apa yang di usulkan oleh Kino benar - benar di realisasikan oleh jaemin. sebenernya sih gak kuat kalau gak nyapa gadis itu, tapi gapapa demi pembuktian.
"jaemin! di makan dong sotonya," celetuk heejin di depannya.
keduanya sepakat makan berdua karena heejin memaksa jaemin makan setelah mendengar bahwa jaemin tidak sarapan. banyak mata juga yang lirik - lirik ke meja jaemin - heejin termasuk soyeon sama dahyun yang kini keki sendiri.
"eunbi tuh gila ya seganteng itu di tolak?????? Mending buat gue?????" ujar dahyun.
"dianya gak mau sama lo, tofu."
dahyun melirik sinis ke arah soyeon, lalu sedikit canggung karena eunbi malah terdiam dan sibuk menikmati makannya. tapi soyeon bisa yakin seratus persen kalau gadis itu merasa hambar pada makanannya kali ini.
"heh, gak cemburu?" tanya soyeon menendang kursi gadis itu pelan membuatnya tersentak.
"hah? cemburu ngape dah?" Tanya eunbi ketawa sok asik bikin soyeon kesel.
"fake," celetuk Dahyun lalu berlagak tak menahu apapun dan memilih melanjutkan menyantap mi gorengnya.
eunbi terdiam, merasa miris sendiri. ah, kenapa sih? dia kan yang nolak, harusnya dia gak galau gini. tapi kayak gak rela kalau jaemin deket sama heejin gini.
"hai," bisik seseorang pelan di telinga eunbi lalu gelendotan di bahu Sinbi.
"anjir! ngapain lu?!" teriak eunbi kaget, ternyata elkie yang bisikin dia.
"gimana bahu lo? dah mendingan? dah minum obat belom?" tanya gadis itu beruntun membuat eunbi jengah.
"udah sembuh, udah, dan udah," balas eunbi santai lalu kembali fokus ke makannya.
"serius, kalau lo belom pulih jangan maksain ikut turnamen," elkie menghela nafas, "daripada lo kenapa - kenapa nanti."
"kaga elaaaah, santai dong."
"bener nih? chanwoo kemaren bilang sama gue kalo khawatir sama lu," celetuk elkie mendapat kibasan tangan dari eunbi.
"engga, kemaren gue udah bilang ke chanu kok, dia udah bolehin tapi kayaknya gue gak bisa latihan berat - berat," bales eunbi.
perbincangan mereka terhenti saat suara teriakan perempuan yang kini berganti suara decak kagum pengunjung kantin terdengar membuat keduanya mengalihkan pandangan.
disana, heejin sedang berada dalam dekapan jaemin. lelaki itu melindunginya saat heejin akan terpeleset air yang ada di ubin kantin membuat jaemin langsung saja mendekap heejin menghindari hal yang buruk.
eunbi di ujung sana memicing, merasa hancur dan patah di saat bersamaan. tanpa prakata berjalan keluar dengan wajah keruh yang luar biasa. belum sempat dirinya keluar, moonbin datang dan terhenti karena melihat gadis itu.
"kenapa lu jelek?" tanya moonbin pelan, menatap eunbi dan meneliti ekspresi gadis di depannya ini.
"males, pengen pulang, pengen bolos," gerutu eunbi trus narik tangan moonbin keluar, gak peduli sama suasana kantin.
jaemin di ujung sana menyimak segala ekspresi gadis itu setelah melepaskan heejin. eunbi marah atau cemburu ya?
Masih ada dua hari lagi buat mastiin. Pokoknya dia gak boleh kalah!
🌼
HMM ENAK NIH MAS MUNBIN MALAH JD KONFLIK HMM
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]terlambat;njm, heb✔
Fanfictioneunbi baru tau rasanya cinta datang terlambat, saat seseorang itu sudah pergi dan dia baru saja memulai. [harsh word, lower case indeed] ─ AU winteralaxy©2018