Ada yang tidak mencinta tapi mengaku dia cinta, dan ada pula yang mencinta tapi selalu menyangkal.
____________×××___________
Ketika hendak masuk ke gerbang kediaman keluarga Angkasa, di sana Langit berdiri mematung. Menutup mulutnya dengan telapak tangan. Matanya membulat sempurna. Dadanya tiba-tiba sesak.
Tak terasa setitik air matanya jatuh melihat kejadian dihadapannya. Ya! Di sana Al tengah berpelukan hangat dengan seorang gadis, yang kira-kira berumur sama sepertinya. Langit segera menghapus air matanya, tak tau kenapa dadanya menjadi sesak dan perasaanya tidak karuan. Dia hendak berbalik pergi menjauh,
"Langit!"
Langit tak berbalik, tetap berjalan menjauhi, menghindari kejadian tadi. Air matanya masih setia mengalir bebas dari pelupuk matanya. Dia tak tau kenapa, tapi yang jelas hatinya terasa sakit melihat kejadian tadi.
**
Dia tergesa masuk ke kamarnya. Berdiri dihadapan cermin, bayangan dirinya terpantul ke cermin. Menampakkan seorang gadis remaja yang sedang menangis."Stop! Ini gak bener! Kenapa gue nangis, gak gue gak cinta sama sahabat gue sendiri! Ya Allah gue gak mungkin cinta, ini gak mungkin!"
Dia melemas, terduduk dilantai. Dia tau dia memiliki perasaan lebih pada sahabatnya itu. Tapi dia takut. Bayang-bayang masa lalu kematian Rey selalu menghantuinya. Dia takut, bila dia mengatakan perasaannya yang sebenarnya, Al juga akan pergi darinya sama seperti Rey.
Memang tak masuk akal alasannya. Tapi bayang-bayang masa lalu sudah terlanjur menciptakan guncangan yang besar bagi kehidupan Langit. Dia tak mau kehilangan sosok yang dicintainya lagi.
*FLASHBACK ON*
"Rey?" panggil Langit"Apa?" balas Rey
"Kalau Kykan bilang sesuatu sama Rey, kamu bakal marah gak?" tanyanya polos
"Hahaha, mau bilang apa? Rey gak akan marah kok, apalagi ini Kykan yang bilang yaa aku gak bakal marah." jelas Rey mengusap rambutnya pelan
"Kalau Langit Kykandrya ini suka sama kamu seorang Reygan Pratama gimana? Maksud aku cinta, gimana?"
"Kamu bercanda yaa? Kalau kamu suka aku, aku gak bisa. Mungkin aku hanya akan buat kamu sedih kalau aku balas perasaan kamu." Rey terkejut.
"Beneran dua rius deh! Gak papa kok, Kykan cuman mau bilang aja. Rey gak perlu balas perasaan Kykan, Rey hanya perlu selalu ada disamping Kykan sampe Kykan dewasa. Janji yaa" Langit tersenyum, menyodorkan jari kelingkingnya membuat perjanjian dengan Rey.
Rey diam, "Gak janji, insyaallah kalau Allah kasih umur panjang sama Rey. Rey akan selalu mendampingi Kykan sampai dewasa." dia menunduk menahan air matanya.
"Ihh kamu ini gak seru! Jangan bilang gitu seolah-olah kamu mau pergi selamanya! Allah pasti kasih kamu umur panjang, nyatanya kamu ini masih sehat bugar!" omel Langit.
*FLASHBACK OFF*
"Gue gak siap buat kehilangan lagi, maaf. Cukup Rey yang pergi jangan lo juga Al, gue gak sanggup." ucapnya disela-sela tangisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen FictionR13+ "Jikalau langit benci matahari maka tidak akan ada yang namanya pagi." Hubungan cinta yang menurutku sendiri tak wajar. Kadang terlihat begitu semu walau nyata, ada yang rela menahan perih dan letih. Ada pula yang bersembunyi dibalik topeng ta...