Tiga b

39.8K 3.6K 118
                                    

Vote sebelum membaca!!!

Hai! Hai! Ini satu scene yang kemaren tertinggal!!!

Moga kalian suka!! Ssttt! Ini dikit! Tapi nanti aku upload lanjutannya. Udah selesai kok bab empat. Tinggal upload aja.

Add official line i'm yours buat informasi Preorder ceritanya Aldi-Letta: @izz9769s (pake @)

***

Cewek di hadapannya memasang wajah aneh ketika ciuman mereka terlepas. Ekspresi yang sebenarnya lebih tepat jika berada di wajah Vino. Harusnya, Vino yang membulatkan mata dan terkejut mendapati seorang cewek tiba-tiba menciumnya.

"Lo si--"

"Beb, ih! kamu aku cariin malah nongkrong di sini!"

Ucapan Vino tertelan. Si bibir sensual berlipstick pink itu langsung memotong ucapannya. Kedua tangannya lalu naik, mengalung di antara leher Vino.

"Hah? Apaan sih?!" Vino mengernyit, bingung dan nggak tahu apa yang harus dia lakuin saat itu. Yakin deh! Wajahnya sekarang pasti keliatan blo'ooooon banget di depan cewek itu.

Cewek itu tersenyum kikuk ke arahnya. Di detik selanjutnya, dia kembali merengkuh tubuhnya, menyandarkan kepala di bahunya.

Aduh! Nih cewek pasti mabuk banget deh sampe nyangka gue pacarnya, pikir Vino. Tapi ternyata pemikirannya salah.

"Help me, please!" Bisik si cewek berambut lurus itu dengan nada putus asa. "Cowok di belakang gue reseh banget."

Vino langsung mendorong kasar tubuh itu, membuat si pemiliknya menatap heran. Wajah sayunya itu tampak kecewa dengan perlakuan cowok itu barusan.

"Sana ah!" Vino mengibaskan tangannya. Tersenyum diam-diam ketika menangkap keterkejutan dari gesture tubuh cewek itu. "Aku males sama kamu! Aku udah nunggu lama di sini! Males ah!" Tambah Vino.

Kali ini, Cewek di depannya menatapnya lega.

"Itu!" Dia berbalik, menunjuk satu cowok yang sejak tadi berdiri di belakangnya. "Cowok jelek itu ngejar-ngejar aku, Beb. Padahal aku udah bilang kalau aku ke sini sama kamu."

Vino lamgsung menghujamkan pandangan tak suka yang menusuk ke arah cowok sipit yang cewek itu tunjuk tadi.

"Lo mau macem-macem sama cewek gue?" Tanya Vino. Dalam hati menertawakan dirinya sendiri yang mulai terasa konyol karena tiba-tiba menjadi posesif terhadap wanita yang baru di kenalnya--ralat! Belum dikenalnya. Serius deh! Ini bukan gue banget!

Cowok sipit itu kelabakan.

"Sorry, Boss. Gue nggak ada maksud ngapa-ngapain kok. Gue kira dia sendirian, jadi gue mau nemenin." Jawabnya berbelit.

"Sekarang udah tahu kan kalau dia sama gue?" Vino menarik satu alisnya ke atas. Cowok itu mengangguk.

"Terus sampe kapan lo mau berdiri di situ?! Pergi sana!" Bentaknya. Tanpa menunggu lama, cowok itu langsung hengkang dari sana dan masuk ke dalam kerumunan orang di dance floor.

"Thanks banget ya." Si bibir sensual itu tersenyum, kemudian menjulurkan tangan ke arahnya. "Gue Kezia."

Oh. Namanya Kezia. Vino menyambut uluran tangan itu. Kemudian menariknya hingga tubuh tinggi itu masuk ke dalam pelukannya.

"Hmm... Kezia, gue cuma mau ngasih tau aja kalau di dunia ini nggak ada yang gratis, termasuk pertolongan gue tadi," bisiknya tepat di depan telinga cewek itu.

"Ma--maksud lo?" tanya Kezia. Wajahnya pucat.

***

Semoga makin suka yaaaa!!!!

Jangan lupa nanti aku upload lanjutannya!!!

Boyfriend With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang