

"Giliran dijawab dibilang durhaka sama suami Mau nya gimana kali!" ucap rahma tanpa sadar

"Kamu!!" desis putra dengan nada peringatan

Setelah beberapa saat sadar karena ucapannya barusan,  rahma secara spontan menutup mulut nya dengan tangan kanan nya sambil melotot kan matanya

Dalam hati rahma benar-benar merutuki mulutnya yang tak mau kalah

"Maaf" gumam rahma dengan nada yang sangat pelan

"Apa?! " ucap putra

"Maaf" ucap rahma dengan nada yang cukup keras

"Lain kali tuh jangan ngomong kaya gitu! Ga sopan! Mau ke siapa pun. aku ga mau tau ada nggak adanya aku , kamu ga boleh ngomong kasar! " ucap putra sambil menatap rahma dengan tatapan peringatan

"Iya iya " ucap rahma dengan malas

"Kamu!! " ucap putra dengan nada yang  terdengar sangat marah

Mendengar ucapan putra yang terdengar sangat marah rahma lantas mendekati putra dan memeluk nya erat

"Marah-marah mulu ga kangen emang"gumam rahma sambil memeluk putra erat

Putra tersentak mendengar ucapan istrinya jantung nya terasa dicubit, bohong kalau dia tidak merindukan istrinya yang mungil itu. 

Tapi bunda dan kaka nya melarang nya dengan keras untuk bertemu dengan istrinya,  bahkan saat ia meminta tolong ke sahabat istrinya itu juga tidak membuah kan hasil

Dengan perlahan putra membalas pelukan rahma dengan sama erat nya dia merasa bersalah karena menyakiti fisik serta psikis istrinya itu

"Maaf" ucap Putra sambil mengelus rambut rahma yang tergerai

Mendengar ucapan putra rahma lantas mendongak dan tersenyum manis

Rahma bahkan tak bisa menahan senyum nya lagi, dia benar-benar bahagia saat bersama putra

Chup! 

Rahma mencium putra dengan gemas dia berusaha memangut bibir putra dengan perlahan

Terlihat jelas bahwa dia tidak tau cara berciuman dengan benar,  putra hanya diam melihat aksi nekad istrinya. 

Setelah kehabisan nafas rahma melepas pangutan nya pada putra dengan terengah-engah wajah dan bibir nya sudah memerah

Putra yang melihat rahma menundukan wajah nya langsung mengangkat dagu nya agar menatapnya dan mengaitkan kedua tangan rahma ke pundak nya

Putra menggendong rahma seperti koala dan berjalan ke sofa yang ada di ruangan nya lalu,  mendudukan tubuhnya di sofa coklat miliknya

Rahma hanya menunduk saat putra memandangnya lekat,  putra yang kesal mengulurkan tangannya dan mengangkat pelan dagu istrinya lalu mendekatkan wajah mereka

putra tersenyum saat bibir nya menyentuh bibir istrinya tanpa penolakan, lalu memangut nya pelan. 

Sampai putra diselimuti nafsunya adegan itu berubah menjadi panas

Rahma kehabisan nafas lantas memukul dada putra, tersadar bahwa istrinya kehabisan nafas dia langsung melepaskan pangutan nya

Wajah serta bibir mereka sama merah nya, nafas rahma masih tersenggal-senggal jarak mereka sangat dekat bahkan hangat nafas mereka terasa saling berhembus

Hidden Attack [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang