19. Gadis yang baik

42 8 0
                                    

Tok.. Tok.. Tok..

"Uta..kamu udah bangun nak?" ucap bunda yang mengetuk pintu kamar anak laki-laki satu-satunya  itu

"Ta? Kamu ga mau sarapan bareng?"

Setelah menunggu sekitar 5 menit akhir nya bunda mendapatkan jawaban

"Iya bun sebentar" ucap ucap putra dari dalam kamar

Kondisi putra maupun rahma masih sama-sama tidak mengenakan busana, ia terkejut saat mendengar suara bunda disusul ketukan pintu dengan cepat putra bangun dari kasur dan mengambil Celana pendek rumah nya

Sedang kan rahma yang masih terlelap hanya putra tutupi dengan selimut, dia tidak tega membangunkan istrinya yang kelelahan akibat ulah nya. 

Saat pintu dibuka oleh putra bunda menghujani anak nya itu dengan banyak pertanyaan yang membuat putra pusing

"Astaga bunda.. Ngomong itu pelan-pelan"ucap putra sambil terkekeh geli melihat tingkah bundanya

"Ihh minggir kamu"ucap bunda sambil masuk ke kamar anak dan menantunya lalu berjalan kearah kasur dimana rahma masih terlelap

Sedangkan putra masih mematung di depan pintu seperti orang yang sedang berfikir apa yang baru saja terjadi

"Ya ampun putra ini leher rahma kenapa banyak bekas keunguan! Kamu apain menantu bunda?!" ucap bunda dengan tatapan nyalang

Putra yang baru tersadar langsung memeluk dahi nya sambil mengumpat,  dia menghampiri hunda yang tengah menatap marah ke arahnya

"Bun..ngomong nya jangan kenceng-kenceng kasian nanti istri aku bangun."ucap putra yang berusaha menenangkan bunda nya

"Jangan alesan kamu!"ucap bunda

"alesan apa sih bun orang bener kok.. Nanti kalo bangun gimana? Kasian tau dia capek"ucap putra yang membuat alis bunda mengerut tidak mengerti

"Kamu tuh ya! Bunda setuju pas kamu maksa minta dijodohin sama rahma tuh bukan buat disiksa! Kalo mamah nya tau dia disiksa disini bunda ga enak ta. Anak gadis nya yang dibesarin dengan kebahagian malah disiksa gini."ucap bunda dengan air mata yang mengalir dipipinya

Putra yang melihat bunda nya menangis pun berjalan mendekat dan memeluk nya erat

"Jangan nangis dong bun, nanti Istri aku bangun ya?"ucap putra sambil mengelus kepala bunda

"Kamu tuh ta, kalo marah jangan gitu. Jangan main tangan sama menantu bunda! Sampe ungu gitu lehernya mending satu ini mah banyak banget" ucap bunda yang menangis tersedu-sedu 

Putra ingin tertawa melihat bunda menangis, tapi dia tahan

Setelah cukup menahan tawanya,putra membisikan sesuatu yang membuat bunda nya berhenti menangis. 

"Aku ga nyiksa istri aku bun,aku sama rahma abis bikin dedek, aku dibikin gemes jadinya aku gigitin lehernya. Bunda kan sering main sama ayah kenapa masih ga paham juga sih bun"

Ucapan putra membuat pipi bunda bersemu merah, menahan malu karena mengira anak nya itu kembali menyiska menantunya.

Dengan cepat dia melepaskan pelukan putra dan berjalan meninggalkan kamar anaknya dengan terburu-buru tanpa sepatah kata pun. 

Hidden Attack [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang