3. Cerita Kala Hujan

1.1K 117 6
                                    

Sudah terhitung 15 menit semenjak hujan turun lebat sekali. Bikin Jimin yang sedang menetralkan detak jantung yang sedari tadi membuncah jadi was-was. Hujan belum reda, niat hati pengen nganterin si manis pulang jadi terpending karna mobilnya yang masih ada di parkiran.

Jimin anak mamah. Tapi masalah cinta-cintaan nggak perlu dibantuin mamah. Dia bisa sendiri. Termasuk proses pedekate ke si manis Suga.

Jimin lirik-lirik Suga yang di sebelah kanan. Dia keliatan kedinginan.

Tips pertama: kalo lo liat ada yang kedinginan di tengah hujan, kasih apa aja yang bisa bikin dia hangat.

Tips dari Taehyung, bakal dia lakuin kali ini.

Maka si Jimin yang tamvan mendekat, karna terhalang jarak, butuh 6 langkah supaya bisa lebih dekat. Diulurkannya jaket denim yang sedari tadi cuma jadi pajangan di tangan Jimin.

"Buat Suga, pake aja." Niat hati baik 'kan?

"Nggak, makasih."

"Ambil aja, ntar kedinginan loh."

Suga geleng, tanda dia nolak.

Nggak mau denger penolakan lagi, Jimin menghadap ke arah Suga, dilingkarkannya jaket sampai menutupi pundak si lelaki pujaan. Adegan berasa seperti mau dipeluk, tapi bukan. Cuma mau menyampirkan jaket.

"Bibirnya pucet itu loh, jangan nolak." Kata Jimin, senyum si mochi juga mengembang.

Suga hendak melepas, tapi Jimin menahan lewat tangan dan juga tatapannya. 

Gumaman kata "Terimakasih" dari Suga untuk Jimin bikin si cowok itu tersenyum lebar. Dia merasa langkah kesekiannya disambut baik.

Lalu keduanya memilih diam, dengan pikiran yang cuma mereka aja yang tau. Biar aku kasih tahu, si Jimin lagi menetralkan detak jantung karna tiba-tiba si jantung dugem di dalam sana. Sedangkan Suga lagi mandeng rintik air hujan yang turun.

Agak canggung, tapi bukan Jimin namanya kalo nggak bisa mecahin suasana itu.

"Suga?"

"Apa?"

"Suka hujan?"

"Nggak."

"Kenapa?"

"Dingin." Katanya. "Nggak enak,"

Jimin senyum, ngangguk setuju walaupun kenyataannya Jimin suka hujan. Menurutnya asik aja gitu, indah. Seger.

Lalu kalimat Jimin berikutnya entah kenapa bisa bikin seorang Suga jadi kepikiran.

"Kalo aku suka dingin. Soalnya Suga dingin, aku suka. Walaupun bener kata Suga, dingin itu nggak enak."

Iya, seorang Suga yang nggak pernah peduli sama omongan orang, entah kenapa dengan kehadiran makhluk di sampingnya itu malah bikin dia mikir.

Dingin?

"Rumah Suga di mana?"

Suga kaget. Mungkin karna nggak sengaja dia kepergok lagi melirik Jimin dari samping.

"Oh- rumah gue agak jauh."

"Pas banget kalo gitu,"

"Apaan?"

"Aku anter."

"Kan gue bilang nggak usah."

Keras kepala, Suga sekali.

"Suga tahu?"

"Nggak,"

"Aku suka Suga,"

Gamblang, Jimin berujar dalam satu kalimat yang bikin Suga entah kenapa nggak bisa ngeluarin kata-kata. Pertama kali, ada yang bilang begitu.

MY SUGAR  [ END - PDF for free ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang