18. Seutuhnya?

57 10 0
                                    

'jika aku masih diberi kesempatan untuk membuka mata,aku harap kamu lah orang yang pertama aku lihat'

-Rahma Wulandari-





Rahma Prov on. 

Sudah 6 bulan 2 minggu pernikahan ku dan uta. Ini cukup melegakan, karena aku sudah mengungkapkan perasaan ku yang sebenarnya ke uta dan yang paling penting Respon uta membuat ku luar biasa senang.

Biar ku ceritakan sedikit,

semenjak kami ahh tidak lebih tepatnya aku yang mengungkapkan perasaan ku padanya, sikap nya jauh lebih manis aku jadi tidak ingin dia pergi kemanapun bahkan hanya bekerja, entahlah aku selalu ingin memeluk tubuhnya yang terasa sangat hangat.

Astaga membayangkan nya saja sudah membuat wajahku terasa panas, ahh dari dulu sampai sekarang pengaruhnya sangat kuat terhadap ku.

Rahma prov end. 





Hari ini hari senin, hari Dimana semua orang yang tengah sibuk-sibuknya entah itu dari kalangan orang dewasa, mahasiswa bahkan pelajar sekalipun. 

Tapi tidak dengan putra, dia malah asik memperhatikan istrinya yang tengah tersenyum dengan wajah yang memerah entah apa yang istrinya itu bayangkan. 

Putra berjalan mendekat, setelah sapai dibelakang sang istri putra tak menyia-nyiakan kesempatan untuk memeluk tubuh istrinya. 

Greb... 

"Ya allah!!"teriak rahma karena terkejut

"Bayangin apa sih?" tanya putra yang sudah mengendus-endus di leher sang istri, membuat rasa geli tertahan

"Ishh uta! Aku tendang ya! Kamu bisa diem ga?!ASTAGA!!!" ucap rahma yang diakhiri dengan teriakan karena putra mengigit pipinya hingga meninggalkan bekas gigitan yang berwarna merah

Putra hanya tertawa melihat wajah istrinya yang terlihat sangat kesal

"Kamu!!"ucap rahma yang tertahan karena dia berfikir percuma memaki putra yang ada dia yang akan disalahkan

"Stsss!! diem kalo ngomong lagi aku gigit nanti"ucap putra dengan senyuman khasnya

Rahma hanya mencebik kesal sambil memegang tangan putra yang diperutnya.

Rahma Berniat melepaskan pelukan putra pada tubuh nya, terhenti saat mendengar kalimat yang putra ucap kan. 

"Aku harap suatu saat nanti tumbuh kebahagiaan kita disini"ucap putra sambil mengelus perut rahma yang masih rata

Ucapan putra terdengar Sangat tulus, membuat rahma sedikit tidak enak hati karena selama 6 bulan pernikahan mereka selalu menolak putra entah secara halus atau kasar. 

Rahma membalik posisi tubuh nya jadi berhadapan dengan putra. 

Ia tersenyum menatap mimik wajah penuh harap sang suami, rahma berdeham sembelum memulai perkataan yang akan dilontarkan

"Hm..ta? " ucap rahma sambil menatap mata suaminya

Putra hanya mengangkat dua alisnya seakan bertanya 'kenapa'

Hidden Attack [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang