"Saat matahari menampakan sinar nya, apakah kau sudah berubah pikiran?"
-Rahma Wulandari-
Ini sudah hari ke 3 rahma dikurung di dalam gudang bawah tanah tapi putra tidak menujukan tanda-tanda bahwa dia akan membebaskan rahma.Diluar pintu gudang ada eros dan 2 anak buah nya yang berjaga dan untuk memberikan rahma makan dan minum
Sudah berkali-kali dia minta untuk dibebaskan tapi jawaban mereka tetap sama
'Semua keputusan ada di tuan putra, kami hanya ditugaskan untuk menjaga dan memberi makan anda tidak untuk membebaskan anda nyonya'
Setiap kali mengingat perkataan eros selalu berhasil membuat rahma kesal
"Ck! Sekarang mirip banget sama hewan peliharaan dijaga, dikasih makan minum ga sekalian aja gua diiket biar lebih mirip lagi" gerutu rahma yang mulai jengah
"Niat nya sih gitu, tapi aku mikir ulang" ucap seorang pria dibelakang rahma
Rahma yang mendengar suara yang mirip dengan putra cepat-cepat menengok ke belakang
"Uta" ucap rahma dengan perasaan campur aduk dia bangkit dari duduk nya dengan tergesa-gesa
Putra hanya menjawab dengan gumamam, dia melihat istrinya dari bawah hingga atas penampilan nya benar- benar kacau
Putra menahan nafas saat melihat wajah rahma yang dipenuhi luka lebam akibat ulahnya sendiri
"Kenapa ga diobatin?" Tanya putra dengan nada dan tatapan yang dingin
"Ya?"
"Luka nya, kenapa ga diobatin nanti infeksi gimana?!" ucap putra masih dengan nada serta tatapan yang dingin
"Memangnya kamu bolehin eros ngobatin aku?" Tanya rahma dengan nada yang jengkel untuk menutupi kesedihan nya
Putra yang mendengar kalimat yang rahma ucapkan menggeram marah
"Aku ngelukain muka kamu bukan kaki dan tangan kamu!" Ucap putra dengan nada yang sankars
Rahma yang mendengar ucapan putra dengan kesal menyibak dress nya, membuat putra menelan ludah nya
"Kamu ngapain angkat dress nya"ucap putra yang berusaha menormalkan nada bicaranya
"Mau ngasih tau ajah kalo kaki sama tangan aku juga kena" ucap rahma sambil menurun kan dress yang dia pakai lalu menunjuk tangan dan kaki yang terkena pecutan putra beberapa hari yang lalu
Mendengar penuturan rahma membuat nafas nya tercekat, dia sengaja melampiaskan amarahnya pada tubuh rahma agar tak ada pria yang menyukai rahma selain putra
Egois memang, tapi bagi putra ini kesempatan emas nya ia sudah berhasil mengikat rahma sebagai istrinya, putra pikir dengan begini akan lebih mudah tapi nyata nya lebih sulit dari pikiran nya
"Yawdah sini saya aja yang obatin" ucap putra membuat rahma diam diam tersenyum senang
Bruk!
Putra menegang dengan perlakuan rahma yang memeluknya sangat erat
Putra hanya meminta rahma duduk disamping nya untuk mengobati setiap luka diwajah dan disekitar tubuhnya yang sengaja putra lukai
"Uta" ucap rahma yang masih memeluk putra, tapi tidak kunjung mendapat balasan
"Utaa" panggil rahma yang hanya dijawab gumaman oleh putra
"Bebasin aku yaa? Aku takut disini, tidur nya juga Ga bisa meluk kamu, aku juga takut disini banyak kecowanya"ucap rahma yang masih bertahan diposisinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Attack [ON GOING]
General Fiction"Sampe kapan mau boongin perasaan lu"-sari Aliski "Orang bego juga tau kalo perasaan lu ga pernah berubah ke dia"-aprilia pasaribu "Bacot ya kalian berdua"-rahma wulandari ◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎ Perjodohan mungkin terdengar buruk karena kebanyakan orang yg d...