Setelah selesai kelas dari Pak Dongho. Sekarang Jaehwa lagi ada di taman kampus, lagi baca novel yang kemarin habis dia beli, sekalian nunggu si Jimin yang katanya mau mengajak dirinya ke toko buku.
Tapi sudah lama Jaehwa menunggu, si Jimin tidak kunjung datang bikin Jaehwa emosi! Yang bikin janji siapa yang telat datang siapa. Untung aja tiba-tiba Seulgi dan Eunha datang membuat bad mood si gadis berpipi gembul itu berkurang.
"Jee, ngapain sendirian di sini?" tanya Seulgi. Karena setau dia tadi Jaehwa bilang mau ke toko buku bareng Jimin.
"Nungguin Jimin nih, lama bener gak nongol-nongol. Masak kelasnya belum selesai sih?"
"Lah, bukannya tadi Jimin di kantin sama cewek, kayaknya si cewek anak maba deh," sahut Eunha.
"Hah? Serius?"
"Serius Jee. kirain gak jadi ke toko buku sama dia." Eunha berucap dengan penuh keyakinan yang mendalam.
"Bukan, bukan itunya. serius Jimin sama anak maba? cewek pula?" tanya Jaehwa. Hatinya sudah membara karena api cemburu.
"Lu serius Eun?" tanya Seulgi yang juga tidak percaya.
"Lah? Lu tadi gak lihat?" Seulgi menggeleng, lalu Eunha menceritakan kalau saat dia membayar makanannya ke mbak-mbak kantin, dia melihat Jimin lagi makan sama anak maba.
"Mungkin lagi ada perlu Jee, soalnya tadi Jimin bawa gitar gitu, kayaknya si Maba ini anak Musik juga." Jaehwa mengangguk paham berusaha berpikir positif kalau memang hanya ada perlu.
"Udah, gak usah cemberut gitu dong. Jalan aja yuk?" usul Seulgi. Jaehwa terlihat berpikir sebelum akhirnya menyetujui ajakan Seulgi.
"Kemana nih kita?" tanya Eunha
"Nongkrong di tempat biasa aja yuk, di Kafe punya kak Sanggyun," usul Seulgi. Matanya berbinar, pikirannya melayang membayangkan makanan enak favoritnya di Kafe Sanggyun.
"Ide bagus, siapa tahu didiskon karena ada Jaehwa." Mata Seulgi semakin berbinar mendengar kata 'diskon'. Sedangkan Jaehwa hanya memutar bola matanya malas. Ya gini nih dua orang laknat yang manfaatin Jaehwa biar kalau lagi nongkrong di Kafe itu dapat diskon, bahkan kadang sampai digratiskan. Karena Sanggyun suka sama Jaehwa.
Jangan berpikir negatif dulu sama Seulgi dan Eunha. Mereka bertiga sudah sahabatan dari mereka masih jaman-jaman labil, mereka sudah biasa bertingkah konyol bareng, ke mana aja bareng, laknat yang seperti tadi pun sudah jadi hal biasa.
Karena bukan hanya Seulgi dan Eunha, Jaehwa juga pernah memanfaatkan kedua temannya agar dapat keuntungan dari orang-orang yang menyukai Seulgi dan Eunha.
Mereka bertiga emang laknat, untung tiga-tiganya cantik.
••J&J••
Sesampainya di Kafe Sanggyun, mereka bertiga bergegas memesan apapun yang akan mereka bertiga makan.
Tak berapa lama makanan yang sudah mereka tunggu sudah terhidang di depan mereka. Dengan lahap Seulgi menghabiskan makanannya seperti orang tidak makan 7 hari 7 malam saja. Sampai kedua sahabatnya terheran-heran melihat tingkah Seulgi.
"Santai aja dong kalau makan." Jaehwa memandang jijik temannya yang seperti orang kelaparan ini.
"Gue laper banget anjer dari tadi tuh, mana tadi kelas Pak Agus lagi," eluh Seulgi yang mulutnya sudah dipenuhi oleh makanan.
"Pak Agus?" tanya Jaehwa dan Eunha bebarengan.
"Pak Suga maksud gue, lu tau kan tuh bapak satu kilernya kayak gimana? Padahal ganteng tapi galak!" Terlihat ekspresi kesal Seulgi saat membayangkan wajah Pak Suga saat mengajar dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaehwan&Jaehwa || Kim jaehwan [END]
Fiksi PenggemarJaehwan dan Jaehwa, mereka adalah dua orang remaja yang sudah bersahabat sejak dulu. Ke mana pun Jaehwa pergi, di sana pasti ada Jaehwan, sampai tidak sedikit orang berpikir bahwa mereka sedang berpacaran. Nyatanya, Jaehwa memiliki kekasih, dia adal...