hari ini dan seterusnya, eunbi gak berangkat bareng lagi sama jaemin. rasanya kayak ada yang ilang pastinya, tapi eunbi bersikeras gapapa.
halah kampret.
jaemin juga jadi agak pendiem gitu pas basket. jeno sama yang lain milih buat diem, besok pasti dia mau cerita sendiri. tapi nggak sama haechan, dia risih banget liat jaemin diem aja.
"heh dulur," ujar haechan sambil nendang kaki jaemin di bawahnya.
"apaan?"
haechan yang duduk di tribun atas pun turun biar leluasa ngobrol sama jaemin.
"gimana?" tanya haechan pelan, gak mau temen yang lain denger.
"gimana apanya? udah selese, bener kata lo, mending gua sakit sekarang daripada besok - besok," bales jaemin pait banget mukanya, haechan kasian.
"hm, lo udah bener kok jem, udah jangan galau lo, heejin noh cantik gebet sono," celetuk haechan ngawur.
"kepala lo meledug, gak ah mau menyembuhkan luka lama dulu gua," bales jaemin.
haechan menepuk pundak Jaemin pelan.
<>
"lo nolak dia? Wah tolol," celetuk eunseo.
"eunseo mulutnya!" tegur jiwon, eunseo menggeleng gak peduli.
"ini benar, biar dia sadar. he badak bercula, lo beneran gak suka jaemin apa cuman gengsi nerima cinta brondong?" tanya eunseo.
"apasih, gua nggak suka," ujar eunbi pelan. Sekaligus keki, KENAPA PANGGILANNYA BANYAK BGT SIH HERAN.
"serius, lo gak ada baper - bapernya gimana gitu di anter jemput dia?" tanya dahyun kini menambahi, kepalang gemas dengan gadis itu.
"Ya.....engga."
"periksa gih," celetuk eunseo, "kali aja hati lu bermasalah."
"mungkin emang eunbi yang gak sreg gaes, udah lah let her free," ujar jiwon.
"hm, ntar jaemin jadian sama cewek lain trus lo nangis kita tepokin aja," bales eunseo, eunbi melirik sinis.
setelah makan sama tiga sekawan tadi, eunbi lanjut latihan basket. capek banget woy aseli, semalem dia cuman tidur tiga jam karena mikirin oknum berinisial jaemin.
"bi fokus!" teriak elkie dari pinggir lapangan, lalu menghela nafas.
eunbi mengangguk malas, ingin cepat pulang. tiba - tiba merasa rindu banyolan dari teman - teman jaemin juga jaemin sendiri.
jaemin cs kini berada di lapangan selatan, kebetulan hari ini moonbin ada di lapangan untuk mendata anggota yang akan mengikuti tournament.
pada saat lay up, eunbi berteriak keras karena bahunya terasa nyeri. bola basket yang ia kuasai tadi sudah terlempar entah kemana. moonbin langsung berlari, di ikuti elkie dan anggota basket putri yang lain.
"bi, eunbi, woy!” ucap moonbin gak berani pegang bahu eunbi, takut kalo makin parah sedangkan eunbi udah nangis kejer.
"jangan di pegang bahunya!" tegur moonbin saat ngeliat elkie ancang - ancang mau bantuin gadis itu berdiri.
moonbin langsung telfon chanwoo, abis itu nyuruh nakyung bantuin eunbi berdiri.
"kak eunbi sakit apa sih kak?" tanya nakyung lalu perlahan merangkul pinggul eunbi membantu gadis itu berdiri.
"cedera bahu, dari kecil. naikin mobil gua aja," ucap moonbin trus lari ke arah parkiran, beruntung dia bawa mobil hari ini.
nakyung dan doyeon membantu eunbi untuk masuk ke mobil moonbin, elkie lalu menyuruh keduanya kembali berlatih sedangkan dirinya menemani eunbi bersama moonbin.
"siapa yang sakit?" tanya kino begitu Nakyung sama Doyeon balik ke lapangan.
"kak eunbi bang, cedera bahunya kumat," bales nakyung trus beresin barang - barang eunbi.
"heh?kucing garong? WOY LATIAN SENDIRI DULU LO PADA!"
jeno di samping jaemin menyenggol lengan lelaki itu pelan. "masih khawatir kan lo?
🌼
Beberapa part kedepan mungkin kalian banyak mengumpat dan makan hati, sabar ya dulur, akan ada kebahagiaan setelah kesedihan😗😎
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]terlambat;njm, heb✔
Fanfictioneunbi baru tau rasanya cinta datang terlambat, saat seseorang itu sudah pergi dan dia baru saja memulai. [harsh word, lower case indeed] ─ AU winteralaxy©2018