Suga itu misterius.
Selain punya sifat dingin, cuek, dan manis yang bersamaan, dia juga misterius. Sangat.
Pusing Jimin dibuatnya.
Kemarin, dikunjunginya tempat yang total bikin Jimin kaget. Dia pikir Suga nya bener-bener cuek, tapi nyatanya dia malaikat. Baik sekali.
Tempat itu seperti panti asuhan.
Tapi bukan.
Tapi banyak anak-anak tanpa orang tua di sana. Hati Jimin tergerak untuk mengamati apa yang dilakukan manisnya itu. Suga melakukan banyak hal. Kalau Jimin ringkas intinya seperti ini :
Suga semacam donatur tetap di sana, bahkan dia turut andil mengajar anak-anak yang semuanya tidak bersekolah.
Suga mengajarkan banyak hal lewat lukisannya. Jelas indah bukan main lukisan tangan Suga, Jimin sampai terpana.
Suga juga memasakkan makanan untuk mereka dengan bahan-bahan dapur hasil sumbangsih orang-orang.
Itu Suga.
Dingin, cuek, namun berhati malaikat. Jimin total bungkam dengan apa yang dilakukan manisnya. Dengan itu, semangat untuk menjadikan si manis miliknya menjadi semakin besar.
Satu lagi, akhirnya dia tau apa yang nggak diketahui orang-orang tentang Suga.
Jimin jadi merasa dia satu langkah semakin di depan. Dia yakin, perlahan namun pasti, Suga bakal buka hati buat dia.
- 👬 👬 👬 -
Pukul 5 sore.
Sialnya si tampan Jimin baru saja selesai kuliah. Total tidak ada waktu untuk sekedar menggoda manisnya.
"Capek banget gue,"
"Sama Jim. Tapi abis ini gue mau apel, jadi bisa seger lagi."
"Bangsat."
Si duo tampan lagi jalan barengan ke parkiran. Dengan rencana si manusia Kim mau pacaran sama Jungkook abis ini. Bikin Jimin iri aja.
Mereka pisah, Taehyung Kim pamit undur diri.g. pamit pulang duluan maksudnya, si Jungkook udah di rumah katanya.
Jimin baru mau sampe ke mobilnya, sebelum dia liat si manis lagi berdiri di bawah pohon deket tempat parkir Jimin.
Jodoh sekali bisa ketemu si manis di sore hari, di fakultas Jimin pulak. Kalo bukan jodoh, apa namanya?
"Suga? Ngapain di situ?"
Jimin ndeket, "Nungguin aku yaa??"
Pede sekali Jimin, tapi ternyata memang benar.
"Iya."
Kaget dong si Jimin. Ciyus? Miapah?
"Hah? Serius?"
"Hmm."
Maka dari itu, niat manis Jimin buat ngajak si manis masuk mobil tersampaikan.
"Ada perlu? Ayok masuk mobil,"
"Gakusah, di sini aja."
Jimin menggeleng, "Gak boleh!" nada suaranya sok marah, tapi malah imut sekali ya tuhan. "Langitnya mau nangis, liat tuh." maka jari mungilnya sok menunjuk langit. Memberi tahu Suga bahwa langit di sana mendung, sebentar lagi akan turun hujan.
"Bentar doang," Suga masih tetep dengan tolakannya.
Jimin gak mau dong, dia nuntun Suga supaya masuk ke mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SUGAR [ END - PDF for free ]
FanfictionJimin suka Suga, si kating manis dari jurusan seni. Dingin, cuek, tapi manisnya teramat sangat. Hingga suatu hari, jantung Jimin dibuat nggak karuan hanya karna liat senyum Suga. Kemana aja dia ngikutin si manisnya. Tapi sialnya, Suga tau Jimin aja...