Tiga belas

18.7K 1.6K 236
                                    

Haii!! Akhirnya update lagi.
Nulis cerita ini sebenernya nyesek, karena setiap kita pasti pernah ngerasain friendzone. Berattttt... Lebih berat dari rindu yang Dilan bilang.

Wkwkwk entah ini namanya Friendzone atau kebaperan tingkat dewa :')

Wkwkwk entah ini namanya Friendzone atau kebaperan tingkat dewa :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, jangan lupa Vote dan komen ya!!

***

Sweatshirt berwarna krem dari Mango yang ditemukannya masih terbungkus dalam paperbag berwarna putih dengan logo brand kenamaan itu menjadi pilihan Kezia usai menanggalkan piyama, dipadukam dengan celana jeans hitam panjang yang menjadi pilihan teraman ketika mood memilih pakaian dirusak oleh satu pesan masuk yang sukses membuatnya jengkel.

From: Baby Vino

Lo udah sampe? Gue kangen deh. Semalemkan kita belum ngapa-ngapain.
-_- Emang Kevin sialan, ganggu orang pacaran!

Hah? Baby Vino? Kening Kezia berkerut mengeja nama kontak yang tertera di atas pesan masuk itu. Vino pasti mengganti nama kontaknya sewaktu Kezia mandi.

"Ya tuhan. Amit-amit!" kata Kezia sambil elus-elus dada. Kekerenannya Vino di matanya luntur seketika.

Kezia lalu mencari kontak Vino dalam phonebook di ponselnya, ingin cepat-cepat mengganti nama alay itu, namun satu pesan baru kembali masuk.

Ting!

From: Baby Vino

Jangan ganti nama kontaknya. Jika tidak, kamu akan mati. Kirim pesan ini kesepuluh temanmu!

Kezia melongo.

"Bisa gila gue!"

***

Nggak ada jawaban.

Huft!

Vino terus menatap layar ponselnya tiap lima menit sekali seperti orang bodoh. Tapi sampai sore pun belum ada balasan dari Kezia.

Setelah kepergian Kezia, Andre muncul di depan pintu ruang pribadi Vino di Vinclub membawa lima kantong plastik besar berisi snack dan beberapa minuman kaleng yang membuat Vino hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya.

"Lo mau maen PS apa piknik?" tanya Vino heran. "Gue perasaan tadi cuma nitip rokok deh."

Andre menggaruk tengkuknya.

"Hmm... anu... gratis dari mbak-mbak Indomaret, iya gratis. Katanya gue ganteng. Cowok ganteng kan bebas. Bebas mau ngambil apa aja." Andre cekikikan. Dia lalu melenggang masuk menerobos tubuh Vino yang menghalangi pintu dan meletakkan semua kantong belanjaannya di atas karpet tempat semalam Vino tidur.

"Suka-suka lo deh, Ndre," kata Vino tak acuh.

Dengan langkah malas, Vino berjalan menghampiri sofabed dan merebahkan tubuhnya di sana.

Boyfriend With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang