8.

1.7K 221 14
                                    


Created By
AiCanisme

Enjoy 💓

🌺🌺🌺

Can duduk dengan tenang saat Techno terus mengoceh di samping nya di dalam kamar Apartemen miliknya, keduanya tengah menonton televisi saat ini karena Can tidak memiliki aktivitas lain setelah menjadi seorang pengangguran beberapa hari yang lalu.

" Can sebenarnya yang bodoh itu aku atau Kla? "

Can menoleh dengan mulut nya yang penuh oleh makanan ringan untuk mengisi perut nya yang lapar sejak pagi.

" Aku pikir keduanya.. Lagipula kenapa kau harus marah padanya jika kau tidak menyukai pria bernama Kla itu No? "

Techno melempar beberapa bungkus makanan ringan pada tubuh Can membuat pria kecil itu meringis pelan sembari terkekeh.

" Aku kan bilang kalau aku menyukai dirinya.. Hanya saja semuanya rumit bodoh! "

Can yang gemas dengan tingkah sahabatnya itu membalas perbuatan Techno dan melemparkan beberapa makanan pada tubuh Techno yang berbaring.

" Kenapa aku yang di sebut bodoh sekarang hah? Kalian berdualah yang bodoh.. Cinta itu bodoh No.. "

Kunyahan mulut Techno terhenti dan kedua matanya menatap Can yang kini membaringkan tubuh kecil nya di samping tubuhnya.

" Jangan menatapku seperti itu No.. Kau tau aku lebih bodoh dari dirimu saat sedang jatuh cinta dulu kala. "

Bibir Techno bungkam dan memilih diam mengetahui apa yang di maksud Can. Ayolah ia sepupu Tin dan ia juga adalah sahabat Can sejak kecil jadi ia sangat tau apa yang dulu pernah terjadi diantara keduanya.

Techno sangat tau jika Can sangat mencintai Tin dan begitupun sebaliknya, mungkin dirinya adalah satu-satunya orang yang mengetahui banyak apa yang selama ini Tin rasakan pada Can tanpa sahabat nya ketahui itu.

Keduanya bodoh dan berakhir dengan saling menyakiti perasaan satu sama lain dan ia sendiri menyaksikan bagaimana penderitaan Tin sejak Can menghilang dulu kala.

Sebenarnya banyak yang ingin dirinya katakan pada Can mengenai apa yang ia ketahui tentang perasaan Tin pada pria kecil itu, hanya saja ia pikir mungkin Tin harusnya mengatakan semua itu pada Can dengan mulutnya sendiri.

" Can.. Aku ingin mengatakan sesuatu apa kau akan mendengarkan aku? "

Can menoleh membuat wajah keduanya saling menatap dan Can dapat melihat setitik keseriusan pada bola mata Techno dan itu membuat senyuman kecil di bibirnya luntur.

" Tin merindukan dirimu.. Apa kau percaya? "

Can terduduk dengan cepat dan menarik tubuh Techno agar mengikuti dirinya, kedua mata mereka bertemu dan Can ingin mencari setitik kebohongan di situ.

Ia merapalkan pada dirinya sendiri jika saat ini Techno tengah membuat lelucon padanya, tapi ia sangat mengetahui watak Techno bagaimana, jika pria manis itu bercanda maka dirinya akan serius tapi raut wajah Techno sekarang menunjukan sebaliknya.

" Aku takkan percaya kau tau itu No.. "

" Kebohongan seperti itu takkan aku percayai.. "

Kepala Techno menggeleng dan tangan nya menyentuh kedua bahu Can cukup erat membuat Can semakin di landa seribu kebingungan.

" Aku sepupunya kau ingat.. Akulah orang yang bersama dengan Tin sejak kepergian dirimu dan bahkan kita menghabiskan masa kuliah kita bersama di Amerika.. "

TimelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang