Apapun alasannya,
kehilangan bukan suatu hal yang menyenangkan, karena itu aku tak ingin merasakannya lagi.________________
Pagi ini terasa sangat panjang karena dialog panjang lebarnya dengan kelima orang yang terlalu melebih-lebihkan segalanya, siapa lagi kalau bukan ke-5 manusia planet saturnus ini.
Belum lagi ditambah kedua sahabatnya yang lain, Kayla dan Michell. Setelah berpikir keras di kelas jam pelajaran MTK, dia langsung diserbu dengan ribuan kalimat dari ke tujuh manusia yang selalu memikir panjangkan semuanya–dalam hal cinta.
"Gue jamin lo ini pasti udah jatuh cinta sama Kak Elvaro, percaya sama gue deh," Michell yakin.
"Gak deh Ngit, bisa aja lo itu cuman TERTARIK doang sama Kak Elvaro. Bisa aja lo sukanya malahan sama seseorang yang udah lo kenal lama" bantah Thalia.
"Tapi yaa menurut sejarah cinta gue, hmmm kayaknya yang diomongin Thalia itu bener juga," Andra mengingat-ingat.
"Gak gak Ngit lo harus dengerin apa yang dibilang sama Michell," Kayla berpendapat.
"Yaelah gak mungkin juga kan lo berdua lagi kenal terus langsung jatuh cinta," ujar Shilla.
"Nahh gue setuju sama Shilla, yakalik secepet ini lo jatuh cinta. Bisa aja lo cuman tertarik Ngit," Cheryl optimis.
"Ya kan cinta gak dibatesi sama waktu, bisa aja ini yang dinamakan the power of cinta pandangan pertama, eaeaea wkwkw," tawa Kania.
"Sebentar yaa para bucin-bucin yang saya sayangi, saya tadi membahas tentang kegugupan saya ketika bertemu dengan Kak El dikarenakan saya salah mengirim pesan kenapa pembahasannya jadi masalah cinta(?)" ucap Langit malas menatap mereka ber-7.
"Ya kan bisa aja Ngit. Langit kita sekarang sudah besar gaes dia sekarang tau bagaimana rasa jatuh cinta yang sesungguhnya," kata Michell dramatis.
"Ehh bentar, gue bukan bucin anjay! Dasar lu bener-bener Ngit!" Andra tidak terima.
"Oiya anjay lu Ngit! Mirror bodoh!"
"Bodo amat, gue sekarang mau ke perpus aja. Lumayan baca novel berfaedah, daripada mikirin cinta gak guna!" kata Langit lalu meninggalkan kantin
×××
Seperti biasa sekarang Langit berada di perpustakaan sibuk membaca novel kesukaannya itu.
"Rajin banget lu Ler ke perpus, awas lepas itu mata baca terus wkwkw" ucap seseorang.
Langit menoleh kesamping seperti dugaan ternyata alien satu ini yang bersuara, siapa lagi kalau bukan Al.
"Ngapain sih lu Cil, ngerusak suasana gue baca novel aja. Sono pergi lu kunyuk."
Bukannya pergi Al malahan duduk disebelah Langit, "Gak mau gue pengennya disini gimana dong sayang" Al cengengesan.
"Sayang sayang pala lu! Sini gue tampol itu mulut gatau malu!" katanya sedikit teriak.
"Ssttt kalian bisa tenang atau tidak? Jika tidak kalian bisa keluar dari perpustakaan segera" ujar Bu Siska penjaga perpustakaan.
"Maaf bu, saya akan sedikit tenang sekarang dan saya tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi" mohon Langit pada Bu Siska.
"Ya sudah kamu bisa lanjutkan membaca dengan tenang lagi sekarang," perintah Bu Siska.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen FictionR13+ "Jikalau langit benci matahari maka tidak akan ada yang namanya pagi." Hubungan cinta yang menurutku sendiri tak wajar. Kadang terlihat begitu semu walau nyata, ada yang rela menahan perih dan letih. Ada pula yang bersembunyi dibalik topeng ta...