Aku mempunyai seorang teman. Hal yang cukup unik darinya, ia sangat tertutup. Jarang bergaul, bahkan mungkin satu-satunya teman yang dia miliki hanya aku. Selain itu, dia juga seorang vegetarian. Entah bagaimana, dia terlihat sangat menikmati hidupnya.Akhir-akhir ini, aku sering melihat di televisi berita tentang seorang buron pembunuhan. Aku semakin was-was saat mengetahui lokasi kejadian dekat dengan kawasan tempat tinggal temanku itu.
Kurasa, aku harus meneleponnya. Jadi, untuk meredakan kekhawatiranku, usai pulang kerja, aku menghubungi untuk menanyakan kabarnya sekaligus memintanya berhati-hati.
"Halo."
"Ya."
"Kau baik-baik saja?"
"Tentu saja. Apa kau mendengar ada yang tidak beres dari suaraku?"
"Oh, tidak. Ya, syukurlah kau baik-baik saja. Aku hanya ingin mengingatkanmu untuk berhati-hati. Bukankah seorang pembunuh berkeliaran di daerahmu?"
"Benar, tapi kau jangan khawatir. Aku tidak apa-apa."
"Baguslah. Apa yang sedang kau lakukan sekarang?"
"Aku baru saja berbelanja dari pasar. Aku tengah memotong daging untuk makan malam nanti."
"Ba-baiklah. Aku tutup dulu teleponnya."
Aku terperangah beberapa saat. Gugup, jemariku kemudian menekan angka 911.
Mungkin sudah terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta (Mix & Original)
Mistero / ThrillerSuka baca bacaan ringan tapi bikin bulu kuduk bediri? Kamu menemukan bacaan yang tepat! Rasakan sensasi ngeri sekaligus penasaran dalam cerita ini. Beberapa cerita bukan murni buatan saya. Sebisa mungkin akan saya cantumkan sumbernya. Selamat Mem...