sembilan

20.3K 2.1K 192
                                    

Haii!!! I'm back!!

Siapa yg masih nunggu cerita ini??!!!

Sibuk nulis cerita adik Vino (beauty) sampe lupain kakaknya wkkwkw

Ayo mulai produktif lagi!!!

Btw, dapet salam nih dari Vino, katanya makasih ya masih pada baca ceritanya meski diupdate lama ama emaknya.

Btw, dapet salam nih dari Vino, katanya makasih ya masih pada baca ceritanya meski diupdate lama ama emaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat membaca.

Jangan lupa vote dan komen yaaa :))

****

"Mobil lo di mana?" tanya Kezia celingukan begitu berhasil melewati gerbang rumahnya. Matanya mengedar, tidak menemukan mobil Vino terparkir di sana. Yang ada hanya mobil audi berwarna putih yang terlihat familiar. Kayak pernah liat, pikir Kezia.

"Gue nggak bawa mobil, lupa naro mobil di mana tadi, jadi gue minjem mobil Andre. Tuh!" Vino menunjuk Audi tersebut dengan dagunya.

Kezia geleng-geleng tak percaya. Memang, di dalam circle the most cowok-cowok populer di Trandana, Vino ini yang paling kelihatan nggak ada masa depannya. Keliatan urakan (tapi keren), nilai nggak pernah bagus, dan sekarang Kezia baru tahu kalau Vino pelupa. Taruhan deh, kalau sekarang Kezia minta Vino sebutin nama-nama cewek yang pernah dipacarinya, cowok itu pasti nggak bisa jawab.

"Kehilangan mobil kayak kehilangan pulpen ya buat lo."

"Yaelah... besok pagi juga ketemu," kata Vino seraya memencet tombol kunci mobil tersebut dan membuka satu pintu mobil kemudi. "Ayo cepet masuk."

Kezia mengangguk, memutuskan untuk tak ambil pusing dan masuk ke dalam mobil mewah tersebut, duduk dengan manis di atas jok kulit paling empuk yang pernah didudukinya, bahkan mobil Maybach super mahal milik Om Tommy—Ayahnya Letta—kalah empuknya.

Ketika sedang asik memperhatikan design interior full kulit yang ada di setiap detail mobil itu, Kezia dikagetkan oleh satu tangan Vino yang tiba-tiba saja terbentang di depannya, menarik sabuk pengaman di samping Kezia dan memasangkanya dengan cepat.

Setelah itu, anehnya, Vino tak kunjung menyalakan mobilnya. Cowok itu terdiam sambil terus menatap Kezia dengan pandangan dan isi otak yang tak dapat Kezia terka. Mikir jorok kah? Sibuk nentuin hutan mana yang tepat buat buang gue setelah dia merkosa dan mutilasi badan seksi gue? Atau... Vino... beneran suka sama gue? Kezia geleng-geleng tanpa sadar. Sepertinya otaknya ikut konslet bersama debaran cepat pada dadanya yang entah kenapa semakin menjadi ketika Vino menyunggingkan senyum manis ke arahnya.

"Gue nggak nyangka itu lo," ucap Vino pelan. Sayangnya, Kezia tak sempat mendengar ucapan itu karena sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Lo ngomong apa tadi?" tanya Kezia begitu tersadar.

Boyfriend With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang