01

3.8K 410 15
                                    

"aduh aduh aduuuuuuh,"

eunbi bernafas lega saat moonbim melepas jeweran di telinganya. Sakit banget serius, mana di tarik dari parkiran sampe ruang guru lagi dih.

Oiya, btw si moonbin ini ketua osis juga sahabat dari oroknya eunbi, tapi karena dia sekarang menjabat jadi ketua osis ya makanya lebih disiplin.

pak zean sang guru bk geleng - geleng, lalu menyuruh eunbi untuk duduk di kursi yang berada di depannya. sudah hafal betul kelakuan muridnya yang satu ini. moonbin pun pamit kembali ke kelas setelah mendapat deathglare dari Sinbi.

"terlambat lagi? kali ini alasannya apa?" tanya pak zean menahan tawa karena sekarang wajah eunbi tampak sedang berfikir keras.

"sandal jepit saya belum saya masukin ke dalem rumah pak, ketinggalan di teras, takutnya hilang," balas eunbi lalu terkekeh dan menjentikkan jarinya merasa cerdas dengan jawaban konyolnya sendiri.

pak zean tampak menyerah dengan eunbi, lalu dengan tenang menyuruh gadis itu kembali ke kelasnya untuk kembali. dengan hormat, eunbi pamit keluar dan tersenyum senang menyadari bahwa kali ini dirinya tidak akan mendapatkan hukuman seperti biasa.




BRUK

"ANJRIT! SIAPA YANG NGELEMPAR HA?!”

baru aja dirinya seneng - seneng, sekarang udah kena tampol bola basket. untung gak kenceng jadinya gak parah. kesel, eunbi ambil itu bola dan ngelirik anak - anak kelas sepuluh yang kini pada liatin dia horor.

"SIAPA NIH?" tanya eunbi mengangkat bola basket dan menatap adik kelasnya satu persatu.

seorang laki - laki mendekat ke arah eunbi, lalu berdiri tepat di hadapan eunbi. gadis itu sedikit mundur karena cowok ini lebih tinggi dari dia.

"tadi saya yang ngelempar kak, kakak gak papa?" tanya cowok tadi sembari meletakkan tangannya di atas mata untuk menutupi sinar matahari agar bisa dengan jelas melihat kakak kelasnya dengan jelas.

eunbi tergagap, lalu mengangguk pelan. "menurut lo?? otak gue kayaknya tambah kurang.”

cowok itu mengangguk sungkan, "ya maaf ya kak."

eunbi mengangguk lalu berlalu menuju kelasnya tanpa memperdulikan tatapan aneh dari adik kelas yang ada di sana. bodo amat, eunbi gak peduli, toh dia disini korban.

"lah ngapaen lo bi sama nana?" tanya dahyun begitu eunbi sampe pinggir lapangan, ternyata pada di sini.

"nana sapa?" tanya eunbi bingung abis itu join duduk di samping yeeun.

"ih yang tadi nyamperin elu itu, namanya na jaemin anak basket masa gak kenal si,” bales yeeun semangat.

"ya mana gue kenal? Kan gua bukan anak basket dih,” ujar eunbi lalu mencari keberadaan jaemin yang dimaksud.

di sana, jaeemin lagi oper - operan bola sama jeno. kalo jeno sih eunbi kenal soalnya si jeno daftar masuk dance yang nyeleksi eunbi sendiri makanya kenal.

"tu orang mukanya kayak iqbal cijier," celetuk eunbi lalu tertawa.

"baru sadar sianying, makanya lo tuh jangan cuek banget sama lingkungan hadeh," ujar dahyun udah angkat tangan sama cueknya eunbi.

jeno yang sadar kalo jaemin jadi topik pembicaraan pun menyikut temannya itu. jaemin seketika menoleh ke arah eunbi sesaat setelah jeno memberitahunya.

eunbi di ujung sana terlihat terkejut, tapi dirinya dengan cepat menguasai ekspresinya. jaemin dan eunbi beradu pandang sampai eunbi memutus kontak mata mereka berdua.





🌼

[1]terlambat;njm, heb✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang