Paranoid

471 43 7
                                    

(Original)

Kamu hari ini tampak lelah sekali. Begitu tubuhmu menyentuh tempat tidur, kamu segera terlelap. Padahal belum membersihkan diri, makan malam dan beberapa rutinitas lainnya.

Setelah beberapa jam lamanya terlelap, kamu tersentak bangun. Sesuatu rupanya membuat tidurmu tak nyenyak. Mengedarkan pandangan, berusaha menemukan kejanggalan itu, tapi tidak ada apa-apa. Kamu pun menganggapnya mungkin sekadar imajinasi saja.

Tak butuh waktu lama, kamu kembali tertidur dengan pulasnya.

---------------

Hari ini, ibumu datang. Kamu mengeluh padanya, akhir-akhir ini tidurmu tidak nyenyak. Ada sesuatu yang mengganggu, katamu.

Ibumu hanya menanggapinya dengan ucapan "oh" saja lalu menyarankan agar kamu tak pulang terlalu larut. Mungkin terlalu capek.

Kamu terlihat berpikir sejenak, lalu mengangguk.

----------------

Kamu bangun karena kehausan. Berjalan menuju dapur dengan langkah-langkah pelan dan lemas. Rupanya, kamu menuruti pesan ibu agar tak pulang larut malam, buktinya, jam sembilan kamu sudah ada di rumah.

Kamu meraih gelas lalu mengisinya dengan air dari dispenser. Menenggaknya hingga tandas tak bersisa. Setengah terkejut, kamu meletakkan gelas di tempatnya, lalu buru-buru kembali ke kamar.

Suara bantingan pintu, terdengar kemudian.

----------------

"Ibu, aku merasa kontrakan ini aneh." Suaramu, berbicara dengan ibumu lewat telepon.

Entah apa jawaban ibu, kamu hanya mengangguk-angguk sembari mengedarkan pandangan dengan gugup. Padahal ini masih siang, tapi kamu terlihat ketakutan.

"Tidak, Ibu, aku tidak bohong. Semalam, jam bekerku yang biasanya kuletakkan di atas meja, tahu-tahu sudah berpindah ke dalam lemari. Ibu tahu sendiri, kan? Aku sangat detail menyangkut urusan apa pun. Tidak mungkin aku memindahkannya." Kamu meraba tengkukmu dengan gerakan gugup.

"Baiklah, Ibu. Aku akan coba cari kontrakan lain sekitar sini. Aku akan pindah secepatnya. Terima kasih, Bu. Aku akan mengunjungimu di akhir pekan nanti." Lalu telepon ditutup.

Kamu memandang sekeliling dengan raut cemas. Lalu dengan buru-buru, kamu menyambar tas kerja, setengah berlari keluar dari rumah.

------------------

Tidak seperti kemarin yang pulang lebih awal, hari ini kamu datang terlalu larut. Bisa dilihat dari langkah sayumu, gerakanmu membuka pintu hingga rebahan tubuhmu di atas tempat tidur.

Bunyi ranjang berderit membuatmu terkaget. Oh, ternyata bukan itu. Kamu mengamati dinding dengan memicingkan mata.

"Ke mana fotoku?" bisikmu tertahan, "tidak mungkin aku memindahkannya. Apa ... ada maling di sini?" Kamu mulai gugup.

Kamu berjalan menuju lemari, meraih sesuatu dari dalamnya. Sebuah tongkat baseball punyamu. Lalu mengendap-endap berjalan dari kamar, menjelajahi semua ruangan, lalu kembali. Tidak ada yang aneh.

Tapi, saat kamu membungkukkan badan untuk melihat kolong tempat tidur, seketika itu kamu menjerit.

"Aaarrgh!" Lalu kamu pingsan.

Apa?

Oh, hanya itu.

Aku yang lupa memasang kembali kepalaku.

--------------

Me: 😵

Creepypasta (Mix & Original) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang